Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kurt.cob41nAvatar border
TS
kurt.cob41n
Di Depan Pendukungnya, Ahok Curhat Kasus Sumber Waras dan Reklamasi

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di depan pendukungnya saat acara Teman Ahok Fair yang diadakan di Gudang Sarinah, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (29/5/2016).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebut dirinya dianggap merusak sistem pemerintahan yang ada di Indonesia.

Di atas panggung Teman Ahok Fair, Ahok menerangkan tentang kontribusi tambahan yang dikenakannya kepada para pengembang reklamasi.

Menurutnya, tak ada yang salah dengan kebijakan dibuatnya. Hanya saja, menurut dia, jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017, banyak oknum yang hendak memfitnahnya.

"Ketika kasus Sumber Waras dinaikkan. Orang tidak percaya sama saya. Saya bilang, bawa saja ke pengadilan. Yang nentuin sertifikat, pajak buki bangunan bukan saya kok. Orang belinya murah kok," ujar Ahok di Gudang Sarinah, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (29/5/2016).

Setelah kasus Sumber Waras mulai meredup, kemudian publik diramaikan dengan kasus reklamasi di Teluk Jakarta.

Kata Ahok, dia dituding oleh salah satu media melakukan barter dengan pengembang reklamsi.

"Selesai Sumber Waras naik lagi reklamasi. Kalau kita buka KBBI (kamus besar bahasa Indonesia) kata kontribusi bedanya langit sama bumi dengan kata barter," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.

Ahok heran dengan aturan yang diterapkannya itu, bukan pengembang reklamasi yang melayangkan protes, tapi oknum-oknum pejabat daerah di sekitarnya.

"Kita bisa dapat puluhan triliun, bukan buat pribadi, tapi buat bangun Jakarta. Terus salah saya apa, mungkin (pejabat), yang lain khawatir masyarakat mulai bertanya, 'Kok daerah lain enggak ada?'," imbuh dia.

Ahok berpandangan, sistem yang diterapkannya dalam memimpin Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa diterapkan di kota lainnya.

"Saya dianggap mengganggu sistem yang ada. Padahal saya ingin sekali orang yang jujur mau melamar kerja ke rakyat. Bisa didukung Teman-Teman Ahok yang lain di seluruh Indonesia. Nanti bisa ada Teman Budi, Teman Amir, Teman Wati, Teman Ika, semua bisa ada teman," ucapnya.

http://m.tribunnews.com/metropolitan...-dan-reklamasi
Ahok the Phenomenon Governor emoticon-Cool
0
2.5K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan