Suara sendok kayu yang beradu dengan teko saat digunakan untuk mengaduk kopi terdengar kencang. Wangi aroma kopi pun menyeruak memenuhi ruangan. Kopi di tempat ini memang diseduh dengan cara yang tak lazim. Inilah Kedai Kopi Hawaii yang memiliki banyak penggemar dari beragam usia.

Dibuka sejak 48 tahun lampau oleh Ahenk yang kini telah uzur, Kedai Kopi Hawaii bukanlah sebuah kedai yang diciptakan untuk sebuah kenyamanan. Jadi, jangan bayangkan kenyamanan ruangan dengan penyejuk hawa ada di tempat ini.

https://www.google.com/maps/place/Ke...29286?hl=en-US

Berada tak jauh dari Wihara Bhakti Sasana di Jalan Berdikari, Kijang, Kepulauan Riau, kedai itu selalu ramai. Kedai kopi ini menggunakan bangunan rumah berasitektur Tiongkok-Melayu. Di sini banyak orang lalu lalang demi menikmati kopi yang cara penyeduhannya sangat berbeda dibandingkan kopi-kopi lainnya di banyak tempat di Nusantara.

Ketika duduk menanti segelas kopi, wajah-wajah beragam usia tampak duduk menyeruput kopi.

Adalah Asun, putra Ahenk (40) yang kini melanjutkan usahanya. Setiap hari ia tak pernah menghitung berapa banyak cangkir telah ia isi. Di kedainya, kopi O buatan sang ayah telah banyak dikenal orang. Kini di tangan Asun, nikmat seduhannya diteruskan. Tak cuma kopi yang digemari banyak pelanggannya, kopi susu kaleng adalah favorit yang sehari-harinya dipesan hingga ratusan cangkir di sana. Sama halnya dengan kopi O, kopi susu kaleng adalah menu yang paling banyak dibawa pulang oleh pelanggan.

Kopi susu kaleng dibuat di dalam sebuah kaleng susu. Racikannya berupa dua sendok besar kopi dicampur setengah kaleng susu kental manis. Meski tak lagi menggunakan gula, saat disajikan dalam kondisi panas, kentalnya begitu kentara.



Asun menyimpan bubuk kopi di dalam sebuah kotak kaleng tua. Bubuk kopi itu kemudian dimasukkan sesuai takaran dari gelas yang dipesan. Dia mengaduk sekuat tenaga seduhan kopi dan air panas di dalam gelas yang besar. Buih kopi menguap. Kemudian kopi itu disaring ketika dimasukkan dalam ke dalam teko yang memiliki cucuk panjang.

Dari hasil pengamatan ketika sejenak singgah untuk menyeruput kenikmatan di siang yang panas, hampir seratus pengunjung silih berganti datang. Suasana Kedai Kopi Hawaii selalu riuh oleh pengunjung. Puluhan kursi yang ada selalu penuh. Tua dan muda, pria dan wanita banyak menghabiskan waktu di kedai ini, begitu juga dengan anak-anak yang menemani orang tua mereka.

Di kedai kopi itu segala obrolan meluncur deras, beragam informasi terserak di meja-mejanya. Di Kedai Kopi Hawaii pejabat dan masyarakat kerap berjumpa. Jika wisatawan datang berkunjung ke sana, pengunjung yang ada di kedai kopi itu menyambut ramah, mereka dengan bersemangat akan mengisahkan kenikmatan kopi di kedai langganan mereka.

Di Kedai Kopi Hawai beragam minuman panas dan dingin menjadi menu utama. Kopi O yang nikmat hanya dijual dengan harga Rp6.000. Sedangkan segelas kopi susu kaleng dibanderol Rp8.000. Selain kopi, Kedai Kopi Hawaii juga menjadikan Milo Kaleng (susu cokelat yang dibuat di kaleng) dan teh susu.

Berlama-lama duduk di Kedai Kopi Hawaii tak bosan membosankan meski hawa sangat panas. Pengunjung bebas masuk ke dalam dapur tempat peracikan kopi. Di dapur kedai itu tamu juga kerap duduk menikmati kopi sambal menonton gaya Asun mengaduk kopi, juga susu.

Jika hari libur Asun menyebutkan ada ratusan pengunjung datang, begitu juga dengan wisatawan. Melihat wajah-wajah yang akrab dan saling bertegur sapa di sana, yakinlah bahwa Kedai Kopi Hawaii telah melegenda.