- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Cerita Pejalan Domestik
(FR Bikepacker) Menjelajah 3 Nusa & Sisi Lain Pulau Dewata
TS
Revandhiya
(FR Bikepacker) Menjelajah 3 Nusa & Sisi Lain Pulau Dewata
Latar Belakang Saya Membuat Thread ini
Spoiler for "Latar Belakang":
Kebanyakan wisatawan yang datang ke Bali, hanya megunjungi tempat yang itu itu saja, seperti; Kuta, Uluwatu, Tanah lot, Pantai Pandawa dan segelintir lainnya yang memang sudah terlalu populer, karenamya saya mencoba menulis FR ini yang membahas tentang "sisi lain Pulau Dewata" yang kurang populer, tapi justru memiliki tempat2 wisata yang lebih indah dan alami.".
Kunjungi thread ane yg lain :
1) FR Touring lebaran 2014 (Nol Km, Sabang)
2) FR Touring lebaran 2013 (TN Komodo & Flores)
3) FR Touring Tahun Baru 2015 (Bali)
Waktu Trip / Touring = 24 Maret s.d 8 April 2014
Start / Finish = JakTim / Bekasi
Tujuan utama = Sekumpul, Bukit Asah, Nusa Penida
Tujuan Touring kali ini, adalah untuk menghadiri upacara Ngaben dari Iwa saya (Jawa = Bude, Sunda = Uwa & Minang = Ma'Tuo) yang diadakan pada 27 Meret 2016.
Tapi, supaya FR ini tidak terlalu panjang, maka perjalanan Bekasi - Gianyar dan prosesi upacara ngaben tidak akan saya ceritrakan disini, kita akan langsung mulai dari tanggal 28 Maret 2016 saja (setelah upacara Ngaben).
Jika ingin melihat versi lengkapnya sudah saya buat di blog pribadi saya : Touring explore sisi lain P Dewata
Senin 28 Maret 2016
Spoiler for "28 Maret 2016":
Jam 05.00 wita saya terbangun di rumah keluarga besar Bapak saya di Banjar JagePerang, Sidan Kab Gianyar - Bali. Masih terasa sangat lelah, sehabis melakukan upacara ngaben kemarin, tapi...mendengar suara Ayah saya yang sedang bersih2 rumah, saya tidak bisa diam berpangku tangan saja, saya langsung menarik selimut lagi, ehh, maksudnya saya langsung melompat bangun & membantu
Kemudian saya ke Seme (kuburan) tempat dilaksanakannya upacara ngaben kemarin untuk mengangkat sisa2 sampah, membersihkan & membakarnyanya.
Seme Sidan ini tepat berada di samping Stage Sidan yg awalnya didirikan untuk tempat pementasan kesenian, seperti Tari, music & bela diri. Tapi karena jarangnya kunjungan wisatawan ke Sidan, Stage ini jadi jarang sekali digunakan
Spoiler for "foto sisi samping belakang stage Sidan diambil dari kuburan":
Saat membersihkan kuburan, mata saya menatap bukit jati dikejauhan dan mendadak timbul keinginan untuk berkunjung ke bukit Jati terlebih dahulu sebelum balik ke rumah.
Hari ini waktu saya tidak banyak untuk explore tempat2 wisata, karena jam 13.00 wita, saya harus ke Denpasar untuk urusan pekerjaan, tapi kalau cuma jalan jalan seputaran Sidan saja, masih cukuplah waktunya.
1) Bukit Jati, Guliang - Bangli
*HTM = gratis & Parkir = Gratis
Bukit Jati ini sering disebut orang: "Bukit Jati, Sidan", tapi sebenarnya lokasinya di Guliang yg sudah masuk Kabupaten Bangli, dimana saat ini sudah ada 2 akses jalan yg bisa dilalui kendaraan untuk ke bukit Djati, tapi saya putuskan kali ini berjalan kaki saja melewati sawah milik Pekak (kakek) saya sekalian mampir ke sebuah telaga alam yg disebut Gelaung, sekedar untuk nostalgia masa kecil dahulu.
Spoiler for "Trekking ke Bukit Jati melewati area persawahan":
Spoiler for "setelah melewati persawahan,
Jalan mulai Mendaki":
Spoiler for "Hutannya ini ditanam oleh Polres Bangli":
Kami tiba di Puncaknya, dimana ada tempat yang disebut "Bale Bengong", yaitu Tempat untuk bersantai & melihat panorama, sayangnya saat ini sudah berdiri Pura di Utaranya, sehingga pemandangan kesisi utara menjadi tertutup
Spoiler for "Balai Bengong, Bukit Jati":
Kalau melihat ke Pemancar seluler pada foto dibawah, disekelilingnya adalah sawah milik pekak (Kakek) saya dan tempat berdirinya pemancar tersebut juga milik pekak saya yg disewa Indosat selama 30 Tahun (perpanjangannya / 10 tahun). Didepannya yg terlihat botak, itu disewa oleh pedagang kembang & dia memilih menanam kembang dibanding padi yg katanya lebih menguntungkan.
Tepat Dibelakang pemancar (Utara) ada kali kecil yg merupakan batas kabupaten Gianyar dengan kabupaten Bangli dan disamping (barat) Pemancar ada saluran irigasi kecil, dimana dahulu kala saya ikut membantu ayah saya menanam bibit2 pohon Cengkeh dipinggir pinggirnya dan saat ini bibit2 tersebut sudah menjadi puluhan pohon2 cengkeh yg melingkari sisi barat & utara sawah pekak saya (yg disisi utara tidak terlihat di gambar) :
Spoiler for "Sawah milik Pekak saya":
Spoiler for "ketika di zoom, terlihat pohon2 cengkeh di barat
pemancar (yg di utara tidak terlihat), yg saya
punya andil menanamnya saat kecil dahulu":
kalau dilihat kesisi selatan, akan terlihat Desa Sidan & Nusa Penida dikejauhan :
Spoiler for "view ke arah Selatan":
Di sisi Timur adalah barisan perbukitan daerah Klungkung :
Spoiler for "View Sisi Timur":
Kalau melihat ke Barat Daya, akan tampak sebagian Kota Gianyar dan Pantai Lebih:
Spoiler for "View Sisi Barat":
Saat turun dari bukit jati, awalnya saya akan mandi di Pancoran saja, yg merupakan tempat pemandian umum terbuka (tanpa atap) dengan air yg mengalir langsung dari mata air..tapi kemudian saya putuskan untuk mandi di Air Terjun Kanto Lampo saja, yg hanya berjarak 4 Km dari Rumah saya, tapi harus pulang dahulu untuk ngambil motor & Kamera, karena 4 Km klo jalan kaki mah lumayan pegel, sekalipun ada jalan via perswahan dan kampung kampung tanpa harus lewat jalan raya,
2) Air Terjun Kanto Lampo, Beng - Gianyar
*HTM = Rp 5.000 & Parkir = Gratis
Bisa Dibilang Air Terjun Kanto Lampo yg terletak di Kota Gianyar ini, merupakan air terjun dengan akses yg paling mudah, dari parkiran motorpun, kita hanya perlu menuruni beberapa anak tangga saja untuk sampai ke Kali tempat air terjun ini berada..
Spoiler for "Air Terjun Kanto Lampo":
Acara Piknik hari ini telah berakhir, saya harus Segera Pulang ke rumah, bersiap untuk berangkat ke Denpasar dan bekerja sampai tengah malam
Selasa 29 Maret 2016
Spoiler for "29 Maret 2016":
Hari ini awalnya saya berniat explore beberapa air terjun di seputaran Kabupaten Bangli, spt: Tukad Cepung, Tirta Payuk, Tibumana, Pengibul, Dusun Kuning dll yang kebetulan semuanya belum pernah saya kunjungi, tapi berhubung badan masih sangat lelah (baru pulang jam 02.00 dinihari td malam), sedangkan air terjun justru identik dengan trekking yg lumayan melelahkan (lagi malas trekking juga) ditambah hasrat untuk menarik gas sedang sangat tinggi, maka saya memutuskan untuk riding get lost ber 2 saja dengan Andini (Megapro 2001 saya).
Perjalanan dimulai, tepat disamping tugu batas kabupaten (Gianyar - Bangli), motor saya belokkan ke kanan (timur), mengarah ke jalan Desa Melingkar yg menghubungkan beberapa Banjar di wilayah sidan, yaitu: Bukit Celeng (Bukit Sari) - Dukuh - BlahPane.
Jalan Desa ini dibangun setelah diberlakukannya OTODA, Saya belum pernah melewatinya sebelumnya. Dahulu kalau saya mau ke Dukuh atau BlahPane dari Banjar saya, hanya bisa dengan cara berjalan kaki melewati Jalan setapak, sawah & kali.
Setibanya di BlahPane, ada tempat wisata yg disebut; Taman Nusa, tapi saya tidak tertarik memasukinya. Saya memutuskan untuk lanjut terus mengarah ke Timur dengan sawah dikanan kiri jalan dan akhirnya saya tersesat, entah bagaimana ceritranya tiba2 saya tembus di daerah Tulikup di jalan raya Gianyar - Klungkung, artinya saya hanya berputar putar saja
Tujuan Pertama saya ke Bukit Jambul, tapi saya tidak ingin melewati jalan utama, saya ingin melewati jalan2 desa yg kecil dengan kanan kiri Sawah dimana tidak harus menghidupkan lampu utama di siang hari serta tidak perlu memakai helm (helm saya taruh di box).
Sesuai dengan rekomendasi seorang kenalan, Kemudian saya setting GPS untuk melewati jalan desa Tusan saja dan nanti akan tiba di Bukit jambul langsung dari sisi barat.
Peta Jalur Hari ini: Peta jalur Jelajah Karang Asem
Pemandangan sepanjang jalan menuju bukit Jambul ini; mayoritas didominasi oleh persawahan & pedesaan khas Bali:
Spoiler for "Jalan Desa":
3) Bukit Jambul - Karang Asem
*HTM = gratis & Parkir = Gratis
Tiba di Bukit Jambul, foto dulu sebelum cari makanan:
Spoiler for "Bukit Jambul":
Dari Bukit Jambul, perjalanan saya lanjutkan ke Iseh, sebuah desa yang sangat Indah berlatar Gunung Agung, sialnya Foto2 disini terhapus oleh app clean masternya smartphone, nanti klo sudah berhasil di recovery akan saya Upload.
Kemudian saya melanjutkan perjalanan menuju Putung, tapi karena asiknya jalur tikung2 an yg menuju Putung, ditambah saya juga belum pernah ke Putung sebelumnya, pertigaan arah masuknya terlewati, saya tengok GPS ternyata sudah lebih dari 2 Km terlewati, Yasudah lanjut saja, rencananya akan saya kunjungi saat pulang sekalian melihat Sunset.
4) Bukit Asah, Bugbug - Karang Asem
*HTM = Rp 4.000 & Parkir = Gratis
Tujuan berikutnya adalah Bukit Asah, yg tepat berada di samping pantai Virgin, tapi jalan masuknya berbeda, merasa saya sudah tahu ancer2 masuknya, GPS saya matikan saja karena saya membutuhkan holder & chargernya di motor untuk mencharge HP.
Masuk dari Desa Bugbug, saya terus saja mengikuti jalan dan hasilnya, saya malah tiba di sebuah pantai yg sepertinya merupakan desa Nelayan.
Tidak ada satu orangpun untuk bertanya, akhirnya kembali hidupkan SF 555 dan ternyata jalannya belok ke timur tidak jauh dari pertigaan jalan utama.
Mendekati lokasi, jalan masuknya adalah jalan kecil disemen hanya cukup untuk 1 motor, diujung jalan semen akan tiba di Jalan tanah berbatu dan didepan ada sebuah tebing mengarah ke laut lepas
kekiri atau kekanan ??? pikirin belakangan lah, yg penting foto2 dahulu:
Spoiler for "Bukit Asah":
Pertama tama saya coba jalan yg kekanan menanjak terlebih dahulu, dibagian ini ternyata tidak ada warung, sedangkan saya sudah haus, akhirnya kembali ke kiri saja, dan ternyata motor tidak bisa lanjut kebawah karena ada Pura, yasudah parkir di warung saja:
Spoiler for "ada ayunan":
Bukit Asah ini merupakan Obyek wisata yg baru mulai dikenal di Karang Asem dan merupakan salah satu spot Camping yg sangat digemari. Disini bebas kita mau pasang Tenda dimana saja, asal jangan buang sampah sembarangan.
Mengetahui harus trekking, awalnya saya malas ke spot foto utamanya, karena saat itu sedang sangat panas, tapi akhirnya saya kebawah juga dan ternyata malah adem disini. Ada balai balai juga yg tertutup rimbunnya pepohonan:
Spoiler for "Bukit Asah":
Dari foto dibawah terlihat ada tanah lapang dikejauhan yg menjorok kelaut dan dari hasil bertanya tanya kepada sepasang warga lokal yg lagi mojok; view nya sangat bagus dari sisi itu, tapi jalan kesananya harus memutar:
Spoiler for "Bukit Asah":
Sepasang warga lokal tsb memberi tahu, klo ada jalur trekking ke pantai Virgin dari sisi timur Bukit Asah ini dan pemandangannya indah tapi jalurnya agak curam, hmmmm..males ahh, tapi jangan takut, apa gunanya fasilitas zoom pada kamera, dan benar saja, pantai Virgin terlihat jelas klo di zoom:
Spoiler for "Pantai Virgin terlihat dari Bukit Asah":
5) Pantai Virgin - Karang Asem
*HTM = gratis & Parkir = Rp 2.000
Buat yg penasaran dengan Pantai Virgin, nih saat Roadtrip Taon Baru 2016 kemaren, saya sempat kesana. Pantai ini punya garis pantai yg sangat panjang sekali dan bawah laut yg lumayan bagus tapi ombaknya kalau sudah sore, lumayan tinggi:
Spoiler for "Pantai Virgin":
Selanjutnya gas motor kembali saya tarik tipis tipis menuju Teluk & Bukit jemeluk dikawasan Amed yang sebenarnya sudah beberapa kali saya kunjungi, tapi saya belum pernah ke Amed melalui jalan lingkar pesisir Karang Asem yg melewati Taman Ujung Soekasada
6) Taman Ujung - Karang Asem
*HTM & Parkir = lupa
Jalan lingkar pesisir Karang Asem ini melewati Taman Ujung Soekasada, Saat itu saya memang tidak masuk, tapi Taman Ujung sempat saya kunjungi sewaktu Roadtrip tahun baru 2016, nih foto2 nya :
Spoiler for "Taman Ujung":
Jalan lingkar ini, ternyata selain memutar jauh, kondisi aspalnya juga kurang baik, tapi pemandangannya indah, melewati jalur pesisir yg sepertinya menyimpan potensi wisata tersembunyi.
Kalau Ke Amed dari arah Selatan (Via jalan lingkar), maka akan melewati Bukit Jemeluk terlebih dahulu, baru kemudian Pantai Jemeluk nya. Tapi saya putuskan untuk kepantainya terlebih dahulu, Karena nanti saya berencana melihat Sunset di Bukit Jemeluk.
7) Jemeluk Beach, Amed - karang Asem
*HTM = gratis & Parkir = Rp 2.000
Di Kawasan Amed ini, sediknya ada 3 spot snorkeling yg bagus, salah satunya adalah di Teluk Jemeluk ini dan yang paling saya sukai, disini bisa snorkeling murah meriah, karena tidak perlu sewa perahu, tinggal langsung berenang saja, apalagi saya bawa snorkel gear sendiri (tidak bawa finn tapinya)
Sudah sore, tapi Jemeluk beach ini, ternyata masih sangat ramai pengunjung, mendadak niat snorkeling saya hilang.
Spoiler for "Jemeluk Beach":
8) Bukit Jemeluk, Amed - karang Asem
*HTM = gratis & Parkir = gratis
Kemudian saya ke Bukit Jemeluk Untuk menunggu Sunset :
Spoiler for "Bukit Jemeluk":
Saat saya mengeluarkan Kompor (gasmate) untuk memasak Indomie & Kopi, hujan gerimis turun....waduh alamat ga bisa lihat Sunset nih, yawdh lanjut jalan aja, masih ada 1,5 jam lg, masih sempat ke Putung dan lihat sunset disana saja.
Kali ini saya melewati jalan yang berbeda dari jalan berangkat, didaerah Chulik tidak gerimis lagi, tapi langit sudah sangat gelap pekat. tidak lama lagi pasti akan turun hujan sangat deras, saya langsung minggir dan memasang jas hujan. Sempat nyolong ngambil foto dengan Kamera HP::
Spoiler for "sekitar Chulik":
Belum selesai memakai jas hujan, hujan dengan derasnya turun, tapi tidak berlangsung lama, hujan berhenti, bahkan didaerah ini sepertinya kering (belum turun hujan) dan saya kembali bisa mengambil gambar di 2 titik yg berbeda tapi berdekatan :
Spoiler for "Chulik":
Sehabis foto2, saya tiba2 terpikiran untuk tidak jadi melepas jas hujan, karena punya firasat hujan sedang mempermainkan saya. Hal mana sudah terjadi sejak Touring ke Sabang tahun 2014 yg lalu, kutukan touring selalu kehujanan seakan tidak pernah berhenti dejak saat itu, benar saja Hujan yg dahsyat turun tanpa permisi..
Diubah oleh Revandhiya 26-07-2016 00:50
0
5.1K
Kutip
15
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan