Dedi mulyadi adalah bupatinya,
Membangun,merubah,menata dan menghias kota. Menjadi kelebihannya.
Memang ada beberapa pembangunan yang penuh pro dan kontranya. Tapi jalan-jalan ke pelosok desa sudah di perbaiki walau pun belum semuanya. Saya beri 2 jempol kepada Beliau atas kerja kerasnya dalam hal "pembangunan"
Beberapa contohnya:

sumber image

sumber image

sumber image

sumber image

Namun di sini ane gak membahas secara menyeluruh tentang prestasi beliau.

Ane cuman mau sharing aja tentang liburan ane kemaren

Setelah padatnya rutinitas yang ane lakuin di hari-hari sebelumnya. Ane memutuskan ambil cuti di hari minggu 29 mei 2016 Untuk melanjutkan proyek ane sendiri. Ane dan temen ane pergi ke kota untuk cari komponen elektronik,setelah berkeliling yang membuat kepala ane pusing dan tidak menuai hasil. Teman ane ngajak nongkrong di salah satu tempat wisata di purwakarta yang bernama " Situ Buleud ". Ane pikir itu ide bagus untuk nostalgia,sambil munguraikan penat yang hinggap di otak.

Kami lihat tempatnya memang agak sepi,cuman ada beberapa orang yang lari-lari kecil,foto-foto bareng keluarga dan yang selfi dengan gaya kekinian,lanjut teman ane mutusin buat masuk ke dalam situ, eitt eh kok gerbangnya di tutup,kami pun kebingungan,Padahal waktu masih menunjukan jam dua. Tapi anehnya ada orang masuk di dalem sana, bingung memang sangat bingung. Akhirnya kami mutusin duduk di bangku taman yang pas banget di depan pintu gerbangnya. Setelah lama ngobrol ngebahas cara ini cara itu Untuk masuk ke dalem sana. Tak lama kemudian keluarlah seseorang dari gerbang yang keliatanya abis olah raga lari,sontak temen ane langsung berpikir "itu gerbang emang gak terkunci". Lalu kami berdua membuka gerbang itu dan memang bener gak terkunci itu gerbang. Dengan hati gembira senang bercampur bahagia sambil tertawa-tawa kami pun masuk.
"HEY AREK KAMANA MARANEH" (mau kemana kalian) seseorang penjaga atau apalah ane gatau yang jelas dia berteriak ke arah kami. Ane dan temen ane sontak kaget,Dia datang menghampiri kami sambil nyolot dan penuh emosi.
Inilah beberapa percakapan kami.
Ane : ane sendiri
TA : temen ane
PS : penjaga situ

PS : TEU SEMBARANGAN ASUP KADIE (gak sembarangan
masuk ke sini)
TA : kunaon mang? (Kenapa bang)
PS : KUDU LAPOR HEULA,JENG BOGA IJIN. (harus lapor dulu,dan punya ijin)
ANE : kamana nyieun laporanna mang? (Kemana buat laporanya bang)
PS : ????? ( Diam tanpa kata) Dan mengalihkan topik pembicaraan.

PS : MARANEH URANG MANA..? ( kalian orang mana )
TA : Pasawahan
PS : oh,nya enggeus maraneh bae asup ngan sakeudeungnya. (Kalian boleh masuk tapi cuman sebentar ya)
Tak lama kami pun pergi ke tempat yang ada di tengah situ.
Sambil mengobrol membahas topik yang mebingungkan. Selang 5 menitan kami mengobrol PENJAGA SITU tadi BERTERIAK ke arah kami
"HEYY BURU KALUAR AREK TUTUP"
(Hey ayo cepet keluar mau tutup) kami pun bergegas untuk pergi. Setelah sampai di gerbang kami lihat penjaga tadi sedang melayani segerombolan keluarga yang baru
Saja datang. Kaget bukan kepalang. Si penjaga situ yang tadinya arogan berubah menjadi pribadi yang santun dengan keramahannya, dan terlihat jelas Bullshitnya men ketika menyambut tamu yang lain. Setelah meninggalkan situ ane tertawa dan dalam hati ane timbul beberapa pernyataan dan pertanyaan " Situ buleud kan buka pada hari sabtu dan minggu tapi kenapa kok sepi? Dan ketika masuk kenapa harus lapor dan punya ijin?mengapa kami di perlakukan seperti ini? Ini terlalu aneh bagi ane"
Dan hal yang terjadi tadi menjawab semua pertanyaan yang timbul di hati dan pikiran ane.

Dan satu pertanyaan lagi.
Apakah ini sebuah sosialisasi yang baik? Ketika anak remaja awam di beri pelayanan.