JUARA.net - Turki merupakan kejutan terbesar di Euro 2008. Tim berjulukan Ay Yildizlilar alias Si Bulan Sabit-Bintang itu mengundang decak kagum penonton karena kerap membalikkan keadaan di menit-menit akhir setelah tertinggal satu atau dua gol.

Kecenderungan comeback bermula ketika Turki mengalahkan tuan rumah Swiss dengan skor 2-1 kendati sempat kebobolan lebih dulu di matchday kedua penyisihan grup.

Tren ini kemudian berlanjut secara beruntun saat meladeni Republik Ceska (matchday ketiga) dan Kroasia (perempat final).

Di semifinal, Turki berhadapan dengan salah satu tim favorit juara, Jerman.

Anomali terjadi lantaran mereka menerapkan permainan agresif sejak sepak mula sehingga berhasil membuka skor lebih dulu melalui tendangan jarak dekat Ugur Boral pada menit ke-22.

Namun, bukan Jerman namanya bila tidak bisa membalas.

Bastian Schweinsteiger menyamakan kedudukan lewat kecerdikan melihat peluang emas di muka gawang Turki berselang empat menit dari gol Ugur.

Skor 1-1 bertahan sampai menit ke-79. Pada titik ini, Jerman dan Turki saling bergantian menyarangkan gol.

Miroslav Klose membawa Tim Panser unggul sebelum kembali disamakan oleh Semih Senturk (86’).

Memasuki injury time, giliran Jerman yang sukses menciptakan gol kemenangan berkat akselerasi Philipp Lahm.

Anak asuh Joachim Loew berhak melenggang ke final sekaligus merenggut predikat spesialis comeback milik Turki.