- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok Persilakan Kursinya Direbut, Gerindra: Amien Ya Allah


TS
cowo.macho
Ahok Persilakan Kursinya Direbut, Gerindra: Amien Ya Allah
Rimanews – Politikus Parta Gerindra menyatakan kegembiraan dan mendoakan supaya ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (ahok) benar-benar menjadi kenyataan.
Pernyataan Ahok yang dimaksud adalah ekspresi kekesalannya karena terus-terusan diganggu secara politik. Dia pun mempersilahkan pihak lain jika ingin merebut kursi Gubernur DKI di Pilkada 2017 mendatang.
"Amien Ya Allah," Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra, Habiburokhman via akun Twitter, Rabu (8/06/2016) menanggapi kekesalan Ahok.
Ungkapan Ahok di atas menyusul adanya aturan baru terkait harus dilakukannya verifikasi faktual terhadap KTP yang sudah dikumpulkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Verifikasi ini harus dilakukan terhadap setiap dukungan yang diberikan kepada pasangan calon peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), yang menggunakan jalur perorangan alias independen.
"Lu makan aja ini kursi gubernur kalau lu mau. Gue mau selesai saja Oktober 2017. Aku juga kerja keras di sini kok. Lu kok pengen banget kursi gubernur? Lu ambil saja kalau pengen saya enggak ikut," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Rabu (8/06/2016).
Aturan baru itu tercantum dalam pasal 48 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 yang mengatur Pilkada. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyetujui tindakan revisi terhadap undang-undang yang akan menjadi dasar hukum pelaksanaan Pilkada serentak 2017 itu pada Kamis, 2 Juni 2016.
Ahok, sapaan akrab Basuki mengatakan, menjelang Pilkada yang akan dilaksanakan satu tahun lagi, ia sudah terbiasa menghadapi banyak hantaman politik yang bisa menjegalnya kembali menduduki kursi Gubernur.
Ahok menyebut hantaman itu antara lain, tuduhan dirinya terlibat korupsi Sumber Waras, kongkalikong dengan pengembang reklamasi, hingga difitnah hendak merubuhkan Masjid Luar Batang.
"Saya dirugikan apa? Kalau saya enggak bisa ikut (Pilkada), itu kan memang (karena upaya) orang-orang yang ngarep saya enggak bisa ikut," ujar Ahok.
Karena sudah banyaknya hantaman itu, Ahok menunjukkan sikap pasrah jika akhirnya ia berhasil digagalkan bertarung di Pilkada 2017.
Sebelumnya, Teman Ahok mengklaim sudah mengumpulkan 900.000 lebih bentuk dukungan, berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI. Dengan aturan tersebut, KTP yang telah berhasil dikumpulkan kemungkinan tak bisa digunakan seluruhnya. Adanya aturan mengenai verifikasi faktual, menurut Ahok, tak lebih dari sekadar hantaman politik lagi yang menghambatnya kembali menjadi Gubernur DKI.
Sumber : http://m.nasional.rimanews.com/politik/read/20160608/285638/Ahok-Persilakan-Kursinya-Direbut-Gerindra-Amien-Ya-Allah
Cuma bisa kasih mulus aja gan

Pernyataan Ahok yang dimaksud adalah ekspresi kekesalannya karena terus-terusan diganggu secara politik. Dia pun mempersilahkan pihak lain jika ingin merebut kursi Gubernur DKI di Pilkada 2017 mendatang.
"Amien Ya Allah," Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra, Habiburokhman via akun Twitter, Rabu (8/06/2016) menanggapi kekesalan Ahok.
Ungkapan Ahok di atas menyusul adanya aturan baru terkait harus dilakukannya verifikasi faktual terhadap KTP yang sudah dikumpulkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Verifikasi ini harus dilakukan terhadap setiap dukungan yang diberikan kepada pasangan calon peserta Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), yang menggunakan jalur perorangan alias independen.
"Lu makan aja ini kursi gubernur kalau lu mau. Gue mau selesai saja Oktober 2017. Aku juga kerja keras di sini kok. Lu kok pengen banget kursi gubernur? Lu ambil saja kalau pengen saya enggak ikut," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Rabu (8/06/2016).
Aturan baru itu tercantum dalam pasal 48 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2015 yang mengatur Pilkada. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyetujui tindakan revisi terhadap undang-undang yang akan menjadi dasar hukum pelaksanaan Pilkada serentak 2017 itu pada Kamis, 2 Juni 2016.
Ahok, sapaan akrab Basuki mengatakan, menjelang Pilkada yang akan dilaksanakan satu tahun lagi, ia sudah terbiasa menghadapi banyak hantaman politik yang bisa menjegalnya kembali menduduki kursi Gubernur.
Ahok menyebut hantaman itu antara lain, tuduhan dirinya terlibat korupsi Sumber Waras, kongkalikong dengan pengembang reklamasi, hingga difitnah hendak merubuhkan Masjid Luar Batang.
"Saya dirugikan apa? Kalau saya enggak bisa ikut (Pilkada), itu kan memang (karena upaya) orang-orang yang ngarep saya enggak bisa ikut," ujar Ahok.
Karena sudah banyaknya hantaman itu, Ahok menunjukkan sikap pasrah jika akhirnya ia berhasil digagalkan bertarung di Pilkada 2017.
Sebelumnya, Teman Ahok mengklaim sudah mengumpulkan 900.000 lebih bentuk dukungan, berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI. Dengan aturan tersebut, KTP yang telah berhasil dikumpulkan kemungkinan tak bisa digunakan seluruhnya. Adanya aturan mengenai verifikasi faktual, menurut Ahok, tak lebih dari sekadar hantaman politik lagi yang menghambatnya kembali menjadi Gubernur DKI.
Sumber : http://m.nasional.rimanews.com/politik/read/20160608/285638/Ahok-Persilakan-Kursinya-Direbut-Gerindra-Amien-Ya-Allah
Cuma bisa kasih mulus aja gan

0
5.7K
65


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan