TS
autixboy
puisiku, sukasukaku. kamu siapa?
Kau Adalah Aku dalam Susunan yang Tak Sama
aku tak pernah mengerti puisi dan anehnya adalah puisi yang kali pertama kucari dalam sekumpulan fiksi
jika sebuah novel adalah keseharian, aku menganggap puisi adalah kejutan-kejutan kecil dengan ledakan tak terduga pada kata-kata paling palung sampai pada rasa dalam relung
puisi tak pernah lagi sederhana ketika kau telah masuk ke dalamnya lalu ikut mengalir bersama tinta penyair sedangkan tak pernah ada yang tahu di mana letak hilir sebagai pemberhentian terakhir kecuali kamu sendiri yang sering terlena dan terpana pada kata-kata dan tersesat di dalam kenikmatan yang mereka ceritakan sebagai keabadian cinta serupa kesedihan tak terhapuskan yang nyatanya hanya buaian dan bualan belaka
seperti laut matamu yang kurasakan sebagai kedamaian
seperti lapang dadamu tempat berkumpulnya ketabahan
dan seringkali kata-kata menjadi liar
seperti langit dadamu kemerlap puting bintang menerangi malam kanak-kanak yang mencari kehangatan karena dinginnya ompol, pesingnya sendiri
atau
sintal susumu serupa nisan, di mana kesedihan dimakamkan
aku kotor dalam sucinya opini dan kau air yang sedia membasuhku, anggap saja aku merayu kalau kau memang ayu; aku memang bukan penyair kalau kau mau nyinyir
tapi
ketahuilah kau adalah aku dalam susunan yang tak sama
Trenggalek, 18 Agustus 2013
mari berbagi puisi.
aku tak pernah mengerti puisi dan anehnya adalah puisi yang kali pertama kucari dalam sekumpulan fiksi
jika sebuah novel adalah keseharian, aku menganggap puisi adalah kejutan-kejutan kecil dengan ledakan tak terduga pada kata-kata paling palung sampai pada rasa dalam relung
puisi tak pernah lagi sederhana ketika kau telah masuk ke dalamnya lalu ikut mengalir bersama tinta penyair sedangkan tak pernah ada yang tahu di mana letak hilir sebagai pemberhentian terakhir kecuali kamu sendiri yang sering terlena dan terpana pada kata-kata dan tersesat di dalam kenikmatan yang mereka ceritakan sebagai keabadian cinta serupa kesedihan tak terhapuskan yang nyatanya hanya buaian dan bualan belaka
seperti laut matamu yang kurasakan sebagai kedamaian
seperti lapang dadamu tempat berkumpulnya ketabahan
dan seringkali kata-kata menjadi liar
seperti langit dadamu kemerlap puting bintang menerangi malam kanak-kanak yang mencari kehangatan karena dinginnya ompol, pesingnya sendiri
atau
sintal susumu serupa nisan, di mana kesedihan dimakamkan
aku kotor dalam sucinya opini dan kau air yang sedia membasuhku, anggap saja aku merayu kalau kau memang ayu; aku memang bukan penyair kalau kau mau nyinyir
tapi
ketahuilah kau adalah aku dalam susunan yang tak sama
Trenggalek, 18 Agustus 2013
mari berbagi puisi.
Diubah oleh autixboy 05-09-2013 09:24
0
650
13
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan