Jakarta - Meski telah mengantongi dukungan untuk maju lewat jalur independen bersama Heru Budi Hartono ke Pilgub DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih membuka pintu 'rujuk' dengan Djarot Saiful Hidayat. Di saat Ahok memberi isyarat tengah bimbang, giliran PDIP yang jual mahal.

PDIP sebenarnya pernah memberi sinyal kuat bakal mengusung Ahok di Pilgub DKI. Namun PDIP menempuh mekanisme internal partai dan tak langsung menyatakan mengusung Ahok di Pilgub DKI. Sampai kemudian Ahok seolah men-deadline agar PDIP lekas mengambil keputusan, hal ini yang jadi jurang pemisah Ahok dengan PDIP.

Apalagi kemudian Teman Ahok menyatakan tak sudi jagoannya diusung oleh parpol, melainkan hanya ikhlas kalau Ahok didukung parpol. Akhirnya Ahok yang sempat ingin berduet dengan Djarot pun kandas. Teman Ahok mengumpulkan KTP dukungan untuk Ahok-Heru, dan kini telah memenuhi syarat yang dibutuhkan untuk maju lewat jalur independen. Angin segar datang ke Ahok, dua parpol yakni NasDem dan Hanura menyatakan mendukung Ahok tanpa syarat.

Namun rupanya masih ada PDIP di hitungan Ahok. Nyatanya Ahok beberapa kali menyebut hubungannya dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri baik-baik saja. Ahok seolah masih yakin PDIP bakal ikut di belakangnya di Pilgub DKI mendatang.

Nyatanya, PDIP kini tak begitu ramah ke Ahok, bahkan terkesan jual mahal. PDIP menegaskan tak akan mendukung calon kepala daerah yang maju lewat jalur independen. Saat ini PDIP memang tengah menjajaki koalisi dengan sejumlah parpol seperti Gerindra,PKS, PKN, PAN, dan lainnya untuk melawan deparpolisasi.

Sekjen PDIP Kristiyanto tak lagi mau bernegosiasi dengan Ahok kalau sang cagub incumbent itu tak mau menghargai prinsip PDIP.

"Kita menegaskan semuanya harus lewat jalan kepartaian kan buat kami. Itu kan prinsip," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kantor pendidikan PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2016).

Hasto memberi penegasan, PDIP tidak akan mendukung calon yang maju lewat jalur independen. "Ya harus jalan kepartaian. Harus bersama-sama. Karena partai kan punya cita-cita kolektif. Bersama untuk rakyat," katanya.

PDIP tak akan memulai menawarkan diri ke Ahok. Kalau Ahok mau diusung, maka dialah yang harus duluan merapat, bahkan mendaftar sebagai cagub DKI ke PDIP.

"Tetap, semuanya harus melalui proses. Tetapi segala sesuatunya masyarakat DKI sebenarnya yang menentukan. Oleh karena itu kita terus melakukan survei untuk membaca harapan masyakat DKI terhadap siapa pemimpinnya," tegasnya.