Ingatkah kita peristiwa 21 April 2016 Banjir yang mengepung Jakarta sejak dinihari ditanggapi oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok menegaskan, banjir kali ini disebabkan oleh naiknya air pasang laut (rob) sehingga sulit surut.

Ahok salahkan laut ketika itu, sementara dia lupa laut utara jakarta sudah dikelilingi oleh beberapa pulau hasil proyek reklamasi yang ditandatanganinya sendiri

Dan kini semua itu, dibalas kontan oleh laut (alam), seolah tidak mau dipersalahkan dan dijadikan alasan atas ketidakmampuan Ahok didalam menangani soal banjir Jakarta, Laut utara Jakarta membalas dengan jebolnya tanggul didaerah Muara Baru Penjaringan sehingga banjir pun terjadi dikawasan Pantai Mutiara Pluit yang diketahui sebagai wilayah kediaman Basuki Tjahja Purnama alias Ahok

Alam membalas nya kontan, Ketika laut dipersalahkan, semua pun akhirnya mengetahui bahwa ini soal ketidakmampuan mengurus tata kelola saluran air yang ada di Jakarta artinya sang pemilik kebijakan lah sumber masalah itu sesungguhnya

Hanya sayangnya, sang Gubernur atau pemimpin lebih mengedepankan arogansi dan kesombongannya; tengoklah apa yang diajarkan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang mengakui salah ketika kotanya (Surabaya) dilanda banjir

Karena tidak ada pemimpin yang sempurna, hanya ada pemimpin yang mengerti dan sadar artinya diri sebagai pemimpin; pelindung dan pengayom warganya sendiri

TEMPO

Kalo Alam Sudah Tidak Suka, Masih Ada Yang mau Bantah??