Pedagang bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Senin, 30 Mei 2016. Pemerintah mengimpor 2.500 ton bawang merah untuk bisa menekan harga saat bulan Ramadan dan Idulfitri.
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti memerintahkan kepada jajaran Polda seluruh Indonesia untuk membuat satuan tugas (Satgas) guna menelusuri mafia kartel harga kebutuhan pokok di pasaran. Pasalnya, setiap tiba Ramadan, hampir dipastikan kebutuhan harga bahan pokok di pasaran akan melonjak.

"Kapolri sudah memerintahkan kepada seluruh jajaran Polda untuk membuat satgas memantau dan menindak kalau ditemukan pelanggaran dan kartel-kartel," kata Kepala Badan Reserse Krimal Mabes Polri, Irjen Pol Ari Dono Jumat, (3/6) seperti dikutip dari Viva.co.id.

Ari menegaskan, bila ditemukan ada indikasi permainan harga barang kebutuhan pokok di lapangan, akan langsung ditindak. Namun, Ari enggan memperinci pasal yang akan dikenakan kepada pelaku kartel yang akan ditemukan. "Disesuaikan dengan pelanggarannya apa, kalau terkait dengan perdagangan ya perdagangan, pertanian ya pertanian," ujarnya.

Kartel adalah kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi.

Ketua DPR Ade Komarudin meminta pemerintah segera bertindak agar harga-harga bahan pokok di berbagai daerah bisa kembali terjangkau.Menurutnya, negara harus campur tangan mengintervensi harga. "Minimal 40 persen pasar harus dikuasai negara, sisanya 60 persen kasih swasta," kata Ade, Sabtu (4/6) seperti dikutip dari Kompas.com.

Di pasaran, harga-harga bergejolak menjelang puasa. Kementerian Agama, baru akan menggelar sidang isbat, untuk menentukan awal puasa, Ahad (5/6) sore.

Harga daging ayam di pasar tradisional masih terpantau tinggi. Di Pasar Kebayoran Lama, harga daging ayam per ekornya masih berada di kisaran Rp40 ribu per ekor. Menurut Dedeh, pedagang bahan kebutuhan pokok eceran di kawasan Caplin, Ciledug, Tangerang, biasanya harga daging ayam adalah Rp35 ribu per ekor. "Kalau sekarang, Rp40 ribu perekor, tapi kecil-kecil," ujar dia kepada detikFinance.

Salah satu bahan yang mulai turun harga adalah bawang merah. Penurunan itu disebabkan mulai bertambahnya pasokan bawang merah di pasaran, seiring dengan mulai adanya panen raya dan mulai masuknya bawang impor.

Menurut Samsul Arifin, pedagang di Pasar Blok A, Jakarta Selatan, ia sudah membeli dua karung bawang merah impor dari Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta TImur. Menurutnya, saat ini bawang merah asal Brebes sudah mulai turun harga jadi Rp35 ribu per kilogram. "Sebelumnya sempat Rp 40.000- Rp 44.000/kg," kata Samsul seperti dikutip dari detikFinance.

Pemerintah telah menugaskan tiga BUMN, untuk mengimpor bawang merah. BUMN tersebut adalah Perum Bulog, PT Berdikari (Persero) dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero).

Langkah impor diambil agar pasokan bawang merah lancar selama puasa dan Lebaran sehingga harganya tak naik. Target pemerintah, harga bawang merah bisa turun hingga Rp25 ribu per kilogram.

Menurut Direktur Pengadaan Bulog, Wahyu, izin impor sudah dikantongi dan sedang menyelesaikan proses administrasi di negara asal. Rencananya, Bulog akan mengimpor bawang merah dari 2 negara tetangga Indonesia di ASEAN."Impor di antaranya dari Vietnam dan Filipina," ujar Wahyu detikFinance.

Pemerintah mengimpor lima ribu ton bawang merah dalam wujud bawang konsumsi. Pemerintah juga akan mengimpor bibit bawang merah. "Kami ditugaskan selain untuk menstabilkan harga di tingkat konsumsi, tetapi juga menstabilkan harga benih," jelas dia.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...l-bahan-pangan

---