Pada tahun 1954 seorang pria aneh tiba dibandara Haneda di Tokyo dengan paspor yang tidak pernah dilihat sebelumnya. Pria tersebut mengaku berasal dari Taured dan menjadi panik setelah mengetahui ada Andorra di negara yang ia sebut sebagai Taured di peta dunia. Dokumen bisnis yang ia bawa tersebut tidak berlaku tetapi paspor yang ia bawa asli dan bahkan memiliki stempel negara di berbagai negara di dunia.

Yang lebih aneh lagi paspor itu memiliki 5 tahun stempel dari bandara Tokyo meskipun bandara Haneda baru membuka penerbangan pada tahun 1952. Pria tersebut mampu berbicara dalam beberapa bahasa, membawa mata uang Eropa dan mengaku bahwa Taured telah ada selama berabad-abad. Sementara pihak berwajib menyelidiki pernyataan pria tersebut dan menahannya dalam ruan tertutup, pria tersebut hilang begitu saja tanpa jejak.

Kemunculan anak-anak hijau yang pernah menghebohkan Inggris. Peristiwa ini terjadi pada abad pertengahan, dimana dua anak kecil laki-laki dan perempuan yang terlihat aneh tiba-tiba muncul di desa Woolpit di daerah pedesaan Inggris. Sepasang anak tersebut ditemukan di sarang serigala dengan mengenakan pakaian aneh, berbicara dengan bahasa yang tidak diketahui dan memiliki kulit yang berwarna kehijauan.

Hingga di bawa ke desa dua anak ini lebih memilih bersembunyi dan menolak makan dalam beberapa hari. Mereka kemudian menemukan kacang buncis mentah yang disimpan dan dengan semangat memakan kacang buncis tersebut. Bocah laki-laki itupun sakit-sakitan yang kemudian meninggal dunia, sementara yang perempuan perlahan sembuh dan secara perlahan warna hijau di tubuhnya menghilang dan mulai belajar bahasa Inggris. Ia kemudian bisa berkomunikasi dan menceritakan bahwa mereka berasal dari negeri malam bernama St.Martin. Ia mengatakan matahari di negeri tersebut tak pernah bersinar dan semuanya berwarna hijau, meski begitu kemunculannya masih menjadi misteri. Ia mengatakan saat lagi mengembala sapi dengan saudaranya tiba-tiba mendengar suara ledakan yang keras sekali dan akhirnya terdampat di desa Woolpit tersebut.

Beberapa sumber Jepang menyebutkan tentang kedatangan seorang wanita cantik di dekat laut Hitachi pada 1803. Ia itu ditemukan oleh nelayan lokal dalam sebuah perahu aneh dari metal berlubang dengan kaca kristal transparan. Wanita itu diceritakan memiliki kulit putih pucat dan rambut merah menyala dan berbicara dengan sebuah bahasa yang tidak dimengerti, ia juga membawa sebuah kotak kecil yang selalu ia genggam erat.

Tidak ada yang tau dari mana ia berasal, karena penduduk lokal merasa khawatir dengan fisiknya yang begitu aneh dan kotak yang ia bawa sehingga penduduk kembali membawanya ke laut.

Dalam sebuah jurnal Inggris, Athenaeum yang terbit pada 5 April 1851, terdapat sebuah berita tentang pria aneh yang tersesat dengan nama Jophar Vorin. Ia ditemukan berkeliaran kebingungan di desa terpencil dekat Frankfurt, Jerman dan tidak tahu bagaimana ia bisa tiba disana. Dengan berbicara dalam bahasa Jerman yang patah-patah, ia juga berbicara dan menulis dengan bahasa yang tidak dikenal yang ia sebut sebagai Laxaria dan Abranian.

Menurutnya ia berasal dari negara Laxaria di wilayah Satria yang terpisahkan dengan Eropa oleh samudera yang luas. Ia melakukan perjalan ke Eropa untuk mencari saudaranya yang hilang namun ingatan terakhirnya adalah kapalnya tenggelam dan ia terdampar.

Pada tahun 1863 seorang tidak dikenal terdampar di Sandy Cove, Nova Scotia dan kehilangan kedua kakinya dari amputasi yang masih baru. Kebanyakan sumber mengatakan bahwa pria tersebut tidak memahami bahasa apapun yang paling sering digunakan, namun ia terus menyebutkan sebuah kata yang terdengar seperti Jerome. Ia tidak bisa menunjukkan dari mana dirinya berasal, tapi penduduk lokal telah melihat perahu yang tidak pernah terlihat sebelum menemukan pria ini.

Jerome hidup hampir dalam kesunyian dengan tidak mengatakan apapun sepanjang hidupnya kecuali saat satu insiden terjadi. Ia mendapatkan kunjungan dari dua orang wanita dengan pakaian indah yang mengajaknya berbicara pribadi dengan bahasa yang tidak diketahui. Dua wanita itupun menghilang secepat dan semisterius saat mereka datang.

Rudolph Fentz menjadi sosok misterius yang diduga seorang penjelajah dari dimensi lain. Ia dinyatakan menghilang pada tahun 1876 dan muncul kembali pada tahun 1950 di New York. Saat itu waktu menunjukkan pukul 11 lewat 35 menit malam hari di bulan Juli 1950 di Transquare New York. Seorang pria dengan mengenakan pakaian abad 19 terlihat berjalan diantara kerumunan orang banyak dan ditabrak sebuah mobil yang membuatnya terbunuh. Polisi datang langsung ke TKP dan membawa jenazah tersebut untuk diperiksa lebih lanjut.

Tak ada satupun yang terlihat normal dari pria ini, selain pakaiannya yang terlihat kuno ia juga membawa koin antik di tahun 1800an, kartu nama dengan nama Rudolph Fentz dan sebuah surat untuknya yang bertanggal pada tahun 1876. Sebuah tim khusus ditugaskan untuk mengetahui siapa pria ini sebenarnya, namun berdasarkan data dari kartu nama dengan alamat yang tertera, tak ada nama Rudolph Fentz dan nama tersebut di buku telepon, SIM, maupun catatan medis. Penyelidikan lebih lanjut berhasil mengungkapkan bahwa Rudolph Fentz ternyata pria yang hilang tanpa jejak pada tahun 1876, sementara barang miliknya tampak mengungkapkan bahwa pria ini sedang melakukan perjalanan waktu dari tahun 1876 menuju 1950 secara langsung.

Seorang pria bernama Hakan Nordqvist pernah menghebohkan Eropa karena ia telah bertemu dengan dirinya sendiri dari masa depan. Kejadian ini berlansung pada 2006 saat Nordqvist baru tiba di rumahnya di Swedia dan melihat air yang tergenang di rumah. Karena mengira bocor Ia pun mengecek pipa air dan tiba-tiba saja ia melihat lubang pipa tersebut semakin panjang dan besar lalu menariknya hingga terlihat cahaya yang menyilaukan di ikuti kemunculan seorang pria paruh baya yang mengaku dirinya di masa depan yang sudah berusia 72 tahun.

Nordqvist mengatakan saat itu adalah tahun 2042, ia bahkan memiliki rekaman dengan sebuah ponsel yang menunjukkan ia dengan dirinya sedang berdiri berdampingan dengan tato yang sama.