- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Nih guru Di Bayar Berapa Sama Keluarga Pemerkosa dan Pembunuh Sadis


TS
buljem.but
Nih guru Di Bayar Berapa Sama Keluarga Pemerkosa dan Pembunuh Sadis
Siapa yg ga tau betapa sadisnya ini manusia.. sudah merudapaksa lalu membunuh korban dengan cara sadis dengan memasukkan gagang cangkul kekemaluan korban..
Pelaku sekarang mulai melancarkan trik2 mencari pembelaan agar hukumannya ringan dgn membawa guru dan teman2 sekolahnya hadir dipersidangan..
Ni guru dibayar berapa sampai bilang ni pelaku sadis cuma korban salah tangkap??
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - RA (16) langsung menangis histeris saat sang guru dan teman sekelasnya di SMP El-Marzukiyah datang ke Pengadilan Negeri Tangerang.
RA tak kuasa menahan tangis dan langsung memeluk guru dan teman-temannya.
"Sebelum mulai sidang, anak itu langsung meluk saya, wali kelasnya pak Ahmad Hafidz dan teman-temannya Opi dan Husnul Khotimah," ujar Kepala Sekolah SMP El-Marzukiyah Aping.
Melihat keadaan yang penuh emosi itu, kedua teman sekelasnya juga ikut menangis.
"Dia enggak bilang apa-apa, saya bilang sudah jangan menangis. Tapi dia hanya terus menangis di pelukan gurunya," kata Aping.
Dalam kesempatan itu, Aping pun berpesan kepada RA agar tetap berkata sejujurnya tanpa harus takut pada siapapun.
Sebab pihak sekolah berkeyakinan, bila RA hanyalah korban dari salah tangkap.
"Saya bilang, tetap berkata yang sejujurnya. Jangan ada yang ditutupi, biar bagaimana pun saya yakin dia hanya salah tangkap," ujar Aping.
Aping membawa serta wali kelas dan kedua teman RA untuk sebagai saksi yang meringankan atau membelanya. Di persidangan, Aping mengaku akan menceritakan keseharian RA yang dinilainya baik dan jauh dari ciri-ciri pembunuh sadis seperti yang dikatakan banyak pihak.
"Sepanjang saya kenal RA, dia anak yang baik. Nggak pernah macam-macam sama perempuan di sekolahnya. Saya sangsi dia terlibat, " kata Opik (15), teman sekolah RA.
Opik mengatakan, selain berperilaku baik, RA juga dikenal berotak encer dan selalu mendapatkan nilai bagus.
"Dia siswa pria terpandai di sekolah. Nggak pernah bikin masalah juga," kata Opik.
RA harus menjadi menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Tangerang karena diduga menjadi pelaku pembunuhan sadis Enno Parihah (18).
sumur
UPDATE
Sejatinya, RAI, terdakwa kasus pembunuhan keji terhadap Eno Farihah, gembira karena baru saja dinyatakan lulus dari sekolahnya dan masuk peringkat lima besar. Tapi wajahnya pucat saja dan tubuhnya terlihat lemas.
"Saya puasa," kata dia saat bangkit dari tidurnya di lantai yang hanya beralas koran dan masih mengenakan kopiahnya.
Kontributor Tempo, Joniansyah Hardjono, mendapat kesempatan menemui remaja 15 tahun yang menjadi terdakwa kasus pembunuhan Eno Farihah itu dalam sel di Pengadilan Negeri Tangerang, Jumat, 10 Juni 2016.
Berikut ini beberapa pernyataan RAI.
Apakah benar kamu tidak terlibat dalam pembunuhan Eno seperti yang pernah kamu sampaikan ke ibumu dan pengacara?
Saya sama sekali tidak membunuh Eno.
Pada malam itu, kamu ada di mana?
Saya tidur dan tidak keluar rumah.
Kalau kamu tidak terlibat, mengapa mengaku dan menandatangani BAP?
Saya dipaksa, saya bingung.
Kamu kenal Eno? Benarkah kalian sedang melakukan pendekatan?
Saya sama sekali tidak kenal Eno. Jangankan untuk berpacaran.
Pernah berkomunikasi dengan Eno, bicara langsung, atau via SMS?
Tidak pernah. Saya tidak kenal Eno. Nomor HP-nya saja tidak punya, bagaimana mau SMS.
Polisi menyebutkan ada SMS antara kamu dan Eno dalam telepon seluler Eno. Ini menjadi satu alat bukti.
Saya tidak tahu.
Kamu kenal dengan nama Dimas, yang sempat disebut Rahmat Arifin dalam sidang Rabu lalu?
Kenal, tapi tak begitu dekat. Dimas temannya teman saya bernama Engkus.
sumur
Pelaku sekarang mulai melancarkan trik2 mencari pembelaan agar hukumannya ringan dgn membawa guru dan teman2 sekolahnya hadir dipersidangan..
Ni guru dibayar berapa sampai bilang ni pelaku sadis cuma korban salah tangkap??
Spoiler for gagang cangkul:
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - RA (16) langsung menangis histeris saat sang guru dan teman sekelasnya di SMP El-Marzukiyah datang ke Pengadilan Negeri Tangerang.
RA tak kuasa menahan tangis dan langsung memeluk guru dan teman-temannya.
"Sebelum mulai sidang, anak itu langsung meluk saya, wali kelasnya pak Ahmad Hafidz dan teman-temannya Opi dan Husnul Khotimah," ujar Kepala Sekolah SMP El-Marzukiyah Aping.
Melihat keadaan yang penuh emosi itu, kedua teman sekelasnya juga ikut menangis.
"Dia enggak bilang apa-apa, saya bilang sudah jangan menangis. Tapi dia hanya terus menangis di pelukan gurunya," kata Aping.
Dalam kesempatan itu, Aping pun berpesan kepada RA agar tetap berkata sejujurnya tanpa harus takut pada siapapun.
Sebab pihak sekolah berkeyakinan, bila RA hanyalah korban dari salah tangkap.
"Saya bilang, tetap berkata yang sejujurnya. Jangan ada yang ditutupi, biar bagaimana pun saya yakin dia hanya salah tangkap," ujar Aping.
Aping membawa serta wali kelas dan kedua teman RA untuk sebagai saksi yang meringankan atau membelanya. Di persidangan, Aping mengaku akan menceritakan keseharian RA yang dinilainya baik dan jauh dari ciri-ciri pembunuh sadis seperti yang dikatakan banyak pihak.
"Sepanjang saya kenal RA, dia anak yang baik. Nggak pernah macam-macam sama perempuan di sekolahnya. Saya sangsi dia terlibat, " kata Opik (15), teman sekolah RA.
Opik mengatakan, selain berperilaku baik, RA juga dikenal berotak encer dan selalu mendapatkan nilai bagus.
"Dia siswa pria terpandai di sekolah. Nggak pernah bikin masalah juga," kata Opik.
RA harus menjadi menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Tangerang karena diduga menjadi pelaku pembunuhan sadis Enno Parihah (18).
sumur
UPDATE
Sejatinya, RAI, terdakwa kasus pembunuhan keji terhadap Eno Farihah, gembira karena baru saja dinyatakan lulus dari sekolahnya dan masuk peringkat lima besar. Tapi wajahnya pucat saja dan tubuhnya terlihat lemas.
"Saya puasa," kata dia saat bangkit dari tidurnya di lantai yang hanya beralas koran dan masih mengenakan kopiahnya.
Kontributor Tempo, Joniansyah Hardjono, mendapat kesempatan menemui remaja 15 tahun yang menjadi terdakwa kasus pembunuhan Eno Farihah itu dalam sel di Pengadilan Negeri Tangerang, Jumat, 10 Juni 2016.
Berikut ini beberapa pernyataan RAI.
Apakah benar kamu tidak terlibat dalam pembunuhan Eno seperti yang pernah kamu sampaikan ke ibumu dan pengacara?
Saya sama sekali tidak membunuh Eno.
Pada malam itu, kamu ada di mana?
Saya tidur dan tidak keluar rumah.
Kalau kamu tidak terlibat, mengapa mengaku dan menandatangani BAP?
Saya dipaksa, saya bingung.
Kamu kenal Eno? Benarkah kalian sedang melakukan pendekatan?
Saya sama sekali tidak kenal Eno. Jangankan untuk berpacaran.
Pernah berkomunikasi dengan Eno, bicara langsung, atau via SMS?
Tidak pernah. Saya tidak kenal Eno. Nomor HP-nya saja tidak punya, bagaimana mau SMS.
Polisi menyebutkan ada SMS antara kamu dan Eno dalam telepon seluler Eno. Ini menjadi satu alat bukti.
Saya tidak tahu.
Kamu kenal dengan nama Dimas, yang sempat disebut Rahmat Arifin dalam sidang Rabu lalu?
Kenal, tapi tak begitu dekat. Dimas temannya teman saya bernama Engkus.
sumur
Diubah oleh buljem.but 11-06-2016 14:24
0
5.4K
36


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan