1. Etimologi Ramadhan
Ramadan berasal dari akar kata ر م ﺿ (baca: ra ma dha) , yang berarti panas yang menyengat. Saat bagian utara Jazirah Arab didominasi oleh bangsa Babylonia, mereka menggunakan kalender luni-solar calendar (penghitungan tahun berdasarkan bulan dan matahari sekaligus). Bulan kesembilan (Ramadhan) selalu jatuh pada musim panas yang sangat menyengat.
Setelah umat Islam mengembangkan kalender berbasis bulan, yang rata-rata 11 hari lebih pendek dari kalender berbasis matahari, bulan Ramadan tak lagi selalu bertepatan dengan musim panas. Orang lebih memahami 'panas'nya Ramadan secara metaphoric (kiasan). Karena di hari-hari Ramadan orang berpuasa, tenggorokan terasa panas karena kehausan. Atau, diharapkan dengan ibadah-ibadah Ramadan maka dosa-dosa terdahulu menjadi hangus terbakar dan seusai Ramadan orang yang berpuasa tak lagi berdosa.

2. Sejarah disyariatkannya Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan mulai disyariatkan pada tanggal 10 Sya`ban tahun kedua Hijriah atau satu setengah tahun setelah umat islam berhijrah dari Mekah ke Madinah, atau setelah umat islam diperintahkan untuk memindahkan kiblatnya dari masjid Al- Aqsa ke Masjidil Haram.

Perintah puasa ramadhan ini didasarkan pada firman Allah di dalam surah Al-Baqarah ayat 183. Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa puasa telah dilakukan sebelum masa kerasulan Muhammad saw. Hanya saja praktiknya tidak seperti yang kita lakukan sekarang ini.

Setelah ayat tersebut turun, Puasa Ramadhan menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat muslim selama satu bulan dengan memenuhi syarat dan dan rukun yang telah di syariatkan.

3. Peristiwa pada bulan Ramadhan
a.) Pembebasan Kota Makkah (Fathu Makkah) pada 10 atau 20 Ramadhan tahun 8 Hijriah/ tahun 630 Masehi.


b.) Diturunkannya Al-Qur'an, 17 Ramadhan


c.) Perang Badar, 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah/ 17 Maret 624 Masehi,


d.) Islam sampai di Yaman, tahun 10 Hijriyah


e.) Khalid bin Walid Meruntuhkan berhala Al'uzza


f.) Penyerahan kota Taif,Ramadhan 9 Hijriyah


g.) Pembebasan Al-Andalus (Spanyol) pada 28 Ramadhan tahun 92 Hijriyah


h.) Perang Zallaqah di Portugal, pada tahun 459 Hijriyah


j.) Perang Yakhliz, 15 Ramadhan, tahun 1294 Hijriyah


k.) Direbutnya Bar Lev Line, Israel pada 10 Ramadan 1390 H bertepatan dengan 6 0ktober sampai 22 atau 24 Oktober 1973 Masehi


l.) Kemerdekaan Indonesia

Tanggal 17 Agustus 1945 jatuh pada saat bulan Ramadhan.

4. Mudik

Tradisi mudik berarti pulang ke kampung halamannya. Mudik nampaknya sudah menjadi tradisi wajib yang harus selalu dilestarikan ya gan.
Mudik dapat dilakukan melalui berbagai sarana transportasi, yaitu pesawat, kapal, kereta, mobil, motor, helikopter, roket, dan UFO .
Tradisi mudik tidak hanya di Indonesia, melainkan dinegara lain juga. Seperti Malaysia, Tiongkok, Bangladesh, India, Turki, dan Arab Saudi. Oh iya gan kalau mau mudik pastikan agan punya kampung halaman ya...

5. Ramadhan Spirit

Saya menyebutnya begitu lantaran banyaknya hal-hal yang berubah di bulan Ramadhan. Mulai dari perombakan tayangan televisi, perdagangan makanan ringat yang semakin besar, iklan berubah menjadi lebih islami, bedug di iklan televisi menjadi jauh lebih nyaring, waktu yang makin lambat,meme mengenai puasa,orang tiba-tiba jadi alim, dan merasa makanan yang setiap hari kita makan menjadi lebih bernilai dan bergairah. Energi ini sangatlah kuat hingga dapat mengenai muslim siapapun dan juga mengenai pihak manapun.

6. Perbedaan waktu puasa di berbagai belahan dunia

Di Indonesia terdapat 3 zona waktu yang masing-masing berselisih 1 jam. Zona waktu tersebut yaitu WIB (Barat),WITA (Tengah),dan WIT (Timur). Daerah berzona waktu WIT lah yang akan berbuka puasa lebih dulu, dan daerah berzona waktu WIB yang paling belakangan.Waktu rata-rata puasa di Indonesia adalah sekitar 13 jam. Btw, didaerah, Skandinavia menjadi wilayah dengan waktu puasa terlama, yakni 21 jam, disusul oleh Rusia (19 jam), Inggris (17 jam), AS (16 jam), dan Jepang (15 Jam).
Sementara negara dengan waktu puasa terpendek yaitu Chile dan Argentina yakni 9 jam.