- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pengalaman Ane Terdampar di Dunia Antah Berantah: Tell The World I am Coming Home


TS
nepokjidat
Pengalaman Ane Terdampar di Dunia Antah Berantah: Tell The World I am Coming Home




Anehnya ketika TS kembali ke dunia ini keempat teman TS mendadak jadi tidak ada di kehidupan dunia ini


TS coba datangi rumah mereka, bertemu orang tua mereka, saudara-saudara mereka, bertanya mengenai A,B,C,D, mereka semua kompak mengatakan bahwa mereka tidak memiliki anak/saudara yang bernama A,B,C,D.

Begitupun dengan teman-teman mereka baik satu sekolah dan lingkungan tempat tinggal mereka mereka semua meniadakan keberadaan A,B,C,D.





Dan melalui trit ini TS ingin menshare pengalaman TS masuk ke dunia antah berantah tersebut hingga bisa berhasil keluar dengan selamat.

Abda Cadabraaaaaa, BOOOOM!

Spoiler for next:
“Dunia antah berantah”, begitulah kebanyakan orang menyebutnya, dunia yang tidak jelas nama dan tempatnya dan sangat jauh dari radar ilmu pengetahuan. 
Awalnya dunia sejenis ini hanya TS tau dari cerita-cerita fiksi (komik, novel, film, dsb)
, karena memang dunia tersebut diciptakan oleh penulis/pengarangnya sebebas-bebasnya tanpa terikat dengan dunia nyata dan bukan pula hasil dari tiruan yang dimodifikasi di dunia nyata sehingga keberadaannya tidak memiliki dasar fisik yang bisa dipertanggung jawabkan sama sekali.
Dunia tersebut sangat kental dengan fantasi dan imajinasi
dan siapapun bisa membuatnya dalam pikiran mereka.
Namun dalam cerita ini, TS sesungguhnya tidak mengalami “fantasi berat” semacam itu
, baik secara internal (menghayal dalam diri)
ataupun eksternal (menghayal di luar diri) seperti masuk ke dalam buku cerita lah, lukisan lah, ini lah… itu lah…
(pada chapter bertemu dengan psikolog tadi akan diceritakan lebih lanjut mengenai uji validitas tersebut
)
Dan perlu TS garis bawahi juga biar ga rancu bahwa dunia ini bukan dunia Jin/Arwah (imateri)
yang sering dimasuki secara tidak sengaja ama orang-orang yang suka nyasar di jalanan gelap lah
, kuburan lah
, hutan belantara lah
, lautan lepas lah , ini lah… itu lah… Ataupun bagi mereka yang suka melakukan “ritual tertentu” untuk masuk ke sana.
Dan bukan pula dunia yang dihasilkan dari tidur kita, a.k.a MIMPI
Untuk pembuktiannya TS lalu membawa semua foto dan video kenangan TS
bersama mereka berempat ke psikolog (untuk chapter yang ini akan diceritakan nanti, sabar aja gan)
Selain menemui psikolog TS juga menemui seorang ahli fisika yang juga menekuni metafisis, orang ini bilang: TS telah mengalami "time paradoks". (untuk chapter yang ini akan diceritakan nanti juga, sabar aja gan)
TS juga menanyakan tentang pengalaman TS ke beberapa ahli supranatural dan ahli agama, katanya TS bukan masuk ke dunia imateri (JIN) tapi dunia materi, karena dunia imateri ga kayak gituh.
Tapi di luar itu semua TS senang ternyata pengalaman TS bukan sesuatu yang imajinatif tapi swafakta, yaitu dunia yang benar-benar berada di luar kepala kita selama ini…
Bagi yang penasaran TS ucapkan “Selamat membaca”.
Duduk yang manis ya gan...

Awalnya dunia sejenis ini hanya TS tau dari cerita-cerita fiksi (komik, novel, film, dsb)


Dunia tersebut sangat kental dengan fantasi dan imajinasi






Dan perlu TS garis bawahi juga biar ga rancu bahwa dunia ini bukan dunia Jin/Arwah (imateri)





Dan bukan pula dunia yang dihasilkan dari tidur kita, a.k.a MIMPI

Untuk pembuktiannya TS lalu membawa semua foto dan video kenangan TS


Selain menemui psikolog TS juga menemui seorang ahli fisika yang juga menekuni metafisis, orang ini bilang: TS telah mengalami "time paradoks". (untuk chapter yang ini akan diceritakan nanti juga, sabar aja gan)

TS juga menanyakan tentang pengalaman TS ke beberapa ahli supranatural dan ahli agama, katanya TS bukan masuk ke dunia imateri (JIN) tapi dunia materi, karena dunia imateri ga kayak gituh.

Tapi di luar itu semua TS senang ternyata pengalaman TS bukan sesuatu yang imajinatif tapi swafakta, yaitu dunia yang benar-benar berada di luar kepala kita selama ini…

Bagi yang penasaran TS ucapkan “Selamat membaca”.

Duduk yang manis ya gan...

Spoiler for klik cerita:
Minggu depan baru ane ceritain gan! 


Seminggu udah lewat saatnya bercerita

Spoiler for UPDATE CERITA:
Jakarta, Minggu 27 Desember 2015
Pada awalnya ane bersama sohib-sohib ane yang berjumlah 4 orang (ABCD) sedang berkumpul di rumah ane mencari tempat yang agak ekstrim tapi berkesan buat merayakan tahun baru 2016 kemaren.
Bosan rasanya merayakan tahun baru di tempat itu-itu mulu
, atau tempat yang beda tapi dengan suasana yang itu-itu mulu.
Kita pengen cari sensasi yang berbeda.
Kita pengen pas pergantian tahun kita bisa melihat matahari terbit dengan sangat indah.
Yup ada banyak destinasi-destinasi pilihan yang ditawarkan oleh sohib-sohib ane termasuk ane sendiri, intinya semua pilihan tersebut mengarah kepada satu dua kata kunci, yaitu tempat yang tinggi dan berhawa dingin.
Kemudian dua kata kunci ini kita terjemahin bersama menjadi satu kata, yaitu gunung.
Wow ane senang buanget dengan yang namanya “naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali…”

Hus! Ngaco aja lo pikirannya
!
Ada banyak gunung yang didaki di nusantara tercinta ini tapi... gunung yang mana yah? gunung yang mana yah? gunung yang mana yah?
Setelah google sana-sini kamipun mempertimbangkan berbagai gunung yang akan didaki dan akhirnya tujuan pun jatuh ke pegunungan Dieng!
Here we go now
Malamnya, dari jakarta kami berempat menaiki bis sin*r j*ya yang menuju wonosobo. Tiba di terminal wonosobo sekitar pukul 10 pagi. Dari terminal kami menaiki bis kecil yang menuju dieng,
setelah itu kami turun dan mencari perumahan penduduk, daripada bayar losmen mahal-mahal 250 ribu perhari
, kita berempat lebih memilih menginap di rumah penduduk, bayar 100 ribu aja buat empat hari mereka sudah senang… apalagi nyari makan di tengah-tengah penduduk murah meriah buanget.
Senin, 28 Des 2015
Hari senin ini lebih banyak kami habiskan untuk bergaul dengan para penduduk desa sekitar, ternyata mereka ramah-ramah sekali, dan senang dengan kedatangan kami, bahkan kami dibawakan makanan minuman tanpa diminta, senang sekali rasanya… dianggap sebagai anak, saudara oleh orang-orang yang belum kami kenal sama sekali…
Senin, 29-Rabu, 30 Des 2015
Kami mengeksplor seluruh objek wisata di kawasan dieng, mulai dari kawah-kawahnya, telaga-telaganya, candi-candinya namun untuk gunung-gunungnya belum bisa kami eksplor seluruhnya, karena akan menguras banyak tenaga.
Kamis, 31 Desember 2015
Karena objek tersisa yang belum dieksplor hanya gunung maka kami semua pun bertekad untuk menghabiskan malam pergantian tahun di atas puncak gunung sambil menunggu matahari terbit dari ufuk timur.
Namun di sini ada tiga gunung; prahu (prau), pakuwaja dan sikunir dan ga mungkin kami daki semua, harus ada salah satu yang dipilih. Setelah konsul ke beberapa penduduk desa (sembungan), mereka merekomendasikan gunung pakuwaja
bahkan untuk ga nyasar mereka memberi tahu kami jalan yang sudah dibuat hingga ke puncak gunung.
Sebenarnya hanya cukup satu jam lebih untuk sampai ke puncak pakuwaja, namun kami berempat ga berani mendaki malam-malam.
Sore harinya kami mulai mendaki hingga sampai di puncak gunung kira-kira jam 6 magrib. Kami membuat tenda dan mengeluarkan semua perbekalan. Sebenarnya jam segini sih masih terang karena kami berada di puncak, sinar mataharipun masih belum pudar benar… dan baru setengah jam kemudian lah matahari terbenam
Hal utama yang kami lakukan adalah menyalakan obor yang sudah kami persiapkan sebagai penerang di malam hari. Nanti kalau cahaya obornya padam barulah kami menyalakan lampu portabel.
Pada awalnya kami kira ada pendaki lainnya yang bersama kami, ternyata ga ada, jadilah puncak ini hanya dijamahi kami berlima.
Si A kebagian tugas memasak nasi, B membakar ayam kampung, C kebagian tugas memasak kopi, D kebagian tugas menyiapkan perabotan dan ane kebagian tugas malam nanti buat bakar jagung ama kentang.
23.55 WIB
Di saat ane sedang asyik bakar-bakar jagung dan kentang menunggu datangnya tahun 2016 yang tinggal 5 menit lagi tiba-tiba ane kebelet banget pengen pub (BAB), entah makan apa tadi, padahal makannya sama ama yang lain.
Biasanya kalo pipis ya ane pipis aja sembarangan, masih dekat-dekat mereka sih, tapi berhubung ane BAB maka sohib-sohib ane minta ane buang hajat di tempat yang agak jauhan.
Mendengar mereka ngomong begitu, ane tahan-tahanin dulu dah bab-nya, soalnya ini tempat emang rada-rada serem, sunyi, sepi sih
dan ane ga pengen jauh dari mereka.
Tapi apa mau dikata, karena mereka merasa jijik mau ga mau ane harus nyari tempat yang jauh.
Dan akhirnya ketemu juga tempat buang hajat yang nyaman.
“Prot, proot, prooot, proooot, prooooot”

UDAH GUE BILANG YANG BUKA PASTI GILA
akhirnya lega juga gan, kenapa ya buang hajat bisa nikmat begini?
Saatnya kita cebok, kucek… kucek… kucek, bilas… bilas… bilas… ampe bersih.
Nih buktinya…

HIII NEJOS YANG BUKA PASTI HOMO LAKNAT!!!
Selesai bab ane langsung kembali ke teman-teman ane…
Sesampai ane di lokasi kejadian…
Hah!
Lho kok ga ada! (Kata gue dalam hati)
#Teman-teman gue tiba-tiba ga… ada… gans
Karena rada-rada takut
gue lalu… (mengeluarkan hp dari saku celana)
“Guys udah dong jangan becanda…” teriak gue kesekeliling
“Momen taon baru kek gini malah ngajakin maen petak umpet, ga lucu tau!”
Gue terus aja berteriak…
Ga ada jawaban, gua lalu melihat sinyal di hp gue, masih ada rupanya… cepat-cepat gue hubungi mereka… dan semuanya tu la lit, sial!
Gue masih berdiri mematung sambil berpikir… perlahan-lahan… meski gue ngerasa adrenalin gue mulai naik
gue berusaha untuk mengontrol diri dan tetap calm down
Teman-teman gue, tadinya khan lagi pada ngumpul di sini, ditinggal gue bentar buat prot, proot, prooot, proooot, prooooot, eh pas gue balik tiba-tiba ga ada…
Apakah mereka mau ngusilin gue? Tapi kenapa ga ada jejak langkah kaki…
seengga-engganya kalau pergi mereka ga mungkin ngga meninggalkan jejak kaki... kayak gue gini
Masa semua peralatan yang kita semua bawa tiba-tiba lenyap begitu saja… tanpa jejak sama sekali… seakan disapu bersih oleh angin…
Tapi untuk bisa melakukan semua itu perlu “grand design”
tapi buat apa?
Apa penting dan untungnya sohib-sohib ane melakukan ini semua?
Apa mereka kurang piknik?
Lha bukannya ini sedang piknik! Apa kurang hiburan?
Lha setiap hari menghibur diri! Tapi apa?
Pasti ada sesuatu (alasan) yang terjadi di sini sepeninggal gue boker tadi?
Karena ga ketemu jawaban yang pas, mau ga mau gue harus jawab sendiri: Di sini ada settttaaaaannnnn
Tanpa pikir panjang gue lalu mengambil ancang-ancang berlari
ke arah jalan pulang yang mengarah ke rumah penduduk, baru 200 meter gue berlari tiba-tiba gue mendengar alunan musik yang sangat merdu nan indah
dari atas sana, kaki gue pun seakan tak berdaya untuk berlari dan terhenti karenanya…
Gue lalu menoleh ke atas
, mendongakan wajah gue ke asal muasal suara musik tadi,
Bulan tiba-tiba terbelah perlahan… njing!!!
Ini benar-benar gila
, mata gue pasti sakit! Meski mata gue melihat jelas, tetap aja otak gue melawan, karena ga mungkin bulan bisa terbelah!
Muncullah siluet bayangan… di tengah-tengahnya
Siluet itu semakin mendekat… turun ke bawah… perlahan…
Makin dekat… (semakin besar) semakin dekat… (semakin membesar)
(Gerbang) Bulan pun kembali rapat
Sementara itu gue hanya berdiri terpana menyaksikan pemandangan yang tidak pernah terbayangkan seumur hidup gue
Siluet itu semakin bertambah jelas terlihat,
Hah?! Ternyata cewek ABG… lagi niup suling gan… dia bisa terbang gan… melayang-layang ke udara… datang turun ke arah gue…
Wow apa ini yang namanya bidadari?!!
Melihat yang beginian gue malah jadi lupa dengan sohib-sohib gue, jangankan mereka setan nyang bikin bulu kuduk gue merinding dari tadi aja gue lupa…
Ternyata dia sudah semakin mendekat… Sebelum dia mendarat, gue lalu berlari
bersembunyi di balik semak belukar…
“Dash” suara hentakan kakinya menginjak bumi… ia duduk tepat di atas sebuah batu…
Selama ini gue hanya mendengar bidadari dari berbagai cerita rakyat dan belum pernah terbayangkan sebelumnya “the fiction become fact”
, sebentar… sebenarnya mereka ini (bidadari) siapakah; jin, dewa-dewi apa manusia? Maksud gue bisa disentuh atau kagak?
kalo bisa kan bisa gue jadiin pacar
Gue lalu mengeluarkan hp gue buat ngerekam
, ah sialan malah low batt pula.
Ya udah lah ngerekam pake memori (otak) gue aja…
Ia terus meniup serulingnya… dan kali ini dengan nada yang berbeda dari tadi… tiba-tiba semua yang ada disekitaran gue seakan ikut berdendang bersamanya… wow sungguh gila luar biasa…
Bayangin aja ga ada angin tapi daun-daun pepohonan sekitaran gue ikut bergoyang melambai-lambai, begitupun dengan bambu-bambu di sekiran gue yang meliuk-liuk…
Gilanya lagi semua binatang yang ada di sini berkumpul mendatanginya seakan sedang menonton “konsernya…”
Tadi ada ada satu binatang (ular) yang melintas dan sempat melihat gue dibalik semak
, tapi dia acuhin gue karena konser itu seperti sangat penting baginya…
untungnya ga gue timbukin
Kejadian saat itu sungguh sangat sulit untuk dipercaya bagi yang tidak menyaksikannya secara langsung…
jangankan yang tidak menyaksikannya yang menyaksikannya secara live aja kayak gue hingga hari ini masih belum bisa menerimannya sebagai sebuat realita
Gue pikir tadi udah paling gila ternyata ada yang tambah gila lagi
, selesai ia meniup serulingnya, ia lalu bercengkerama dengan hewan-hewan tadi, mereka terlihat akrab satu sama lainnya…
Wow ini benar-benar gila
dan gue sepertinya sudah semakin jauh saja dari realitas manusia…
Apa ini? Apa yang sebenarnya terjadi di sini?! Apa ini ada kaitannya dengan sohib-sohib gue yang hilang ga jelas rimbanya?
Merasa penasaran, gue mencoba mendekat, gue pengen tau tuh cewek ngomong pake bahasa apa? Jawa kah
, sunda kah
, sansekerta kah
atau Indonesiakah?
Hah, ternyata ia bicara dalam bahasa…
Pada awalnya ane bersama sohib-sohib ane yang berjumlah 4 orang (ABCD) sedang berkumpul di rumah ane mencari tempat yang agak ekstrim tapi berkesan buat merayakan tahun baru 2016 kemaren.





Yup ada banyak destinasi-destinasi pilihan yang ditawarkan oleh sohib-sohib ane termasuk ane sendiri, intinya semua pilihan tersebut mengarah kepada satu dua kata kunci, yaitu tempat yang tinggi dan berhawa dingin.
Kemudian dua kata kunci ini kita terjemahin bersama menjadi satu kata, yaitu gunung.

Wow ane senang buanget dengan yang namanya “naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali…”

Spoiler for Apalagi gunung yang itu tuh :

Hus! Ngaco aja lo pikirannya

Ada banyak gunung yang didaki di nusantara tercinta ini tapi... gunung yang mana yah? gunung yang mana yah? gunung yang mana yah?

Setelah google sana-sini kamipun mempertimbangkan berbagai gunung yang akan didaki dan akhirnya tujuan pun jatuh ke pegunungan Dieng!

Here we go now

Malamnya, dari jakarta kami berempat menaiki bis sin*r j*ya yang menuju wonosobo. Tiba di terminal wonosobo sekitar pukul 10 pagi. Dari terminal kami menaiki bis kecil yang menuju dieng,



Senin, 28 Des 2015
Hari senin ini lebih banyak kami habiskan untuk bergaul dengan para penduduk desa sekitar, ternyata mereka ramah-ramah sekali, dan senang dengan kedatangan kami, bahkan kami dibawakan makanan minuman tanpa diminta, senang sekali rasanya… dianggap sebagai anak, saudara oleh orang-orang yang belum kami kenal sama sekali…

Senin, 29-Rabu, 30 Des 2015
Kami mengeksplor seluruh objek wisata di kawasan dieng, mulai dari kawah-kawahnya, telaga-telaganya, candi-candinya namun untuk gunung-gunungnya belum bisa kami eksplor seluruhnya, karena akan menguras banyak tenaga.

Kamis, 31 Desember 2015
Karena objek tersisa yang belum dieksplor hanya gunung maka kami semua pun bertekad untuk menghabiskan malam pergantian tahun di atas puncak gunung sambil menunggu matahari terbit dari ufuk timur.
Namun di sini ada tiga gunung; prahu (prau), pakuwaja dan sikunir dan ga mungkin kami daki semua, harus ada salah satu yang dipilih. Setelah konsul ke beberapa penduduk desa (sembungan), mereka merekomendasikan gunung pakuwaja


Sebenarnya hanya cukup satu jam lebih untuk sampai ke puncak pakuwaja, namun kami berempat ga berani mendaki malam-malam.

Sore harinya kami mulai mendaki hingga sampai di puncak gunung kira-kira jam 6 magrib. Kami membuat tenda dan mengeluarkan semua perbekalan. Sebenarnya jam segini sih masih terang karena kami berada di puncak, sinar mataharipun masih belum pudar benar… dan baru setengah jam kemudian lah matahari terbenam

Hal utama yang kami lakukan adalah menyalakan obor yang sudah kami persiapkan sebagai penerang di malam hari. Nanti kalau cahaya obornya padam barulah kami menyalakan lampu portabel.

Pada awalnya kami kira ada pendaki lainnya yang bersama kami, ternyata ga ada, jadilah puncak ini hanya dijamahi kami berlima.

Si A kebagian tugas memasak nasi, B membakar ayam kampung, C kebagian tugas memasak kopi, D kebagian tugas menyiapkan perabotan dan ane kebagian tugas malam nanti buat bakar jagung ama kentang.

23.55 WIB
Di saat ane sedang asyik bakar-bakar jagung dan kentang menunggu datangnya tahun 2016 yang tinggal 5 menit lagi tiba-tiba ane kebelet banget pengen pub (BAB), entah makan apa tadi, padahal makannya sama ama yang lain.

Biasanya kalo pipis ya ane pipis aja sembarangan, masih dekat-dekat mereka sih, tapi berhubung ane BAB maka sohib-sohib ane minta ane buang hajat di tempat yang agak jauhan.

Mendengar mereka ngomong begitu, ane tahan-tahanin dulu dah bab-nya, soalnya ini tempat emang rada-rada serem, sunyi, sepi sih

Tapi apa mau dikata, karena mereka merasa jijik mau ga mau ane harus nyari tempat yang jauh.


“Prot, proot, prooot, proooot, prooooot”






Spoiler for Ini hasilnya (yang buka gila):
UDAH GUE BILANG YANG BUKA PASTI GILA

akhirnya lega juga gan, kenapa ya buang hajat bisa nikmat begini?

Saatnya kita cebok, kucek… kucek… kucek, bilas… bilas… bilas… ampe bersih.

Nih buktinya…
Spoiler for buka kalo lo emang berani:
HIII NEJOS YANG BUKA PASTI HOMO LAKNAT!!!



Selesai bab ane langsung kembali ke teman-teman ane…

Sesampai ane di lokasi kejadian…
Hah!

Lho kok ga ada! (Kata gue dalam hati)

#Teman-teman gue tiba-tiba ga… ada… gans

Karena rada-rada takut

“Guys udah dong jangan becanda…” teriak gue kesekeliling

“Momen taon baru kek gini malah ngajakin maen petak umpet, ga lucu tau!”

Ga ada jawaban, gua lalu melihat sinyal di hp gue, masih ada rupanya… cepat-cepat gue hubungi mereka… dan semuanya tu la lit, sial!

Gue masih berdiri mematung sambil berpikir… perlahan-lahan… meski gue ngerasa adrenalin gue mulai naik


Teman-teman gue, tadinya khan lagi pada ngumpul di sini, ditinggal gue bentar buat prot, proot, prooot, proooot, prooooot, eh pas gue balik tiba-tiba ga ada…

Apakah mereka mau ngusilin gue? Tapi kenapa ga ada jejak langkah kaki…


Masa semua peralatan yang kita semua bawa tiba-tiba lenyap begitu saja… tanpa jejak sama sekali… seakan disapu bersih oleh angin…

Tapi untuk bisa melakukan semua itu perlu “grand design”






Pasti ada sesuatu (alasan) yang terjadi di sini sepeninggal gue boker tadi?

Karena ga ketemu jawaban yang pas, mau ga mau gue harus jawab sendiri: Di sini ada settttaaaaannnnn

Tanpa pikir panjang gue lalu mengambil ancang-ancang berlari



Gue lalu menoleh ke atas


Bulan tiba-tiba terbelah perlahan… njing!!!



Muncullah siluet bayangan… di tengah-tengahnya

Siluet itu semakin mendekat… turun ke bawah… perlahan…
Makin dekat… (semakin besar) semakin dekat… (semakin membesar)

(Gerbang) Bulan pun kembali rapat

Sementara itu gue hanya berdiri terpana menyaksikan pemandangan yang tidak pernah terbayangkan seumur hidup gue

Siluet itu semakin bertambah jelas terlihat,

Hah?! Ternyata cewek ABG… lagi niup suling gan… dia bisa terbang gan… melayang-layang ke udara… datang turun ke arah gue…
Wow apa ini yang namanya bidadari?!!

Melihat yang beginian gue malah jadi lupa dengan sohib-sohib gue, jangankan mereka setan nyang bikin bulu kuduk gue merinding dari tadi aja gue lupa…

Ternyata dia sudah semakin mendekat… Sebelum dia mendarat, gue lalu berlari

“Dash” suara hentakan kakinya menginjak bumi… ia duduk tepat di atas sebuah batu…
Selama ini gue hanya mendengar bidadari dari berbagai cerita rakyat dan belum pernah terbayangkan sebelumnya “the fiction become fact”



Gue lalu mengeluarkan hp gue buat ngerekam



Ia terus meniup serulingnya… dan kali ini dengan nada yang berbeda dari tadi… tiba-tiba semua yang ada disekitaran gue seakan ikut berdendang bersamanya… wow sungguh gila luar biasa…

Bayangin aja ga ada angin tapi daun-daun pepohonan sekitaran gue ikut bergoyang melambai-lambai, begitupun dengan bambu-bambu di sekiran gue yang meliuk-liuk…
Gilanya lagi semua binatang yang ada di sini berkumpul mendatanginya seakan sedang menonton “konsernya…”

Tadi ada ada satu binatang (ular) yang melintas dan sempat melihat gue dibalik semak



Kejadian saat itu sungguh sangat sulit untuk dipercaya bagi yang tidak menyaksikannya secara langsung…


Gue pikir tadi udah paling gila ternyata ada yang tambah gila lagi


Wow ini benar-benar gila


Apa ini? Apa yang sebenarnya terjadi di sini?! Apa ini ada kaitannya dengan sohib-sohib gue yang hilang ga jelas rimbanya?

Merasa penasaran, gue mencoba mendekat, gue pengen tau tuh cewek ngomong pake bahasa apa? Jawa kah




Hah, ternyata ia bicara dalam bahasa…

Spoiler for bahasa...:
Bersambung gan!!!




Diubah oleh nepokjidat 07-06-2016 12:18
0
6.5K
Kutip
64
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan