Empat kisah tragis anak dibunuh orangtua karena mengejar cinta
TS
acabindonesia
Empat kisah tragis anak dibunuh orangtua karena mengejar cinta
Merdeka.com - Pembunuhan demi kehormatan masih sering terjadi di India dan Pakistan. Pembunuhan itu dilakukan karena kehormatan keluarga telah dinodai oleh salah satu anggota keluarga. Biasa pembunuhan itu dilakukan karena seorang gadis mencintai lelaki yang bukan pilihan orangtuanya. Dengan kata lain hubungan asmara gadis itu dengan pasangannya tidak direstui keluarga.
Perjuangan mengejar cinta memang terkadang bisa sampai mengorbankan nyawa. Seorang ibu bahkan sampai hati membakar putrinya hidup-hidup hanya demi apa yang mereka sebut kehormatan keluarga.
Berikut ini empat kisah pembunuhan demi kehormatan paling tragis yang berhasil dihimpun merdeka.com dari berbagai sumber:
1.Usai kimpoi lari, pasangan ini dipukuli sampai mati
Spoiler for :
Merdeka.com - Seorang wanita muda di India dipukuli sampai mati oleh anggota keluarganya sendiri, sementara pacarnya dipenggal dalam sebuah aksi pembunuhan demi kehormatan. Insiden mengerikan ini terjadi setelah keduanya diiming-imingi akan dinikahkan usai kabur untuk melakukan kimpoi lari jika kembali.
Nidhi Barak (20 tahun), seorang mahasiswi jurusan seni rupa, dan pacarnya, Dharmender Barak (23 tahun), yang belajar di perguruan tinggi teknik, tewas pada Rabu malam di Desa Gharnavati, Negara Bagian Haryana, sambil disaksikan oleh warga lokal, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Kamis (19/9/2013).
Nidhi dan Dharmendera diketahui kimpoi lari ke Ibu Kota New Delhi tiga hari lalu sebab keluarga mereka tidak menyetujui hubungan keduanya. Tapi mereka kemudian balik ke desa setelah terpancing dengan janji-janji bahwa keduanya tidak akan disakiti dan diizinkan menikah.
Orang tua Nidhi dan pamannya telah ditangkap. Polisi saat ini sedang melacak kakaknya dan anggota keluarga lainnya yang kabur usai insiden itu.
Menurut polisi, pasangan muda-mudi itu disiksa selama beberapa jam di rumah Nidhi, sebelum dia dipukuli sampai mati di depan umum. Dharmender juga dipukuli, lengan dan kakinya dipatahkan, sebelum dia akhirnya dipenggal. Tubuhnya diduga dibuang di dekat rumahnya di sebuah alun-alun di desa itu.
Polisi, yang telah diberitahu oleh seorang penduduk desa mengenai insiden itu, dilaporkan telah menangkap keluarga Nidhi yang sedang membakar tubuhnya dalam sebuah tumpukan kayu.
Polisi menemukan tubuh Nidhi sudah terbakar setengah, sementara tubuh Dharmender telah dibawa untuk dilakukan otopsi.
Kepala polisi setempat, Anil Kumar mengatakan, selain membunuh Dharmender, mereka juga memenggal dia. "Kami telah menangkap ayah, ibu dan paman Nidhi, serta kami sedang mencari saudara, teman, dan pengendara mobil yang membawa pasangan itu kembali ke rumahnya di Desa Gharnavati."
"Keduanya berasal dari desa yang sama dan kasta yang sama. Ini merupakan aksi pembunuhan untuk mempertahankan kehormatan, tetapi pembunuhan itu tidak disetujui oleh masyarakat," lanjut dia.
Mahkamah Agung India mengatakan pada 2010 bahwa hukuman mati harus diberikan kepada orang-orang yang bersalah atas pembunuhan demi kehormatan, dan menyebut kejahatan itu sebagai tindakan barbar di Negeri Sungai Gangga itu.
2.Nikahi lelaki pujaan, gadis ini dibakar ibunya
Spoiler for :
Merdeka.com- Polisi Pakistan mengatakan telah menangkap seorang perempuan yang hari ini membakar hidup-hidup putrinya dengan minyak tanah. Gadis malang itu diduga dibakar ibunya lantaran menikahi pria pujaan hatinya.
Polisi bernama Sheikh Hammad mengatakan peristiwa itu terjadi di Lahore dan ibu gadis itu ditangkap tidak lama kemudian, seperti dilansir situs Arab News, Rabu (8/6).
Wanita bernama Parveen Rafiq itu mengaku telah mengikat putrinya Zeenat Rafiq, 18 tahun, dengan bantuan putranya Ahmar Rafiq. Dia lalu mengguyur minyak tanah itu ke sekujur tubuh putrinya lalu menyalakan api.
Hammad mengatakan Zeenat menikah bulan lalu dengan seorang montir bernama Hasan Khan.
Tiga hari lalu sang ibu dan pamannya mengunjungi Zeenat untuk membujuknya pulang ke rumah dan menggelar resepsi pernikahan dengan keluarga.
Khan mengatakan kepada stasiun televisi Geo News, istrinya takut dia akan dibunuh.
"Jangan biarkan aku pergi, mereka akan membunuhku," kata Khan menirukan istrinya.
Saban tahun hampir seribu perempuan dibunuh oleh keluarga lantaran dianggap membuat malu karena menikahi orang lain selain yang sudah dipilihkan orangtua.
3.Ayah tega gorok putrinya sebab nikahi lelaki pilihannya
Spoiler for :
Merdeka.com- Polisi Pakistan Juni tahun lalu mengatakan pasangan baru menikah (perempuan 17 tahun dan lelaki 31 tahun) di Desa Satrah, Provinsi Punjabi, diikat oleh keluarga mereka lalu digorok hingga tewas dengan sabit lantaran pernikahan mereka tidak disetujui.
Ibu dan ayah mempelai perempuan membujuk pasangan itu pulang ke rumah Kamis lalu. Mereka berjanji pernikahan pasangan muda baru menikah 18 Juni lalu itu akan direstui keluarga, seperti dilansir situs Asia One, Sabtu (28/6/2014).
"Ketika pasangan itu sampai mereka kemudian mengikat keduanya dengan tali," kata polisi setempat, Rana Zashid. "Dia (ayah mempelai perempuan) menggorok leher mereka."
Polisi kemudian menangkap keluarga pengantin perempuan. Mereka mengatakan malu atas pernikahan anak mereka bernama Muafia Hussein yang menikah dengan seorang pria dari suku lain.
Tradisi kolot di banyak wilayah di Pakistan seringkali menyebabkan seorang perempuan kehilangan nyawa karena dianggap membuat malu keluarga.
Perempuan menikahi pria dicintainya kerap tidak diterima karena dianggap menghina keluarga yang akan menjodohkannya dengan pria lain.
4.Pacaran dengan lelaki bukan pilihan orangtua, gadis ini dicekik ayahnya hingga tewas
Spoiler for :
Merdeka.com- Asadullah Khan, 51 tahun, dan istrinya Shazia, 41 tahun, asal Pakistan diseret ke pengadilan karena membunuh putrinya bernama Lareeb Khan, 19 tahun.
Pria muslim itu di persidangan mengaku mencekik anaknya hingga tewas setelah putrinya itu ketahuan mencuri kondom di sebuah toko karena ingin bercinta dengan pacar yang tidak direstui.
Tabloid Mirror melaporkan, Senin (28/9), dalam pengadilan di Darmstadt, Jerman, sang ayah mengatakan anaknya itu sudah membuat malu keluarga karena menjalin asmara dengan pria yang tidak disetujui olehnya.
Sang ayah dan istrinya adalah pasangan yang menikah karena dijodohkan orangtua dan Asadullah juga ingin melakukan hal yang sama terhadap putrinya.
Khan mengaku membunuh Lareeb pada pagi hari 28 Januari lalu. Menurut koran Jerman Bild, peristiwa itu disaksikan oleh istrinya.
Setelah dibunuh, jasad Lareeb kemudian diberi pakaian lalu dibawa turun apartemen dengan kursi roda. Mereka kemudian membawa mayat anaknya ke sebuah hutan dan membuangnya di sana.
Seorang pejalan kaki kemudian menemukan jenazah Lareeb sehari kemudian.
Menurut pengaduan ibunya di pengadilan, Lareeb kabur dari rumah selama beberapa hari karena bertengkar dengan keua orangtuanya dan dia juga melepas jilbabnya.
"Suatu hari kami menerima surat dari polisi yang menyatakan anak kami mencoba mencuri kondom," kata sang ibu.
Sejak menerima kabar dari polisi itu ayah Lareeb murka dan melarang anaknya keluar rumah hingga mereka membunuhnya.