ecotecotAvatar border
TS
ecotecot
Tak rela tuk merelakan
AKU.
Adalah lelaki
Yang mencintai
Seluruh asa
Segenap jiwa raga

KAU.
Adalah wanita
Yang kucinta
Menjadi buta
Karena harta

KITA.
Adalah insan menuju masa depan
Telah mengukir berjuta bahagia
Telah melewati banyak duka lara
Kini berbeda tujuan

DIA.
Adalah lelaki sama seperti aku
Yang datang di tengah hubungan kau dan aku
Itulah yang membuat kau buta
Itulah yang membuat kau candu harta

Kita berdua telah melewati lebih dari 1000 malam.
Kita berdua telah menjalaninya ditengah dunia yang kelam.
Kita berdua telah menyebrangi banyak jembatan penghalang cinta kita.
Kita berdua telah membuktikannya kepada semua kepada dunia.

Aku ini hanya lelaki biasa yang memiliki kurang dan lebih.
Aku memang tidak memiliki harta yang melimpah.
Aku adalah salah satu dari sekian banyak lelaki yang sama sepertiku.
Aku akan buktikan padamu dan dunia kalau aku bisa membahagiakanmu.

Bukan hanya sekedar omong kosong belaka tapi ini fakta.
Bukan dengan harta tapi dengan cinta.
Bukan dengan duka tapi dengan suka.
Bukan dengan uang tapi dengan kasih sayang.

Tapi belum sempat aku membuktikan ternyata dirimu sudah tak tahan.
Ternyata kau memang lebih senang dengan harta yang berkelimpahan.

Kau lupakan janjimu padaku kau lupakan sumpahmu.
Kau berbalik arah dari jalan ini dan tinggalkan aku.


Hey, apakah disepanjang perjalanan cinta kita tidak cukupkah semua pengorbananku untukmu?

Kurangkah semua perhatian dan kasih sayang yang kuberikan padadamu?

Apakah selama ini aku pernah menduakanmu?

Pernahkah aku membiarkanmu berjalan sendiri?

Apa aku meninggalkanmu saat kau ada masalah?

Tolong jawab itu semua karna aku sudah tak mengerti lagi apa yang terjadi kini.
Seakan aku merasa semua yang terjadi hanyalah sebuah mimpi buruk dimalam hari.
Segera bangunkan aku dari tidur yang melemahkan jiwaku ini.
Tapi apakah saat terbangun nanti aku sanggup menyadari?

Belum sempat aku berdiri di depanmu.
Berdiri diatas panggung megah dan memasangkan cincin di jari manismu yang dilihat oleh mereka semua dan dunia.

Kau lupakan itu.
Kau lupakan aku.
Kau lupa kalau kita harusnya bersatu.

Ingatkah kamu saat kita tertawa bersama?
Ingatkah kamu saat kita menangis?
Ingatkah kamu dengan masa depan yang sering kita bayangkan?
Aku Kamu Anak Kita dengan kehidupan sederhana bahagia dan banyak cinta.

Terlintas di benakku saat pertama kali kita bertemu kita berkenalan dan kita jatuh cinta.

Teringat saat aku memanggil namamu dengan lembut dan membisikanmu dengan desahan: "I Love You"

Terbayang semua harapan dan impian yang kita gantungkan tinggi diatas awan tentang akhir cerita cinta kita yang berujung bahagia.

Terkenang disaat kau dan aku masih menjadi kita yang berjalan bersama melawan dunia.

Namun yang terjadi kini semua itu hanyalah memori dalam asa yang tak kunjung nyata.

Karena ditengah perjalanan cinta kita dia datang layaknya seorang salesman yang menawarkanmu sebuah cinta dan harapan baru dengan gaya bahasa marketing dan dia pun terus berusaha meyakinkanmu untuk memiliki produknya dengan garansi yang dia berikan.

Entah apa yang ada dipikiranmu saat itu.
kamu layaknya orang yang sedang dihipnotis hingga kamu bisa dengan mudah menerima produknya.

Teganya kau melupakan 1000 malam kita dengan 1 harinya dia.

Apakah aku sudah tak berarti bagimu?

Apakah istana dan mahkota yang membuatmu pergi dariku?

Ataukah cintamu telah jenuh padaku?

Coba jelaskan maksud dari perbuatanmu ini.

Kau yang dulu selalu aku perjuangkan.

Kau yang selalu aku banggakan di depan mereka.

Akulah yang selalu membantah apa yang dikatakan dunia padamu.

Kini aku harus melepasmu.

Aku harus merelakanmu pergi bersamanya.

Sekarang kamu telah berjalan dengan arah yang berlawanan denganku.

Bukan aku kini yang menuntun arah langkah kakimu menuju.

Bukan aku lagi yang dapat menerangi gelapnya jalanmu.

Bukan aku sekarang yang menjadi selimut ditengah perjalanan dinginmu.

Kini aku harus berjalan sendiri mencari arah yang kian tak pasti.

Kemana lagi aku harus mencari separuh hati yang baru?

Kini mentari pun enggan tersenyum untuk menyinari gelapnya hariku.

Kini rembulan pun tutup telinga dan tak mau lagi untuk mendengarkan seluruh curahan keluh kesahku.

Gemerlapnya bintang-bintang pun tak pernah lagi mengedipkan matanya untuk merayu aku dikala sedang sedih seperti ini.

Kini mereka semua menjauh dariku dan menertawakanku karena cinta yang dulu selalu aku banggakan pada mereka harus berakhir seperti itu.

Kini aku malu pada mereka malu pada semuanya.

Rasanya inginku menangis.

Namun aku lelaki tak boleh menangis.

Tapi aku tak dapat lagi tuk membendung kepedihan lara ini.

Aku pun berjalan ditengah derasnya hujan agar hanya aku dan Tuhan lah yang tahu kalau aku sedang mengucurkan air mata.

Aku kini sendiri.

Apakah aku akan bertahan dalam kesendirianku ini?

Ataukah aku harus memulai cerita baru dan melupakan cerita sedih yang telah terjadi?

Aku pun tak ingin berjalan sendiri melawan dunia ini.

Aku butuh teman hidup untuk berjalan bersamaku.

Oh Tuhan berikanlah aku kekasih hati yang dapat menjaga hatinya hanya untuk aku.

Yang dapat melengkapi kekuranganku dan bangga atas kelebihanku.

Dan selalu setia bersamaku dalam segala situasi yang terjadi.

Hingga suatu hari nanti aku tak dapat membuka mata ini lagi.

Amin.
0
712
1
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan