Kita mulai dari Dubai. Ini adalah pelabuhan Dubai pada tahun 1960 : Selama bertahun-tahun kota itu terpencil di hiruk pikuk kehidupan Timur Tengah. Pendapatan utamanya dari memancing dan menyelam mencari mutiara. Kini wajah Dubai telah berubah.

Setelah Sheikh Mohammed al-Maktoum membangun pulau buatan (reklamasi), Dubai mencuri perhatian dunia. Kampung nelayan yang kumuh berganti objek wisata bertabur pesona indah. Di sisi pantai, berdiri dengan gagah pencakar langit. Wajah kampung nelayan, berevolusi menjadi pemandangan gedung menjulang yang seolah merogoh langit.

2. Benidorm di Spanyol



Benidorm sebuah kota kecil di Alicante, Valencia, Spanyol sukses brtransformasi dari kampung nelayan menjadi salah satu spot wisata berkelas di Eropa. Dipimpin oleh Pedro Zaragoza Orts tahun 1950 and 1967, Walikota Benidorm tersebut mengambil keputusan radikal menyulap kotanya menjadi destinasi wisata dengan resort pilihan. Kini, Benidorm dijuluki Little New York karena telah berubah menjadi perkampungan gedung tinggi laiknya di New York, AS.

3. Torremolinos (juga) di Spanyol


Pada tahun 1960, daerah ini hanya sebuah kampung nelayan kecil dengan sumber pendapatan utama penduduknya dari melaut. Kini, Torremolinos berevolusi menjadi objek wisata berkelas di Spanyol.

Di tahun 1900an, South Beach di Florida adalah hamparan pasir sepi yang dibatasi oleh tanah pertanian di mana petani hidup dari menanam alpukat dan memukat ikan. Kini, sepanjang South Beach Florida dipenuhi dengan bangunan megah dan bangunan tinggi. Masyarakat telah beralih profesi dari bertani, menjadi pelaku industri pariwisata.

6. Ancol di Jakarta



Ancol masa kini dikenal sebagai salah satu spot wisata favorit di Ibu Kota. Bahkan menjadi ikon wisata pantai Jakarta. Namun jauh sebelum direklamasi dan dibangun oleh Ciputra, Ancol hanyalah kampung nelayan miskin sebagaimana kampung nelayan di Indonesia pada umumnya. Kini, di pantai pantai Ancol, berdiri hotel berbintang lima dan apartemen serta berbagai arena untuk berlibur.

7.Pantai Losari


Setelah browsing-browsing, ane nemu Pantai Losari gan. Di Google tidak banyak stok foto zaman dulu pantai Losari. Tapi semoga foto yang ane posting bisa mewakili bagaimana situasi pantai kebangaan di Kota Daeng ini pada tahun 1940an.

Jika dulu losari jadi tempat mangkal nelayan, sekarang jadi tempat nongkrong anak muda sambil menyeruput kuliner khas Kota Daeng. Di kawasan Pantai Losari, bahkan ada Masjid Terapung. Saat ini, tak jauh dari Pantai Losari dibangun Center Point Of Indonesia. Jikap royek ini selesai, kelasnya bisalah mendekati Dubai.

Di Jakarta, Agung Podomoro Land membuktikan mampu menata wajah pantai Pluit. Perusahaan properti inovatif ini, membangun Green Bay Pluit dengan arsitektural dan landscaping kelas internasional.

Green Bay Pluit mengusung konsep Waterfront yang dirancang oleh Todd P. Bennitt, konsultan landskap terkemuka dari Amerika, dan DP Architect dari Singapura. Green Bay, hingga saat ini merupakan satu-satunya apartemen yang ada di tengah Mall dan berdiri persis di pinggir pantai dengan pemandangan laut yang indah

Ada banyak spot wisata di Singapura yang dulunya adalah kampung nelayan. Ya, Singapura memang negara kota yang kehidupannya banyak bertumpu di laut. Singapura mengandalkan sektor perdagangan dengan transportasi air sebagai andalan. Meskipun demikian, bekas wilayah Malaysia ini juga memiliki kampung nelayan di masa lalu. Kini tempat itu, Singapore River, telah dipenuhi beragam destinasi wisata. Salah satunya Merlion Park landmark yang berdiri di Singapore River.

Sumber : Kompas : Reklamasi Jakarta
Juga dari Sini
Pos Kota : Green Bay Pluit, Super Blok View Laut