Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zulkaiserAvatar border
TS
zulkaiser
Fenomena Bully, Jangan Mudah Terprovokasi gan!
Halo agan-agan semuanya, semoga pada sehat-sehat semua ya menjelang bulan ramadhan beberapa hari lagi. Sekarang, ane mau share ke agan-agan tentang memberi 'masukan' kepada orang lain. Sebelumnya mohon maaf ya kalo kali ini thread ane kurang rapi. Langsung aja deh yuk!

Okay, pada dasarnya kita ini makhluk sosial menurut teori-teori yang ada sejak SMP. Dimana kita tidak bisa hidup tanpa orang lain. Tidak dipungkiri bahwa kehidupan kita juga bergantung pada orang lain walaupun tidak sepenuhnya. Contoh nyata aja sekarang agan lagi baca thread ini dimana thread ini TS yg buat, dan agan akses pake gadget buatan orang lain juga. Ada interaksi sosial secara tidak langsung disini. Nah, fenomena interaksi ini kebanyakan hanya sebuah take and give atau feedback doang. Kadang agan cuma terima interaksinya, atau cuma kasih interaksinya atau kadang juga keduanya.


Bentuk interaksi ini kadang berupa sebuah kritikan, nasehat, judge, atau bully sekalipun (tidak disarankan). Interaksi ini kalo digunakan pada momen yang pas, pasti akan berdampak positif pada kedua pihak. Tapi sayangnya, kebanyakan dari kita masih kurang tepat dalam pemilihan bentuk dan cara penyampaiannya. Tetapi, walaupun kadang momen kita pas, orang lain kadang tidak mau mendengarkan. Pasti agan juga pernah waktu berniat untuk memberi nasehat tapi yang agan dapat justru omongan yang kira-kira seperti ini "Urus aja hidup lo sendiri, hidup lo aja belum sempurna" iya kan? memang tidak semua orang bisa menerima masukan orang lain.

Spoiler for Nasehat:


Tapi ada fenomena interaksi yang menurut ane aneh. Contohnya adalah ketika orang lain hanya butuh nasihat atau saran, kita malah men-judge dia. Ada fenomena yang membuat ane agak miris melihatnya ketika ane lagi buka instagram dan ada salah satu post yang bikin komentar jadi rame (biasanya kalo ada post komennya rame agan juga scrol2 komennya kan? hehe emoticon-Big Grin). Nah, dari beberapa scroll yang ane lakuin, ane nemuin beberapa tipe komentator nih. Ada yang bener-bener bijak, ada yg flat, ada yg sok-sok an, ada yang polos, ada yang sok bijak dan tentunya ada yang promo endorse jualan gitu hehe. Disini ane bilang sok-sokan bukan karena apa ya, tapi karena ada komen begini kira-kira "Yaelah masih anak SMP masih blablabla" dan ketika ane buka profilnya emang bener masih SMP tapi komentarnya udah kaya politikus gitu. Kebetulan waktu itu post nya berkaitan dengan pemerintah. Tapi disini ane bukan memandang dia ga layak berkomentar yah. Kejadian ini bukan sekali dua kali ane ngeliatnya tapi berkali-kali.

Kenapa fenomena seperti itu bisa terjadi? salah satunya adalah "Orang Indonesia itu mudah terprovokasi". Ya! kadang kita gampang terprovokasi. Ada postingan yang sensitif dikit, terus ada pemicu kontroversinya, udah deh jadi rame terus pada ribut sendiri. Yang bikin ane agak terpingkal sih waktu ada post akun bola di instagram yang lagi bahas kemenangan Leicester City. Terus di awal-awal ada yang komentar "Masih banyakan klub A trophynya", terus ada yang bales "Klub A peringkat berapa emang? Klub B dong masih papan atas" dari situlah komentar-komentar keributan lainnya muncul dan ga ada kaitannya sama Leicester City. Hello, post ini lagi bahas kesuksesan Leicester musim ini kenapa komen2nya bahas yang lain? hahaha. Ya itu, karena kita mudah terprovokasi.

Masih banyak fenomena-fenomena dimana kita ikut2an untuk membully atau sekedar mengkomentari. Pernah ga agan sebelum memberikan komentar terhadap sesuatu, agan memikirkan dulu dampak dari komentar agan? akankah itu bermanfaat? atau hanya omongan sampah aja? Boleh berkomentar, tapi harus benar. Boleh mengkritik, tapi jangan sampai menggelitik. Seperti yang udah dibahas diatas, kalau niat agan ingin memberi nasehat, beri nasehat yang baik dengan cara yang baik juga. Kalo nasehat kita tidak didengarkan yasudah berarti memang dia tidak butuh itu.

Kembali ke kasus makhluk sosial. Karena kita sehari-hari take and give. Usahakan apa yang kita beri dan kita terima itu sesuatu yang benar-benar bermanfaat bagi kehidupan kita. Sehingga interaksi sosial kita menghasilkan energi positif. Jangan penuhi hari-hari agan dengan komentar-komentar yang lahir dari sebuah provokasi sehingga hanya menghasilkan sampah.

Kesimpulannya adalah. Jangan mudah terprovokasi! sebelum berkomentar, pikir dahulu. Jangan terpancing dengan orang lain. Ketika sudah yakin berkomentar, pikirkan lagi apakah komentar agan bermanfaat atau hanya omongan sampah aja? Ingat, dunia adalah sekolah besar dimana kita belajar kehidupan.

Oke itu saja thread singkat dari ane. Mohon maaf kalo agak berantakan karena keterbatasan. Semoga bermanfaat!

Quote:

0
2.3K
33
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan