[Img]http://cdn.rimanews.com/bank/Tolak-Rekonsiliasi-PKI-170815-abs.jpg
[/img]

Forum Umat Islam (FUI) meminta pemerintah menginstruksikan Televisi Republik Indonesia (TVRI) untuk memutar kembali film pengkhianatan G 30 S/PKI tiap tahun. FUI juga meminta agar pemerintah menghentikan rencana dan wacana permintaan maaf pemerintah kepada PKI dan korban 1965.

"Pencarian kuburan massal dihentikan serta menyatakan bahwa PKI adalah pelaku kejahatan kemanusiaan," kata Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Muhammad Al Khaththath, Jumat (13/05/2016).
FUI, kata Al Khaththath menyatakan, kebangkitan PKI harus dibendung. Sebab bertentangan dengan keyakinan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjadi dasar Negara NKRI.
"PKI dalam lintasan sejarah terbentuknya NKRI dan perjalanannya hingga hari ini telah terbukti melakukan pengkhianatan dan pemberontakan dalam rangka membentuk Negara komunis di Indonesia yang mengubah dasar Negara dari Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi dasar Atheisme, atau faham Tiada Tuhan," kata dia.

Kata Al Khaththath, wacana untuk membalik fakta sejarah seolah-olah bahwa kader PKI dan simpatisan mereka adalah para korban yang sama sekali tak berdosa adalah suatu hal yang bertentangan dengan fakta sejarah. "Sehingga adanya upaya tuntutan kepada negara untuk meminta maaf dan kompensasi adalah suatu hal yang bersifat mengada-ada," ungkap dia.

Adanya indikasi kebangkitan kembali ajaran ideologi PKI di Indonesia seperti upaya pencabutan Tap MPRS No XXV/1966, adalah suatu perkara yang harus diwaspadai.
"Kembalinya ideologi PKI dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia wajib ditolak oleh umat Islam khususnya dan bangsa Indonesia umumnya," ungkapnya.

FUI mendesak pemerintah, agar dalam menangani masalah yang berkaitan dengan PKI, pemerintah harus memulai dari kasus pemberontakan-pemberontakan PKI sejak 1946. "Bukan hanya setelah 1965," kata Al Khaththat.

http://m.nasional.rimanews.com/keamanan/read/20160513/280147/Forum-Umat-Islam-Minta-Film-G30-S-PKI-Diputar-Lagi-di-TVRI
==================================