banglumbanrajaAvatar border
TS
banglumbanraja
6 Fakta Menarik tentang Indonesia Open 2016 (Badminton Lovers masuk)

Halo.. Selamat malam dan salam hangat semua Agan dan Aganwati dimanapun berada.
Indonesia baru saja menjadi tuan rumah untuk satu perhelatan kejuaraan badminton Internasional bertajuk BCA INDONESIA OPEN SUPERSERIES PREMIER 2016. Turnamen bergengsi yang merupakan rangakaian tur Kejuaraan BWF (Federasi Bulutangkis Dunia) ini resmi dibuka sejak 30/5/2016 lalu di Istora Senayan, Jakarta. Semua atlet top dunia hadir menyemarakkan acara tahunan ini. Sebagai salah satu momentum untuk perebutan poin dalam kualifikasi Olimpiade di Rio De Janeiro nantinya, sudah pasti semua atlet berlomba untuk mencapai partai final dan bahkan membawa pulang gelar juara. Seminggu berjalan, Indonesia Open 2016 akhirnya mencapai partai puncak hari ini, Minggu (5/6/2016). Nah apa saja hal menarik yang berkesan dalam penyelenggaraan tahun ini? Berikut beberapa Fakta yang mungkin perlu Agans tahu.. Cekidot!

1. Turnamen Superseries dengan hadiah terbanyak

Indonesia Open merupakan salah satu dari lima turnamen BWF yang berkelas Premier. Empat negara lain yang berada di kategori yang sama adalah All England, Denmark, Malaysia dan China. Sebagai informasi, Kelas Superseries Premier ini merupakan ajang tertinggi dalam turnamen bulutangkis selain Kejuaraan Dunia dan Olimpiade. Selain hadiah yang besar, poin yang diperebutkan dalam kelima turnamen ini sudah pasti lebih besar. Sehingga akan selalu memberikan efek besar pada pemeringkatan atlet-atlet badminton dunia apabila memenangkan satu dari kelima turnamen ini.
Nah, dari kelima turnamen Superseries Premier ini negara kitalah yang memimpin dalam jumlah hadiah yang ditawarkan. All England sebagai kejuaraan tertua hanya menawarkan 550.000 USD, Malaysia juga memberikan jumlah hadiah yang sama. Sementara China dan Denmark hanya mampu menawarkan 700.000USD. Lalu berapa jumlah hadiah yang ditawarkan Indonesia Open? Tak kurang dari 900.000 USD diperebutkan di ajang ini. Atau dengan rate 13.000/USD, lebih dari 11.7 Milyar diperebutkan atlet.

2. Indonesia absen di Final untuk pertama kalinya

Pencapaian atlet-atlet tanah air tahun ini bisa dibilang yang terburuk sepanjang sejarah Indonesia Open. Bayangkan, untuk kali pertama Indonesia tidak memiliki satupun wakil yang menginjak babak final. Jika tahun lalu kita masih bisa melihat Ganda Putera dan Ganda Puteri keluar sebagai runner-up, maka tahun ini pencapaian terbaik justru oleh pemain muda Ihsan Maulana yang lolos ke Semifinal. Jadi bisa dibilang hadiah sebanyak 900.000USD ini jatuh begitu saja ke negara lain
.
3. Lima negara berbagi gelar

Dari lima match yang dipertandingkan hari ini, China unggul dengan meloloskan 4 wakil di babak final. Diantaranya, Ganda Puteri yang juga juara bertahan Tang Yuanting/Yu Yang, Ganda Campuran juga juara bertahan Xu Chen/ma Jin, Ganda Putera Chai Biao/Hong Wei dan Tunggal Puteri Wang Yihan. Namun hanya satu gelar yang dibawa pulang melalui ganda Campuran, setelah berhasil mengalahkan ganda Korea Selatan Ko Sung Hyun/Kim Ha Na. Satu wakil Jepang di Ganda Puteri, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi sukses membawa pulang medali emas. Lalu ganda putera Korea Selatan, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong berhasil mempertahankan gelar juaranya tahun lalu. Lee Chong Wei dari Malaysia juga berhasil mengalahkan jan O Jorgensen dari Denmark serta yang terakhir Tunggal Puteri Taiwan, Tai Tzu Ying pulang membawa kemenangan. Memiliki daftar pemenang yang variatif membuktikan bahwa bulutangkis kini sudah tidak dimonopoli oleh satu negara lagi (China-red).

4. Tiga Target juara yang berakhir flop
Saat ini Indonesia memang memiliki pemain andalan di sektor Ganda. Ganda Campuran mempunyai pasangan Tontowi Ahmad/Liliana Natsir yang kini berada di peringkat dua dunia. Tak hanya mereka, pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto juga mengejutkan tahun ini setelah memenangkan All England 2016 tak salah PBSI menargetkan salah satu medali dari ganda campuran. Sayang, kedua pasangan ini malah gugur di awal bahkan tak sampai ke babak perempat final. Di ganda Putera Indonesia memiliki Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, target juara seharusnya memang diamanatkan,sayang kenyataannya keduanya juga kandas di babak awal dari Denmark. Satu lagi pasangan ganda Puteri Greysia Polii/Nitya Maheswari yang bahkan menjadi unggulan kedua di turnamen ini diharapkan mampu membawa pulang satu gelar. Lagi-lagi keduanya kalah dari pemain Malaysia di babak awal. Dengan demikian tak ada target yang terpenuhi!

5. Kejutan singkat dari Tunggal Putera dan 3 ganda Non Unggulan Indonesia
Di perempat final, Indonesia memang sukses meloloskan 5 wakilnya. Tanpa disangka, lima wakil ini merupakan pemain non-unggulan yang bahkan ada yang baru saja memulai debut di kelas Superseries Premier namun berhasil membekuk lawan-lawan yang tangguh.
Mereka adalah Tiara/Rizki Amelia yang secara mengejutkan lolos ke Perempat final setelah menaklukkan ganda puteri China yang menjadi juara dunia tahun ini, Tian Qing/Zhao Yunlei. Sayang kejutan itu tak berhasil membawa keduanya ke babak final. Keesokan harinya, keduanya justru anti klimaks saat menghadapi Ganda Puteri Belanda Eefje Muskens/Selena Piek. Kemuadian satu lagi ganda puteri yang memberikan kejutan adalah pasangan Anggia Shitta/Ni kEtut yang lolos ke perempat final setelah menghentikan unggulan enam asal Korea Selatan, Jung Eun/Shin Seung. Lagi-lagi di perempat final keduanya juga anti klimaks dengan pemain non unggulan asal Malaysia, Vivian/Khe. Pasangan ganda campuran Annisa Saufika/Alfian Eko juga lolos ke perempat final setelah mengalahkan pemain yang diatas rangkingnya, Jacco Arends/Selena Piek. Menjadi satu-satunya harapan ganda campuran di partai perempat final, Annisa/Alfian malah terhenti oleh unggulan satu Zhang Nan/Zhao Yunlei.

6. Jonatan vs Lin Dan, Ihsan Vs Lee Chong Wei

Dua pemain tunggal putera Indonesia yang masih hijau mendapatkan tantangan besar di rumah sendiri. Jonatan Christie harus berhadapan dengan Lin Dan di babak 16 besar, sementara Ihsan maulana menantang Lee Chong Wei di semi final. Hasilnya?
Match of the Year, bisa jadi kemenangan Jonatan Christie atas Lin Dan dalam dua set 21-12,21-12. pemain muda Indonesia ini sukses membekuk atlet senior yang melegenda itu. Namun hantaman unggulan kelima asal Denmark, yang juga juara ajang ini tahun 2014 silam, Jan O Jorgensen masih terlalu berat untuk Jonatan. Hingga Jonatan tak mampu melangkah ke babak selanjutnya.
Sementara Ihsan yang melangkah lebih jauh ke semifinal harus mengakui dominasi Lee Chong Wei yang memang tak diragukan lagi keahliannya. Beda pengalaman membuat Ihsan menyerah dua game kepada salah satu legenda hidup bulutangkis dunia tersebut.
Melihat pola permainannya, pemain-pemain muda ini sepertinya mampu menjanjikan harapan besar bagi Indonesia untuk kembali meraih kemenangan seperti di era Taufik Hidayat dulu.
Kesimpulannya adalah pemain unggulan flop dan pemain non unggulan mampu memberi kejutan.

Itulah beberapa fakta BCA Indonesia Open 2016 kali ini, walaupun menuai hasil yang tidak sukses namun kita tetap optimis bahwa atlet-atlet Indonesia ini akan mampu kembali mengharumkan nama bangsa dengan kemenangan di turnamen-turnamen selanjutnya. Selamat berkarya!


PS: Sebagai newbie dan thread pertama ane, ane ngucapiin banyak banyak terimakasih sudah mampir dan mari mendukung dunia perbulutangkisan tanah air.

Horasss!
Salam kenal semua ganss

0
40.6K
191
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan