Saya merasa ditampar, saya merasa malu, saya benar-benar merasa lagu ini menelanjangi saya habis-habisan. Jujur, saya menangis dalam hati. Karena lagu ini melemparkan saya pada saat-saat yang sungguh memalukan. Saat betapa sering saya melupakan Allah dan lebih memprioritaskan dunia. Lagu ini menggunakan sudut pandang seorang yang sedang introspeksi diri dan menyesali kebodohannya, Sehingga berkesan sangat dalam dan tidak menggurui. Itulah kesan pertama yang saya tangkap ketika tangkap sebuah lagu religi yang dibawakan oleh seorang pengamen dengan penuh perasaan di sebuah bus di akhir era 90an. Hari berikutnya saya merindukan untuk mendengar lagu ini. Ketika naik bus atau kereta saya berharap ada seorang pengamen yang menyanyikan lagu ini. Oya kalau tidak salah beginilah lirik lagunya:


Ternyata begitu berat
Jalankan Segala perintahMu
Begitu banyak rintangan
Tuk menghadapkan wajah kehadiratMu Tuhan

Indahnya dunia ini
Membuat aku terlena
bekerja terus bekerja
Tak kenal waktu dan tak kenal lelah

Gema adzan Shubuh
Kami lelap tertidur
Gema adzan Dhuhur
Kami sibuk bekerja
Gema adzan Ashar
Kami geluti dunia
Tuhan, pantaskah surga untukku

Gema adzan Maghrib
Kami di pewrjalanan
Gema adzan Isya
Lelah tubuhku Tuhan
Tak pernah lagi kubaca firmanMu
Tak pernah lagi ku sujud padaMu Tuhan

Aku yang lalai
Aku yang sombong
Enggan bersujud padaMu Tuhan

Saya bertanya-tanya dan mencari di Internet siapakah gerangan pencipta lagu ini. Belakangan ini saya baru tahu lagu ini berjudul GEMA ADZAN dan diciptakan oleh Yulis Dian. Kemudian saya menemukan beberapa versi lagu ini di Youtube. Ini beberapa di antaranya:[/B]









Dan ini adalah versi asli dari Yulis Dian



Bagaimana menurut pendapat agan dan aganwati semua?