Terjaring Razia, Rio Menangis

SAMARINDA – Pemkot kian gencar melakukan penertiban administrasi kependudukan, diantaranya menyasar lokasi kos-kosan. Sabtu (6/2) malam lalu, giliran petugas Kelurahan Sidodadi menyasar penghuni kos-kosan. Belasan orang tak tertib administrasi, dijaring petugas. Diantara yang terjaring, Rio (16), perantauan Nusa Tenggara Timur, menangis sesenggukan.Di indekosnya di Jl Dr Soetomo Gang 7, di hadapan petugas Rio tak berkutik. Dia tidak memiliki dokumen kependudukan apapun. Dia pun digiring keluar kos menuju kantor Lurah Sidodadi. “Iya Pak, saya kaget. Saya baru 2 bulan di Samarinda, kerja di toko. Di Samarinda, cuma mau cari kerja, dapat kerja di toko,” kata Rio, sambil mengusap air matanya kala itu.Tidak jarang, dia pun menjadi sindiran petugas yang memintanya tidak perlu menangis dan menjanjikan dia akan dipulangkan kembali ke kosnya. “Wah payah, laki-laki kok nangis. Tenang, nanti pulang lagi kok. Nggak usah nangis,” ujar petugas kelurahan Sidodadi saat itu.Sasaran razia berikutnya di kawasan Jl Wiraguna Dalam RT 06-RT 07. Dari pantauan, sedikitnya 6 wanita terjaring di bangunan kos-kosan di RT 06, lantaran tidak melaporkan diri dan membuat gerah ketua RT setempat. Tidak ada perlawanan dari mereka yang terjaring razia, meski petugas sempat kesulitan membuka pintu indekos yang mereka huni.Masih di kawasan Wiraguna, sepasang kekasih juga kepergok berduaan di kamar kos. Saat diinterogasi, mereka mengelak telah berbuat mesum, dan sedang membicarakan persiapan pernikahan. Upaya damai mereka lakukan dengan mencoba untuk menyuap petugas. Beruntung, petugas sigap dan tetap menggiring mereka ke kantor kelurahan untuk pendataan.Tidak kurang dari 5 RT yang menjadi sasaran petugas saat itu, seperti RT 39, RT8, RT 6, RT 12 dan RT 14. Dua belas orang yang terdiri 10 orang wanita dan 2 pria, diangkut ke kantor Lurah. Lurah Sidodadi Kapti Lestari menerangkan, selain mengantisipasi penyebaran ajaran terlarang, penertiban juga bertujuan agar kelurahan Sidodadi terus kondusif.“Jangan sampai ada warga tanpa identitas jelas,menyusup dan mengganggu ketentraman warga kelurahan Sidodadi,” kata Kapti, kepada wartawan hingga razia disudahi pukul 02.00 WITA, Minggu (7/2) dinihari.Sementara saat berada di kantor Lurah, Vidya, seorang perempuan pindahan asal Bandung ini, mengaku tidak begitu kaget saat terjaring petugas. “Biasa saja, karena saya memang baru3 bulan tinggal di Samarinda, belum urus surat pindah. Iya, secepatnya saya urus ini,” ujar Vidya. (ms315/ar614)