YANG salah jelas adalah Juned – Wiwik selaku produser pelaksana. Tapi ketika Juned, 43, tak mau tanggungjawab atas kehamilan itu, Wiwik, 40, jadi cari kambing hitam. Bayi merah yang tak berdosa tersebut dicekik dan digecek pakai batu. Tentu saja wasalam. Biar Wiwik cacat, hukuman takkan diperingan.

Cacat tubuh memang tidak berbanding lurus dengan cacat mental. Jendral Moshe Dayan dari Israel, betapapun hanya bermata satu, sebagai panglima perang tahun 1970-an sangat terkenal. Tapi sebaliknya, banyak orang yang tidak cacat secara phisik, tapi mentalnya dipertanyakan, karena tega mengkorupsi uang negara. Pembawaannya santun, tidak pernah gebrak meja, tapi otaknya proyek melulu.

Ny. Wiwik dari Probolinggo (Jatim), secara fisik memang cacat, kakinya pincang. Tapi wajah dan bodinya sangat menjanjikan, sehingga dalam kondisi janda, banyak lelaki yang mengincarnya. Apa nggak terganggu dengan kakinya yang pincang itu? Ya enggaklah, sebab sasaran tembak sebenarnya memang tidak pada kaki yang cacat tersebut. Ibarat mobil, bodi penyok biar saja, yang penting nyaman dikendarai.

Di kampungnya Desa Karangrejo, Kecamatan Kuripan, nama Wiwik sangat dikenal, terutama oleh lelaki yang haus asmara. Soalnya, status janda yang dimilikinya, itu bisa memancing sejuta kemungkinan. Jadi ketika mereka membahas janda Wiwik, tak mau kalah dengan pengamat politik saat membahas Yusril yang jadi Cagub DKI, tapi belum ada parpol yang mau mengusung.

Janda Wiwik memang banyak yang ingin mengusungnya. Bukan dalam Pilkada, tapi ke atas ranjang. Salah satunya adalah Juned, yang merupakan kakak iparnya sendiri. Itu artinya, lelaki ini sudah punya istri dan anak, tapi masih berubah celananya juga ketika melihat kemolekan bodi adik iparnya itu. “Biar jalannya pincang, tapi sepertinya enak digauli dan perlu,” kata Juned.

Karena dia menang medan, artinya sering ketemu sebagai adik dan kakak ipar, Juned pun memenangkan persaingan. Ibarat pilgub lewat jalur independent, yang lain baru kumpulkam 120.000 KTP, Juned sudah mengantongi 900.000 KTP. Nah, jika dalam Pilgub KPU akan mengizinkan untuk dicoblos rakyat, di sini Juned sudah bisa mencoblos Wiwik secara bebas dan rahasia.

Wiwik benar-benar telah berhasil dikencani. Tapi ketika hamil, Juned buang badan tak mau tanggungjawab. Saking bingungnya janda satu anak ini, saat bayi dalam kandungan lahir, langsung dicekik dan digecek pakai batu, hingga wasalam dan kemudian dikubur di belakang rumah. Alasannya, jengkel karena pelakuknya tidak mau tanggungjawab.

Kakak kandungnya yang curiga atas gundukan itu, membongkarnya. Semua jadi terbongkar. Tak ayal lagi Wiwik yang pincang itu ditahan polisi. Kata petugas, meski dia cacat, takkan mengurangi jumlah hukumannya kelak. Dengan kategori pembunuhan berencana, Wiwik terancam penjara 15 tahun.

Padahal bikinnya hanya beberapa minggu.

http://poskotanews.com/2016/05/30/bayi-merah-tak-berdosa-itu-mati-menjadi-kambing-hitam/