- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Membedah Dapur Bisnis "Bilik" ClipOnyU


TS
AdhieSG8
Membedah Dapur Bisnis "Bilik" ClipOnyU
Gan, pernah mainan ClipOnU? itu lah yang nontonin cewek-cewek cakep siaran di live streaming. Nah, nyatanya kin sudah jadi bisnis yang makin menjanjikan. Jadi, ane sempat melakukan investigasi mendalam soal bisnis ini. Mau tau ceritanya?

Baca di bawah ya.

Suatu siang, Abdi terlihat sibuk sekali di depan meja PC-nya. Lengkap dengan headphone-nya, cowok yang ngaku masih sekolah di salah satu SMAN di Tangerang ini sudah siap di atas keyboard-nya.
Sambil mengunyah cemilan, sesekali matanya melihat ke arah jam tangan yang iya kenakan. Kegelisahannya makin menjadi saat sebuah laman website terbuka.

"Halo selamat bergabung Abdi," ceplos suara cewek yang keluar dari layar desktop-nya.
Bukan sembarang suara. Tetapi, suara tersebut berasal dari bibir Anissa, salah satu host favorit di situs live streaming lokal, HalloStar.
Paras mengesankan Nisa, dengan make-up tipisnya makin bikin Ardi "Gatel" sendirian. Yang langsung membalas dengan sigap sapaan tersebut lewat kolom chatnya.
"Wah Annisa makin cantik aja kamu hari ini," balas Ardi sambil melepas senyum ke arah layar PC.
Nggak puas, kursor mouse-nya pun mengarah ke kolom gift. Di mana Ardi memberikan sepucuk red rose senilai 10 koin buat sang host idola.
"Makasi Ardi, Red Rose-nya. Jangan kemana-mana yaa, aku mau nyanyi nih," timpal Nisa.
Ardi nggak sendirian kok. Ada ribuan pengunjung situs live streaming tersebut yang berharap rela di-waro alias ngerasa diperhatiin, dan kebanyakan mereka adalah cowok.
Mereka bisa bertahan berjam-jam di depan laptop, atau PC hanya buat matengin sang host ngomong. Parahnya, kini akses buat "ngobrol" virtual dipermudah dengan hadirnya aplikasi buat smartphone.
"Kebetulan, kita juga ada di Android. Jadi, buat yang nggak sempet nongkrong di depan PC, aktivitas live streaming beserta chat masih bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja," kata Samuel Tobing, Talent Manager dari Hallo Star Indonesia.
Kenyamanan adalah kata kuncinya. Walaupun aktivitas sangatlah terbatas, di mana sang viewers cuma bisa ngechat dan melototin sang host ngomong, kamu bisa minta sang host ngapain saja.
Mulai dari rekues lagu, video klip bahkan sampai nyuruh nge-dance pasti dilayani oleh sang host. Ini yang nggak ditemukan di siaran-siaran konvesional seperti televisi maupun radio.
“Bisa dibilang penyempurnaan radio dan televisi. Karena di sini, kita ngejual komunikasi dua arah yang mungkin radio dan televisi nggak bisa kasih lebih,” tambah Samuel.
Layaknya Idol-Idolan
Bisnis social live streaming seperti HelloStar atau ClipOnYou memang lagi berkembang banget. Tinggi-nya pengguna internet di Indonesia disinyalir jadi salah satu alasan konsep sosial media kembangan Amerika Serikat ini sangatlah menjanjikan.
Seperti HelloStar sendiri. Berada di pengawasan langsung investor dari Cina, situs yang satu ini punya target sasaran anak-anak muda, baik buat talent-talent-nya sendiri maupun pengunjungnya.
“HelloStar sendiri bisa dibilang baru banget. Kita launching akhir 2014 lalu. Konsepnya sendiri kita pengen bikin satu platform sosial media yang nggak kaku seperti jejaring sosial pada umumnya,” jelas sang Business Manager, Mike Pitoy.
Sistem pencarian host-nya pun bisa dibilang unik banget. Mereka, sang provider, memberlakukan audisi layaknya ajang pencarian bakat seperti American Idol atau X-Factor. Kalau nggak open stage, ya sang calon host ngirimin video selama 5-10 menit buat dinilai dari segi confidence dan kualitasnya.
“Buat yang pemula, biasanya itu kalau mau daftar nanti mesti register dulu di webnya. Nanti bakal disuruh masukin video yang nampilin bakat ngomong kita. Terus diseleksi. Kalau udah lulus seleksi, nanti bisa kepilih deh dan bakal ada tanda tangan kontrak gitu,” kata salah satu host-nya, Della Suci Pratiwi.
Sampai sekarang, HalloStar sendiri sudah memiliki 170 lebih talent. Yang mengisi kanal-kanal yang mereka sediakan di situs tersebut dengan jam operasi dari pukul 10 pagi sampai 4 pagi!.
Nggak Sekedar Ngoceh
Wajar sih kalau Ardi dan ribuan viewers ngerasa sumringah dan gelisah tiap kali nge-chat. Lantaran, host-host yang tampil live nggak cuma ramah-ramah banget kaya di radio yang biasa kita dengar.
Look atau penampilan justru jadi harga mati yang nggak bisa ditawar oleh mereka. Walaupun, secara perangkat, mereka hanya menggunakan camera PC yang resolusinya nggak gede-gede banget sih.
Ini yang diakui oleh salah satu host di situs live streaming ClipOnYou, Nucki Putri. Sudah aktif nge-host sejak Desember 2014 lalu, pemilik nick Capt Nuckiayu ini bahkan nggak bisa lepas dari namanya make-up.
"Dari awal di interview, syarat good looking jadi prioritas utamanya sih. So, memang nggak cuma harus jago ngomong, tetapi penampilan juga harus bagus," ujarnya.
Tapi apakah cuma look saja? Ternyata nggak. Kebanyakan provider live streaming, seperti HelloStar mengharuskan calon host memilik talent alias keahlian.

Entah itu nyanyi, dance, atau bahkan nge-DJ sekalipun. Karena, nantinya mereka yang punya bakat akan “dikotak-kotakan” ke dalam kategori biar viewers nggak bingung.
"Makanya, pas masuk, tiap host kaya aku dites bakat. Soalnya gini, kan ada aja tuh permintaan dari penonton. Kalau mereka minta nyanyi terus suara memang bagus, kan bakal bikin nyaman mereka juga," ujar Nucki.
Nah, kalau dari look dan bakat sudah ok, itu artinya kamu sebagai sang host berhak mendapatkan apresiasi. Entah dari sang penonton, atau sang provider live streaming sendiri.

Aturan mainnya juga nggak terlalu ribet. Intinya, selama sebulan, minimal kamu harus airing sebanyak 22 kali, sesuai dengan kontrak kerja.
Dan layaknya seorang penyiar radio, seorang host live streaming juga punya gaji pokok loh!. Seperti yang didapatkan oleh Diora Ariendita dari HalloStar.
"Di sini setiap bulannya ada gaji per bulan dan ditambah bonus dari gift yang aku dapatkan dari viewers. Semakin banyak gift berpengaruh sama pangkat tiap penyiar dan bonus yang didapat. Paling tinggi tuh pangkatnya sampai crown 10," ungkapnya.
Bocorannya, minimal seminggu bisa lima kali siaran, gaji pokok kamu sudah berada di atas UMR Ibukota. Atau sekitar Rp 2,4-2,6 juta! Menjanjikan bukan?
Misteri Kamar Sendiri
Banyak dari kita, pengguna tertipu soal latar belakang ruangan yang digunakan oleh sang host. Maklum, suasanya bisa dibilang homie banget, kaya dia memang lagi di kamar sendiri.
“Bahkan, gue pernah nanya sama host-nya. Dan dia ngaku habis bangun tidur banget,” ingat Satria, anak SMA 6.
Well, faktanya nggak sepenuhnya benar. Lantaran, suasana kamar yang terdapat di belakang sang host nyatanya cuma seting studio saja.
Salah satu apartemen di bilangan Casablanca jadi salah satu lokasi di mana studio live streaming berada. Dalam satu kamar apartement, biasanya terdapat 4 kamar kecil berukuran 5x5 lengkap dengan komputer dan perangkatnya. Intinya sih, kenyamanan dan kepuasan para viewers segalanya
Tapi, nggak dilarang juga kalau mau siaran di rumah, asal internet kenceng aja sih. “Waktunya lebih enak kalau siaran di rumah. soalnya ktia bisa pakai waktu yang 4,5 jam itu bebas. misalnya, 1 jam pagi, 1 jam siang, 1 jam sore, 1 jam malam. tinggal atur aja gimana enaknya,” kata Nucki.
Pada akhirnya, konsep social live streaming ini bakal terus berkembang. Meski dunia penyiarain seperti radio maupun televisi sekalipun akan mati pada waktunya.
Sudah tahu gan? Jangan lupa cendolnya yaaaa

Baca di bawah ya.


Spoiler for Baca di mari gan:
Suatu siang, Abdi terlihat sibuk sekali di depan meja PC-nya. Lengkap dengan headphone-nya, cowok yang ngaku masih sekolah di salah satu SMAN di Tangerang ini sudah siap di atas keyboard-nya.
Sambil mengunyah cemilan, sesekali matanya melihat ke arah jam tangan yang iya kenakan. Kegelisahannya makin menjadi saat sebuah laman website terbuka.

"Halo selamat bergabung Abdi," ceplos suara cewek yang keluar dari layar desktop-nya.
Bukan sembarang suara. Tetapi, suara tersebut berasal dari bibir Anissa, salah satu host favorit di situs live streaming lokal, HalloStar.
Paras mengesankan Nisa, dengan make-up tipisnya makin bikin Ardi "Gatel" sendirian. Yang langsung membalas dengan sigap sapaan tersebut lewat kolom chatnya.
"Wah Annisa makin cantik aja kamu hari ini," balas Ardi sambil melepas senyum ke arah layar PC.
Nggak puas, kursor mouse-nya pun mengarah ke kolom gift. Di mana Ardi memberikan sepucuk red rose senilai 10 koin buat sang host idola.
"Makasi Ardi, Red Rose-nya. Jangan kemana-mana yaa, aku mau nyanyi nih," timpal Nisa.
Ardi nggak sendirian kok. Ada ribuan pengunjung situs live streaming tersebut yang berharap rela di-waro alias ngerasa diperhatiin, dan kebanyakan mereka adalah cowok.
Mereka bisa bertahan berjam-jam di depan laptop, atau PC hanya buat matengin sang host ngomong. Parahnya, kini akses buat "ngobrol" virtual dipermudah dengan hadirnya aplikasi buat smartphone.
"Kebetulan, kita juga ada di Android. Jadi, buat yang nggak sempet nongkrong di depan PC, aktivitas live streaming beserta chat masih bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja," kata Samuel Tobing, Talent Manager dari Hallo Star Indonesia.
Kenyamanan adalah kata kuncinya. Walaupun aktivitas sangatlah terbatas, di mana sang viewers cuma bisa ngechat dan melototin sang host ngomong, kamu bisa minta sang host ngapain saja.
Mulai dari rekues lagu, video klip bahkan sampai nyuruh nge-dance pasti dilayani oleh sang host. Ini yang nggak ditemukan di siaran-siaran konvesional seperti televisi maupun radio.
“Bisa dibilang penyempurnaan radio dan televisi. Karena di sini, kita ngejual komunikasi dua arah yang mungkin radio dan televisi nggak bisa kasih lebih,” tambah Samuel.
Layaknya Idol-Idolan
Bisnis social live streaming seperti HelloStar atau ClipOnYou memang lagi berkembang banget. Tinggi-nya pengguna internet di Indonesia disinyalir jadi salah satu alasan konsep sosial media kembangan Amerika Serikat ini sangatlah menjanjikan.
Seperti HelloStar sendiri. Berada di pengawasan langsung investor dari Cina, situs yang satu ini punya target sasaran anak-anak muda, baik buat talent-talent-nya sendiri maupun pengunjungnya.
“HelloStar sendiri bisa dibilang baru banget. Kita launching akhir 2014 lalu. Konsepnya sendiri kita pengen bikin satu platform sosial media yang nggak kaku seperti jejaring sosial pada umumnya,” jelas sang Business Manager, Mike Pitoy.
Sistem pencarian host-nya pun bisa dibilang unik banget. Mereka, sang provider, memberlakukan audisi layaknya ajang pencarian bakat seperti American Idol atau X-Factor. Kalau nggak open stage, ya sang calon host ngirimin video selama 5-10 menit buat dinilai dari segi confidence dan kualitasnya.
“Buat yang pemula, biasanya itu kalau mau daftar nanti mesti register dulu di webnya. Nanti bakal disuruh masukin video yang nampilin bakat ngomong kita. Terus diseleksi. Kalau udah lulus seleksi, nanti bisa kepilih deh dan bakal ada tanda tangan kontrak gitu,” kata salah satu host-nya, Della Suci Pratiwi.
Sampai sekarang, HalloStar sendiri sudah memiliki 170 lebih talent. Yang mengisi kanal-kanal yang mereka sediakan di situs tersebut dengan jam operasi dari pukul 10 pagi sampai 4 pagi!.
Nggak Sekedar Ngoceh
Wajar sih kalau Ardi dan ribuan viewers ngerasa sumringah dan gelisah tiap kali nge-chat. Lantaran, host-host yang tampil live nggak cuma ramah-ramah banget kaya di radio yang biasa kita dengar.
Look atau penampilan justru jadi harga mati yang nggak bisa ditawar oleh mereka. Walaupun, secara perangkat, mereka hanya menggunakan camera PC yang resolusinya nggak gede-gede banget sih.
Ini yang diakui oleh salah satu host di situs live streaming ClipOnYou, Nucki Putri. Sudah aktif nge-host sejak Desember 2014 lalu, pemilik nick Capt Nuckiayu ini bahkan nggak bisa lepas dari namanya make-up.
"Dari awal di interview, syarat good looking jadi prioritas utamanya sih. So, memang nggak cuma harus jago ngomong, tetapi penampilan juga harus bagus," ujarnya.
Tapi apakah cuma look saja? Ternyata nggak. Kebanyakan provider live streaming, seperti HelloStar mengharuskan calon host memilik talent alias keahlian.

Entah itu nyanyi, dance, atau bahkan nge-DJ sekalipun. Karena, nantinya mereka yang punya bakat akan “dikotak-kotakan” ke dalam kategori biar viewers nggak bingung.
"Makanya, pas masuk, tiap host kaya aku dites bakat. Soalnya gini, kan ada aja tuh permintaan dari penonton. Kalau mereka minta nyanyi terus suara memang bagus, kan bakal bikin nyaman mereka juga," ujar Nucki.
Nah, kalau dari look dan bakat sudah ok, itu artinya kamu sebagai sang host berhak mendapatkan apresiasi. Entah dari sang penonton, atau sang provider live streaming sendiri.

Aturan mainnya juga nggak terlalu ribet. Intinya, selama sebulan, minimal kamu harus airing sebanyak 22 kali, sesuai dengan kontrak kerja.
Dan layaknya seorang penyiar radio, seorang host live streaming juga punya gaji pokok loh!. Seperti yang didapatkan oleh Diora Ariendita dari HalloStar.
"Di sini setiap bulannya ada gaji per bulan dan ditambah bonus dari gift yang aku dapatkan dari viewers. Semakin banyak gift berpengaruh sama pangkat tiap penyiar dan bonus yang didapat. Paling tinggi tuh pangkatnya sampai crown 10," ungkapnya.
Bocorannya, minimal seminggu bisa lima kali siaran, gaji pokok kamu sudah berada di atas UMR Ibukota. Atau sekitar Rp 2,4-2,6 juta! Menjanjikan bukan?
Misteri Kamar Sendiri
Banyak dari kita, pengguna tertipu soal latar belakang ruangan yang digunakan oleh sang host. Maklum, suasanya bisa dibilang homie banget, kaya dia memang lagi di kamar sendiri.
“Bahkan, gue pernah nanya sama host-nya. Dan dia ngaku habis bangun tidur banget,” ingat Satria, anak SMA 6.
Well, faktanya nggak sepenuhnya benar. Lantaran, suasana kamar yang terdapat di belakang sang host nyatanya cuma seting studio saja.
Salah satu apartemen di bilangan Casablanca jadi salah satu lokasi di mana studio live streaming berada. Dalam satu kamar apartement, biasanya terdapat 4 kamar kecil berukuran 5x5 lengkap dengan komputer dan perangkatnya. Intinya sih, kenyamanan dan kepuasan para viewers segalanya
Tapi, nggak dilarang juga kalau mau siaran di rumah, asal internet kenceng aja sih. “Waktunya lebih enak kalau siaran di rumah. soalnya ktia bisa pakai waktu yang 4,5 jam itu bebas. misalnya, 1 jam pagi, 1 jam siang, 1 jam sore, 1 jam malam. tinggal atur aja gimana enaknya,” kata Nucki.
Pada akhirnya, konsep social live streaming ini bakal terus berkembang. Meski dunia penyiarain seperti radio maupun televisi sekalipun akan mati pada waktunya.
Sudah tahu gan? Jangan lupa cendolnya yaaaa
Diubah oleh AdhieSG8 03-06-2016 18:03
0
5.4K
Kutip
41
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan