kurt.cob41nAvatar border
TS
kurt.cob41n
Yang Menyelingkuhi Bininya Justru Bertindak Lebih Galak


INI jelas perilaku manusia tak Pancasilais. Sudah kepergok bawa bini orang tanpa izin, Nurhakim, 48, bukannya minta maaf pada pemilik istri, tapi malah menghajarnya sampai babak belur. Di mana rasa kemanusiaannya yang adil dan beradab? Karenanya Afgani, 40, melapor ke polisi.

Kini setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila. Ini perlu karena generasi muda sekarang sudah tak lagi menghayati nilai-nilai Pancasila. Terlalu membanggakan yang bau asing, sehingga ada yang ke Korea-koreaan, ada pula yang ke-Arab-araban, sehingga panggil ayah abi dan panggil ibu umi. Anak muda tak lagi menghormati “anggur kolesom” (orang tua). Ketemu di jalan tak mau negur, benar-benar sudah kehilangan sopan santun sebagai orang Timur.

Rupanya Nurhakim sebagai praktisi selingkuh juga sudah tidak punya sopan santun dan etika. Masak, dia yang kepergok menyelingkuhi bini Afgani, bukannya minta maaf, malah lebih galakan kepada yang empunya. Kalau Asmuni Srimulat masih hidup pasti akan bilang, “Ini lelaki peselingkuh cap apa?”

Awalnya Afgani bangga punya bini cantik macam Nur’aini, 35. Setiap lelaki memandang pasti ingin berlama-lama. Mereka akan takjub, perempuan yang cantik seperti bintang sinetron seribu episode, kok mau dikimpoii Afgani yang berwajah sangat standar, velg belum racing dan setir belum power stering. Memang sih, soal surat-surat dijamin lengkap, boleh cek di Polda.

Kebanggan lelaki warga Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat ini sirna dan berubah jadi duka, ketika pengagum Nur’aini benar-benar tertarik dan mencoba intervensi. Tambah celaka, sang istri malah menanggapi ajakan itu. Dia siap diajak koalisi gemuk atawa langsing, langsung eksekusi juga hayo. Yang penting: wani pira?

Afgani memang tidak melihat sendiri informasi buruk itu. Tetapi sejumlah sumber yang layak dipercaya mengatakan, Nur’aini sering dibawa Nurhakim. Bahkan ada yang pernah melihatnya dibawa ke sebuah hotel. Waduhhhh, kalau sampai masuk hotel segala, pasti Nur’aini tinggal puing-puing tanpa makna.

Penasaran untuk bisa melihat sendiri, sekaligus memperoleh 2 alat bukti cukup, dia mencoba memantau gerak-gerik istrinya. Ketika Nur’aini pamitan mau ke suatu tempat, diam-diam membuntuti dengan sepeda motor. Ternyata bininya kemudian gabung dengan lelaki membawa mobil bak terbuka. Adegan selanjutnya seperti adegan film Benyamin, “Tangan kanan pegang setir, tangan kiri pegang…..nggak usah tahu!”

Wah, tentu saja Afgani dibakar cemburu. Ketika mobil itu melambat menghindari lobang, langsung dipotong dan motor distandar di depan mobil bak itu. Demikian emosinya, Afgani langsung menempeleng lelaki yang ternyata bernama Nurhakim itu. Dia lupa bahwa pembawa bininya itu lelaki yang lebih gede tongkrongannya dan maut tangkringannya.

Nurhakim bukannya menyadari akan kesalahannya, tapi segera turun dan balas menghajar Afgani. Hanya beberapa kali gebrakan, suami Nur’aini ini pingsan dan KO. Nur’aini sebetulnya berusaha mencegah, tapi Nurhakim tak peduli, terus saja bak buk seperti petinju menghadapi sansak. Dalam kondisi wajah simpang siur, Afgani mengadu ke Polres Aceh Barat.

Mestinya Nurhakim kan bilang, terima kasih atas pinjaman istrinya. Begitu?

http://poskotanews.com/2016/06/02/ya...k-lebih-galak/
emoticon-Mewek
0
2.6K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan