Siapa yang tidak kenal Si Buta Dari Goa Hantu, berawal dari komik silat hingga dibuatkan film serial. Cerita itu sangat melekat kuat bagi masyarakat Indonesia. Komik Si Buta Dari Goa Hantu menceritakan seorang buta yang bernama Barda Mandrawata yang cekatan beraksi laga sekalipun buta. Ke mana-mana, dia berjalan kaki ditemani monyet perliharaannya yang berbulu hitam dan lucu, Kliwon.

Barda, si pendekar silat dari perguruan pencak silat Elang Putih Buta, berkelana untuk membasmi kejahatan, baik sang musuh bebuyutan Si Mata Malaikat maupun kaum kolonial Belanda. Barda berkelana mulai dari Jawa Barat, hingga ke Flores, Bali, Kalimantan, Sulawesi Timur, dan Sulawesi Selatan.

Dengan kutipan percakapan Barda kepada Kliwon yang membekas yaitu, “Kau dengar Kliwon, rambut manusia boleh sama hitam, tapi sifat dan keinginannya selalu berbeda, maka dunia ini senantiasa penuh pertikaian dan bencana.” Begitulah sepenggal kalimat percakapannya.



Kisah legendaris Si Buta dari Goa Hantu tidak terlepas dari penulis komiknya yang tidak lain bernama Ganes Thiar Santoso atau Ganes TH. Ganes TH lahir di Tangerang, Jawa Barat, pada 10 Juli 1935 dan meninggal di Jakarta pada 10 Desember 1995 di umur 60 tahun.

Ganes TH sendiri telah menulis banyak cerita silat selain Si Buta Dari Goa Hantu. Pada masanya Ganes TH merupakan salah satu dari “tiga dewa komik Indonesia” bersama dengan Jan Mintaraga dan Teguh Santosa. Kisah dalam komik-komiknya begitu memikat hati pembaca komik Indonesia di era tahun 1970-an sampai 1980-an.

Ganes TH sendiri memiliki darah Tionghoa. Bakat melukisnya ada ketika dia SMP di THHK (Tiong Hoa Hwee Koan). Pekerjaan pertamanya melukis di tirai kedai tukang bubur kacang hijau. Selepas SMA, Ganes meneruskan berkuliah di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI), Yogyakarta. Namun kuliahnya tidak selesai karena kesulitan biaya.

Ganes mengikuti kursus melukis yang membawanya sebagai asisten pelukis Lee Man Fong. Awalnya Ganes hanya sebagai tukang cuci kuas, hingga akhirnya dia belajar teknik-teknik melukis dari gurunya itu. Hingga akhirnya dia mampu melukis komiknya sendiri.

Komik Si Buta Dari Goa Hantu merupakan komik silat Indonesia pertama, dan langsung meledak begitu dijual di pasar, dikabarkan komik tersebut terjual hingga ratusan ribu eksemplar. Akibatnya Indonesia demam komik silat yang membuat komikus lain turut menulis cerita silat, mengekor pada Si Buta.

Hingga sekarang, Si Buta Dari Goa Hantu tidak pernah lekang dari ingatan, bahkan ada yang menobatkan sebagai super hero Indonesia. Bahkan di beberapa event komik tahunan Indonesia, cerita Si Buta Dari Goa Hantu kembali dihadirkan, baik dibuat ulang maupun versi aslinya.

Gerakan-gerakan silat yang membawa pembacanya turut semangat, juga nilai-nilai filosofis yang ada di dalam setiap percakapan Barda Madrawata, menjadikan Si Buta Dari Goa Hantu tidak lekang oleh waktu.