- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ahok Resmikan Portal 'S', Trotoar Khusus Penyandang Disabilitas


TS
99phoenix
Ahok Resmikan Portal 'S', Trotoar Khusus Penyandang Disabilitas


TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meresmikan penggunaan portal “S”, yakni trotoar serta traffic light yang berada di sisi trotoar sepanjang jalan depan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
Menurut Ahok, portal tersebut cukup membantu penyandang disabilitas karena selama ini mereka kurang mendapat perhatian untuk menikmati berbagai fasilitas umum, salah satunya penggunaan trotoar.
"Motor enggak bisa lewat. Makanya dinamakan portal S, yang standar dari Jepang. Jadi kursi roda bisa nekuk (membelok), kalau motor kan enggak bisa nekuk (saat melewati portal)," ujar Ahok setelah meresmikan portal S, Sabtu, 28 Mei 2016.
Portal S merupakan tiang dari besi dan tertancap di samping pintu keluar Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Dinamakan portal S karena bentuknya melingkar seperti huruf S, yang bisa membantu pengguna kursi roda agar mudah berjalan tanpa terganggu pejalan kaki lain karena telah disediakan jalur khusus.
Setelah melewati portal, penyandang disabilitas akan berjalan di sepanjang jalur ubin pemandu berwarna kuning yang berada di tengah-tengah trotoar yang memiliki lebar 9 meter itu.
Setelah melewati jalur ubin kuning, jika ingin menyeberang, mereka juga dimudahkan dengan traffic light manual yang bisa dipencet sendiri sehingga penyandang disabilitas bisa menyeberang dengan leluasa. Apalagi pengendara sepeda motor dilarang melewati trotoar itu.
Ahok berujar membangun fasilitas yang ramah disabilitas merupakan kewajiban pemerintah, terutama Jakarta, sebagai kota besar. "Jadi, kota mana pun, kalau enggak bisa menyediakan yang ramah disabilitas, dia enggak pantas disebut kota. Dari bus, trotoar, toilet, semua harus ramah disabilitas. Kita toleransi. Itu yang kami canangkan sekarang di Jakarta," ujarnya.
Kemudahan penggunaan portal S juga dirasakan Wati, 31 tahun. Perempuan yang tinggal di Pondok Bambu ini awalnya merasa kesulitan menyeberang. Namun, setelah dibangun traffic light manual, para pengendara kini lebih memiliki toleransi untuk memberinya kesempatan menyeberang.
"Cukup membantu sekali untuk penyeberangan. Ya biasanya masih seliweran motor, nyebrangnya masih takut. Mau nyebrang sulit," tuturnya.
https://m.tempo.co/read/news/2016/05...ng-disabilitas
Semoga fasilitas utk penderita disabilitas makin baik lagi.
Btw, di blkg ahok ada ibu2 bawa kembang buat apaan ya
0
3.6K
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan