- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Warga Antusias Beli Daging Beku, Setengah Hari Terjual 300 Kg


TS
sidayuextrim10
Warga Antusias Beli Daging Beku, Setengah Hari Terjual 300 Kg
PONTIANAK - Daging beku impor asal Selandia Baru dan Australia mulai dijual di Pasar Flamboyan, Pontianak, Kamis (9/6). Kehadiran daging beku ini disambut antusias oleh masyarakat. Dalam setengah hari terjual sekitar 300 kilogram.
“Saya melihat langsung ke Pasar Flamboyan. Insya Allah (penjualan daging beku) berjalan lancar. Saya sudah berkoordinasi dengan Bulog, terjual 300 kilogram,” ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar, Abdul Manaf Mustafa di Kantor Gubernur Kalbar, kemarin.
Manaf menjelaskan sebanyak satu ton lagi daging beku tiba di Kalbar, kemarin. Pemasukan daging beku ini terus berlanjut hingga 15 hari ke depan. Rencananya titik-titik penjualan daging beku akan diperluas. “Ada juga yang mobile atau berkeliling,” kata Manaf.
Hari ini, Jumat (10/6), Manaf akan bertemu dengan satuan kerja perangkat daerah terkait dari kabupaten kota. Mereka akan membahas permintaan dan kebutuhan daging beku oleh pemerintah kabupaten kota. Selain itu, juga membahas keamanan pangan daging yang dikonsumsi masyarakat.
“Daging beku ini sudah terjamin keamanan, kesehatan, dan kehalalannya,” tutur Manaf.
Ketika daging beku mulai dijual di Pasar Flamboyan Pontianak, Manaf mendapat pertanyaan mengenai pengaruhnya dengan daging lokal. Ia menegaskan penjualan daging beku tak mengganggu pasar daging lokal. Kebutuhan daging sapi saat Ramadan dan jelang Idulfitri di Kalbar sebanyak 1.500 ton. Kebutuhan terbanyak berada di Kota Pontianak. Sedangkan daging impor yang masuk ke Kalbar hanya 15 ton. Alokasi daging beku ini lebih banyak untuk Kota Pontianak karena kebutuhannya lebih besar.
“Mereka yang masih fanatik dengan daging segar, silakan membeli daging lokal. Tetapi mau membeli daging ini (impor) juga tak masalah,” ujar Manaf.
Manaf menambahkan stok daging sapi di Kalbar mencukupi. Dari data yang ada masih terdapat 12 ribu ekor sapi untuk Ramadan dan lebaran, sedangkan kebutuhannya hanya 10 ribu ekor. Hanya saja stok sapi ini berada di desa dan peternak rakyat. Mereka mengeluarkannya ketika akan dipotong.
“Kalbar memerlukan sapi sebanyak 50 ribu ekor pertahun atau sekitar 7.860 ton pertahun. Kebutuhan daging terbanyak itu unggas yakni mencapai 78 persen dari total daging yang dikonsumsi masyarakat,” kata Manaf.
http://www.pontianakpost.com/warga-antusias-beli-daging-beku-setengah-hari-terjual-300-kg
“Saya melihat langsung ke Pasar Flamboyan. Insya Allah (penjualan daging beku) berjalan lancar. Saya sudah berkoordinasi dengan Bulog, terjual 300 kilogram,” ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar, Abdul Manaf Mustafa di Kantor Gubernur Kalbar, kemarin.
Manaf menjelaskan sebanyak satu ton lagi daging beku tiba di Kalbar, kemarin. Pemasukan daging beku ini terus berlanjut hingga 15 hari ke depan. Rencananya titik-titik penjualan daging beku akan diperluas. “Ada juga yang mobile atau berkeliling,” kata Manaf.
Hari ini, Jumat (10/6), Manaf akan bertemu dengan satuan kerja perangkat daerah terkait dari kabupaten kota. Mereka akan membahas permintaan dan kebutuhan daging beku oleh pemerintah kabupaten kota. Selain itu, juga membahas keamanan pangan daging yang dikonsumsi masyarakat.
“Daging beku ini sudah terjamin keamanan, kesehatan, dan kehalalannya,” tutur Manaf.
Ketika daging beku mulai dijual di Pasar Flamboyan Pontianak, Manaf mendapat pertanyaan mengenai pengaruhnya dengan daging lokal. Ia menegaskan penjualan daging beku tak mengganggu pasar daging lokal. Kebutuhan daging sapi saat Ramadan dan jelang Idulfitri di Kalbar sebanyak 1.500 ton. Kebutuhan terbanyak berada di Kota Pontianak. Sedangkan daging impor yang masuk ke Kalbar hanya 15 ton. Alokasi daging beku ini lebih banyak untuk Kota Pontianak karena kebutuhannya lebih besar.
“Mereka yang masih fanatik dengan daging segar, silakan membeli daging lokal. Tetapi mau membeli daging ini (impor) juga tak masalah,” ujar Manaf.
Manaf menambahkan stok daging sapi di Kalbar mencukupi. Dari data yang ada masih terdapat 12 ribu ekor sapi untuk Ramadan dan lebaran, sedangkan kebutuhannya hanya 10 ribu ekor. Hanya saja stok sapi ini berada di desa dan peternak rakyat. Mereka mengeluarkannya ketika akan dipotong.
“Kalbar memerlukan sapi sebanyak 50 ribu ekor pertahun atau sekitar 7.860 ton pertahun. Kebutuhan daging terbanyak itu unggas yakni mencapai 78 persen dari total daging yang dikonsumsi masyarakat,” kata Manaf.
http://www.pontianakpost.com/warga-antusias-beli-daging-beku-setengah-hari-terjual-300-kg
0
1.9K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan