Jakarta - Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) berulang kali mengancam akan memecat Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman (Distamkam) DKI Ratna Dyah Kurniati. Meski begitu, ancaman Ahok belum juga dilakukan.

Kekesalan Ahok kepada Ratna sudah berlangsung cukup lama. Hal tersebut disebabkan karena masih ditemukannya pungutan liar di Tempat Pemakaman Umum yang ada di Jakarta.

Terbaru, Ahok juga menyebut adanya makam fiktif hingga kinerja Distamkam yang tak becus mengurus pembebasan lahan untuk ruang terbuka hijau. Ratna tak kunjung diganti sebab Pemprov DKI kekurangan PNS yang mumpuni dan berdedikasi tinggi.

"Mau cari orang (yang bekerja bagus) susah. (Ratna terancam dipecat karena) kerjanya pas-pasan," ungkap Ahok usai membuka Jakarta Fair di JIExpo Kemayoran, Jakpus, Jumat (10/6/2016) malam.

Ahok menyebut pihaknya baru saja melakukan tes untuk mencari bibit-bibit potensial di DKI untuk diangkat menjadi pejabat. Namun yang terpilih juga belum tentu akan ditempatkan pada posisi yang kini ditempati Ratna itu.

"Hasil tes baru kelar kemarin. Senin (13/6) baru wawancara lima besar. Belum tentu untuk Dinas pertamanan. Kita nggak ada orang," ujar Ahok.

Ratna sendiri tampaknya sudah pasrah akan nasibnya. Ia menyerahkan semuanya kepada Ahok soal jadi atau tidaknya dipecat dari Kepala Distamkam.

"Itu semua kewenangan dan kebijakan Pak gubernur," kata Ratna saat dikonfirmasi.

Ahok mengaku ingin cuci gudang pejabat dan pegawai di jajaran Distamkam sebab pola-pola nakal sudah menjadi virus di jajaran SKPD yang dipimpin Ratna. Menanggapi wacana Ahok, Ratna mengaku siap termasuk apabila nantinya ia akan dipecat.

"Kami adalah kepanjangan tangan Pak Gubernur, dan siap melaksanakan kebijakan Pak Gubernur dalam bentuk apapun," tandas Ratna. (ear/fiq)

http://m.detik.com/news/berita/3230736/tak-kunjung-pecat-kadis-pemakaman-ahok-kekurangan-pns-mumpuni