Jakarta - Pakar Politik dari Universitas Nusa Cendana Kupang, Rudi Rohi, mengatakan tak sepenuhnya tepat bila sosok Gubernur seperti Basuki Tjahaja Purnama disebut sebagai 'nekat'.

Baginya, sosok seperti Presiden Joko Widodo maupun Basuki adalah orang yang tegas namun penuh perhitungan.

Dijelaskan Rudi Rohi, masyarakat semua daerah apalagi DKI Jakarta, memang membutuhkan pemimpin yang mempunyai kemauan keras dan berani untuk membuat perubahan ke arah yang lebih baik.

"Sebenarnya tak benar dikatakan Jokowi dan Ahok nekat. Karena nekat itu asal maju tanpa hitung. Lebih tepatnya mereka itu tegas dan penuh perhitungan. Dia harus berani, punya perhitungan, dan konsisten. Itu yang kita perlukan. Saya kira terlalu lebay (berlebihan) kalau dianggap nekat," ujar Rudi, Senin (30/5).

Menurutnya, sejauh ini kepemimpinan tegas model demikian cukup berhasil untuk beberapa hal, khususnya menyangkut pembangunan infrastruktur fisik. Tapi dia mengingatkan bahwa hal itu harus terus dikawal sampai akhir.

Artinya, perubahan sistem dan pembangunan yang dilakukan tidak hanya menyangkut unsur fisik semata, namun juga mental warga Jakarta sehingga menjadi warga negara lebih baik.

Dia lalu mencontohkan bahwa pemimpin Jakarta harus bisa menjadi seperti pemimpin di Singapura, yang bukan hanya membangun fisik, tapi juga mental warganya. Semisal dari yang sebelumnya tak menghargai supremasi hukum, menjadi bermental disiplin kuat. Kalau fisiknya saja yang diperhatikan, maka masa depannya takkan terjamin.

"Dalam konteks itu, ketegasan sangat diperlukan. Bagi saya saat ini, tak ada pemimpin yang seideal sosok seperti Pak Jokowi atau Pak Ahok. Pak Ahok selalu dikontekskan dengan keberanian tanpa batas sehingga kerap disebut nekat. Okelah itu baik," jelasnya.

"Beberapa hasil fisik sudah jelas ada. Tapi ke depan, harus diperhatikan mental dan pendidikan rakyat Jakarta. Itu harus dipersiapkan dan membutuhkan ketegasan pemimpinnya," tandasnya lagi.

SUMBER