Mempelajari bank apa saja yang menyediakan fasilitas kredit kepemilikan rumah (KPR), lalu agan harus mencari tahu apa saja persyaratannya atau yang saja perlu disiapkan guna mendapat kredit rumah tersebut, lalu yang tak kalah penting adalah bahwa agan harus tahu berapa harga maksimum rumah yang bisa diajukan.
Saya pribadi melakukan survey kesana-kemari, dan pada akhirnya memilih salah satu bank yang mempunyai salah satu keunggulan di mata saya. Karena saya mencari rumah baru dan lokasinya sesuai dengan yang saya harapkan. Agan bisa melihat mengapa saya memilih bank tersebut melalui web ini, https://www.cimbniaga.com/in/persona.../mortgage.html. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk agan memilih bank lain ya. Silahkan lakukan survey pencarian agan sendiri yang sesuai dengan keinginan agan. Jangan buru-buru gan, take your time
Apabila sudah tau mana bank yang akan agan ajak kerjasama untuk pembiayaan KPR, sebaiknya agan mengenal macam-macam jenis pembiayaan KPR:

Jenis pembiayaan KPR rumah tinggal
1. Pembelian rumah baru

Pada setiap penawaran rumah baru dikenal istilah bangunan sudah jadi (ready stock) dan yang belum jadi (indent). Baik bangunan sudah jadi dan belum jadi, bagi agan calon pembeli sebaiknya mempertimbangkan aspek berikut:
– lokasinya baik, untuk pemukiman lingkungannya sehat, nyaman, bebas banjir atau tidak.
– Akses ke tempat bekerja lancar dan tidak terlalu jauh. Selain itu, akses rumah juga mudah menuju tempat-tempat berbelanja/pasar/mal, sekolah anak, rumah sakit/dokter, sarana dan prasarana ibadah.
– Reputasi pengembang baik, dan juga kualitas bangunannya. Jika agan berencana memesan rumah baru indent, agan harus melacak apakah dapat selesai baik dan tepat waktu sehingga dapat menjadi pegangan kita.
– Pastikan memiliki IMB dan status tanah milik pengembang.
– Pilih pengembang yang menjalin kerjasama dengan pihak bank.

2. Pembelian rumah bekas

Membeli rumah bekas memiliki keunikan dibandingkan jika agan membeli rumah baru. Pada saat membeli rumah bekas, agan bisa membeli rumah di bawah harga pasaran, tergantung kondisinya atau kondisi pemiliknya.
agan bisa mendapatkan harga rumah yang lebih rendah dari pasaran karena kondisi pemilik rumah biasanya membutuhkan uang cepat atau mengalami mutasi kerja ke daerah lain.
Jika Agan hendak membeli rumah bekas, sebaiknya perhatikan status tanah rumah SHM (Surat Hak Milik) atau SHGB (Surat Hak Guna Bangunan). Jika SHGB perhatikan jangka waktunya, apakah masih lama atau tidak.
Perhatikan juga terkait dokumen penting seperti keaslian sertifikat, IMB, dan bukti pembayaran PBB tahun berjalan.
Pada saat agan mengajukan KPR, pihak bank akan meminta surat penawaran dari penjual mengenai harga jual rumah tersebut.
Jangan lupa untuk siapkan dana untuk keperluan proses akta jual beli, pengurusan balik nama sertifikat dan pengikatan agunan dilakukan oleh notaris rekanan bank.

3. Pembangunan sendiri

Selain membeli rumah dengan jenis yang dijelaskan sebelumnya, ada juga yang membangun rumah baru dari tanah kavling yang sudah dibeli dari pihak pengembang.
Jika agan salah satunya, agan wajib sudah memiliki bukti legalitas kepemilikan tanah seperti SHM/SHGB, dokumen asli berupa sertifikat, IMB, gambar bangunan dan bukti pembayaran PBB tahun berjalan.
Status kepemilikan SHM/SHGB sangat penting Agan tinjau. Khusus SHGB, pihak bank akan meneliti kapan jatuh temponya.
Jika sebelum jadwal kreditnya lunas, maka bank akan meminta surat kuasa untuk memperpanjang jangka waktu SHGB berikut biaya pengurusan perpanjangannya.
Begitu juga terkait pajak bangunan. Jika PBB menunggak bertahun-tahun dapat mengurangi kepercayaan pihak bank untuk memberikan KPR.
Pada saat pihak bank merealisasikan KPR kepada tabungan calon nasabah, umumnya prosentase tertentu dan sisanya didasari dari kemajuan proyek pembangunannya.

Begitulah gan jenis-jenisnya, kalo saya selain sesuai kemampuan finansial dan kecocokan terhadap bank, yang pasti liat lokasinya ya gan, sesuai ga sama kebutuhan agan.
Selamat mencari rumah!