- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Siswi-siswi dukung Ahok larang kewajiban hijab di sekolah negeri


TS
ontasick
Siswi-siswi dukung Ahok larang kewajiban hijab di sekolah negeri

Sejumlah siswi di beberapa sekolah menengah pertama negeri (SMPN) dan sekolah menengah atas negeri (SMAN) di DKI Jakarta menyambut positif permintaan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang melarang sekolah negeri memaksa siswinya mengenakan hijab.
Kepada BBC Indonesia, sejumlah pelajar perempuan, yang nama mereka sengaja telah kami ganti, menyampaikan pendapat mereka.
“Setuju (dengan Ahok). Karena pakai jilbab (hijab) itu harus dari hati sendiri,” ungkap Wanda, siswi SMPN 280, Menteng, Jakarta Pusat.
Meskipun begitu, siswi beragama Islam yang sehari-hari tidak menggunakan hijab tersebut, mengaku secara “sukarela menggunakan hijab ke sekolah saat bulan Ramadan”, karena ada “pesantren kilat”. “Meskipun sekolah tidak minta, rasanya memang harus pakai hijab.”
Sementara itu, Helni, pelajar beragama Kristen yang duduk di kelas satu SMAN 57, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, menyatakan sependapat dengan Ahok karena menurutnya, “Buat apa siswa pakai jilbab kalau masih banyak omongannya masih kasar, belum bisa kasih contoh ke orang lain.”
“Karena menurut aku, memang tidak salah menggunakan jilbab. Tapi jangan terlalu dipaksa pakai jilbab saat SD, SMP, SMA kalau memang belum siap,” tambahnya.
Hal sejalan disampaikan Refi, siswi Muslim dari sekolah yang sama dengan Helni. Refi yang sehari-hari tidak menggunakan hijab berharap “Guru-guru di sekolahnya mengikuti perintah Ahok.”
Sebelumnya, saat memberi pengarahan kepada 1.700 kepala sekolah TK, SD, SMP, SMA, SMK di DKI Jakarta, Sabtu (04/06), Ahok ‘melarang’ sekolah negeri memaksa siswinya menggunakan hijab.
“Anda mengimani kalau kerudung itu sebagai sesuatu yang bisa menyelamatkan Anda, ya silakan, tetapi Anda tidak bisa memaksa semua anak pakai kerudung,” katanya.
“Saya melihat mereka melepas kerudung setelah sekolah. Itu artinya mereka dipaksa memakainya. Mereka tidak senang memakainya. Itu juga jelek bagi kerudung itu sendiri,” ungkap Ahok kepada wartawan BBC Indonesia, Ging Ginanjar, Kamis (09/06).
“Kalau pelajar Muslim diajarkan baca Al-Quran, silahkan, tetapi kalau soal pakaian, itu urusan lain. Sekolah negeri harusnya tak boleh ikut campur. Apakah Muslim itu baik atau buruk, itu tidak ditentukan oleh apa yang dia pakai,” pungkas Ahok.
“Sering ditegur”
Pernyataan Ahok bahwa ‘kerap ada pemaksaan’ menggunakan kerudung di sekolah, sejalan dengan apa yang dialami Refi.
Refi menyebut, di SMAN 57, Kedoya Utara, tempatnya bersekolah “semua siswi Islam, baik yang biasanya pakai jilbab atau yang tidak, harus menggunakan jilbab pada hari Jumat, mulai dari pagi hingga bel pulang sekolah.”
“Saya dan teman-teman yang seumuran saya sering terpaksa dengan hal itu (menggunakan hijab). Lagian 'kan panas, dan kebetulan tidak semua murid juga berhijab dari sananya,” aku Refi.
Karena merasa terpaksa, Refi menyebut tidak sedikit temannya yang membuka kerudung jika guru tidak ada, dan mengenakannya kembali jika guru ada.
“Kebetulan teman saya ada yang dihukum karena ketahuan guru begitu. Jadi mereka diberi nasehat, ditegur begitu, ditanya, mengapa nggak pakai kerudung.”
Meskipun hanya yang Muslim yang diwajibkan mengenakan kerudung di hari Jumat, Helni, siswi Kristen di SMAN 57, merasakan ada beban lain yang ikut dirasakannya.
“Merasa sedikit didiskriminasi. Kita pakai baju putih-putih biasa, mereka pakai baju Muslim. Awalnya rasanya aneh, tetapi rupanya kita bisa lihat di sini perbedaannya. Yang ini Islam, yang ini Kristen. Nggak apa. Kita memang hidup seperti ini. Apalagi kita minoritas dan mereka mayoritas. Jadi, kita harus saling mengerti. Jadi, ya sudah. Keputusannya seperti itu, kita jalankan,” cerita Helni.
Dipaksa bukan kewajiban tong!

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/06/160609_indonesia_siswi_ahok_hijab?ocid=socialflow_facebook






maroonia dan 2 lainnya memberi reputasi
3
10.6K
109


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan