arungjeram25Avatar border
TS
arungjeram25
Memblokir Youtube dan Google. Langkah yang tepat kah? - Sebuah Opini
Jadi yah... Ini sekadar tulisan dan OPINI atas sesuatu yang barusan saya baca. Abis pulang Jumat'an udah ada ini.... Hadeeh XD

Jadi yah.... saya langsung tertarik untuk menuliskan beberapa respon seusai membaca berita ini. Walaupun saya gak yakin kalau terpercaya atau tidak, tapi yaaaaaa...... nih pala juga otomatis....

Quote:

Quote:

Sumber Beritanya


Oke... Sekarang masuk ke Opini saya. Ini hanya opini ya gan. Bisa saja terdapat perbedaan pendapat antar insan lainnya. Jadi mohon maaf bila ada yang tersinggung emoticon-Peace

Ada 5 Kejanggalan yg terjadi disini :
kata diganti dari kebodohan ke kejanggalan

1. Berita terlalu melebih lebihkan.
Emang iya, ada majas pars pro toto, dimana hanya dibutuhkan 'sample' untuk menyatakan keseluruhan. Tapi gak gini juga kali. Pendapat satu orang anggota langsung dijadiin berita heboh. Dasar media indo -_-

2. Keinginan membuat semua konten indo hanya di atur oleh Indonesia seorang.
Oke... Masalahnya.... Koruptor aja masih berkeliaran dimana-mana di DPR. Kasus berkenaan tentang politik saja belum bisa diatasi dengan baik. Belum lagi hal hal lain seperti ekonomi dan departemen lainnya. Menangani hal hal tersebut saja pasti bakal butuh usaha yang besar dan biaya yang tidak sedikit, belum lagi kalau ada yang mau ngorek dana dari proyek tersebut. Korupsi saja belum beres, boro boro mau bikin superserver untuk warga Indonesia sendiri. Dari dukungan "superserver" ini aja udah jelas bahwa akan ada beberapa pihak yang AKAN berniat untuk curang dalam proses pembuatan proyek ini (worse scenario)

3. Ironi di atas Ironi.
Pemerintah KATANYA mau mendukung apa yang dibuat oleh warga indonesia. Pemerintah KATANYA mau mendukung hasil kreasi anak bangsa. Tapi yah...... realisasinya mana toh? Kasus seorang peneliti yang udah ngabisin bertahun tahun tiba tiba malah diberhentikan trus divonis kalau dia harus mengganti kerugian negara karena proyeknya itu. Mobil Esemka saja yang terbilang hebat karena hasil karya anak SMK langsung ditahan hanya karena gak lolos uji. Ya kalau gak lolos uji, harusnya pemerintah membantu lah biar bisa lolos uji. Ada lagi mobil listrik, yang terbilang dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Eh... Malah diberhentikan proyeknya karena dinilai bakal merugikan. Ya.... Kalau merugikan, bagaimana bisa ada orang luar negeri yang ngelirik ke proyek itu maz? Ini udah mau bikin aplikasi yang paling tidak setara dengan Youtube dan Google..... Lah.... Okelah, dana ada, dukungan ada, tapi untuk bikin sesuatu setara Google ma Youtube itu gak gampang maz. Itu aja ngumpulin ahli dari banyak negara, trus survei sana sini, dan banyak prosesnya. Kalau mau nunggu Indo biar sampe selevel itu, atau paling tidak dekat lah, ya.... saya sendiri gak yakin kalau saya masih hidup untuk ngelihat hal tersebut JIKA ironi dan poin nomor 2 masih tetap ada.

4. Google dan Youtube secara langsung maupun tidak langsung merupakan sumber mata pencaharian.
Sekarang... Siapa sih yang tak kenal kedua kata tersebut? (Google | Youtube). Beberapa fasilitas dari Google seperti Maps dan Blogger adalah mata pencaharian bagi beberapa kaum di negeri ini. Blum lagi yang bergelut jadi Youtuber dengan keuntungan dari Google Adsense. Mau emang memutus sumber pendapatan mereka hanya karena ego naik sendiri dan gegara masalah kecil dengan kata "porno" doang? Bapak mau menutup usaha Gojek, Grabtaxi, dan usaha usaha serupa karena memakai Google Maps? Yap.. Walaupun tidak relevan, tapi sekarang, Google Maps dinilai sebagai sumber data navigasi terlengkap dan reliable. Bing Maps ama Apple Maps masih jauh.... Indonesia mau bikin sampai mendekati level gitu aja pasti dananya udah trilliunan.

5. Alasan yang sama sekali tidak relevan.
Yap... Hal ini dilandasi oleh keinginan ICMI untuk mengurangi konten porno yang beredar di masyarakat Indonesia, dimana sasarannya adalah Google dan Youtube. Ya.... Ah... Saya sendiri gak yakin, apakah ICMI udah bisa memang sudah meneliti lebih lanjut. Mencari konten Porno di Youtube itu bagaikan mencari jerami dalam tumpukan jarum. Yap... Udah sakit karena ngabisin waktu dan kuota, trus kalau dapat paling kontennya dikit doang. Itupun gak lama juga bakal didapat ma petugas dan dihapus. Terus kalau di Google sih, ya.... memang terbilang cukup mudah untuk mencari hal tersebut. Cukup ketik kata kunci dan akan terlansir situs situsnya. Masuk ke Google Images aja udah cukup. Tapi kembali ke diri masing masing. Hal yang berkaitan dengan mencari konten porno itu dapat dilandasi oleh keinginan sendiri atau dipancing dari hal lain. Kalau bukan karena nafsu sendiri, ya... dipengaruhi orang lain. Kedua hal ini dapat secara jelas menyatakan kalau akhlak masyarakat Indonesia terkait hal ini masih relatif buruk dengan masyarakat lain. Tidak menyatakan bahwa orang di negara lain tidak seperti ini, namun mengingat bahwa fakta dimana Indonesia termasuk 5 besar negara dengan pengunjung situs porno terbanyak di dunia dapat dengan jelas menyatakan bahwa :
Masyarakat Indonesia masih kurang dalam edukasi terkait hal ini. Bila dihubungkan dengan akhlak, maka masih banyak yang berakhlak buruk dan kurang pengendalian diri. Kalau dihubungkan dengan pengaruh sosial, ya dapat dilansir bahwa masyarakat (seringnya sih remaja) menganggap bahwa hal ini adalah masalah kecil. Kalau kata bapak saya sih generasi penerus bangsa itu kekurangan pendidikan tentang moral di sekolah. Merujuk ke PMP (Pendidikan Moral dan Pancasila), kurikulum yang diterapkan lebih memberatkan ke Nilai Pelajaran yang didapat dan kurang menimbang kepada Nilai Sosial. Ya wajarlah kalau banyak siswa yang kepengen nyontek, karena ngejar nilai pelajaran. Kalau mereka juga ngejar nilai sosial, pasti gak bakal tuh (maybe sih). Jadi dapat disimpulkan bahwa keinginan untuk mengakses konten porno itu kembali ke diri masing masing. Konten porno itu tersedia bagi penikmat, dan bahkan dilegalkan di beberapa negara. Kembali ke diri masing masing : Apakah konten tersebut penting atau tidak.

Quote:


Jadi yah.... Tergantung kepada pemerintah Indonesia apakah mau untuk kembali ke jaman purba hanya karena terlalu pede dengan kemampuan negara sendiri atau tidak.

Lambat laun Indonesia malah jadi KW-nya Korea Utara kalo gini mah... emoticon-Big Grin
Diubah oleh arungjeram25 10-06-2016 06:21
0
2.6K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan