- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Catatan Perjalanan OANC
NIKMATNYA 'MENYEPI' DI GUNUNG KENDANG 2641 MDPL


TS
rzkeamalia
NIKMATNYA 'MENYEPI' DI GUNUNG KENDANG 2641 MDPL
Sabana Gunung Kendang di pagi hari
Semua berawal dari kata 'Gunung Puntang' dan '7 Summits Bandung'. Setelah rencana ke Gunung Puntang gagal karena katanya lagi ditutup, akhirnya jarijemari gendut ini berlayar di Google dengan keyword super hits 7 Summits yang dirombak menjadi '7 Summits Bandung', tibalah gw pada laman blog yang menyebutkan 7 puncak tertinggi di Bandung Raya dengan nama-nama gunung yang baru banget gw dengar, salah satunya ya Gunung Kendang ini. Berlayar lagi dengan keyword baru 'Pendakian Gunung Kendang', yesss alhamdulillah ada juga yang kesana dan menulis pengalaman pendakiannya di blog. Setidaknya gunung ini bisa didaki. Buktinya si penulis blog bisa pulang dengan selamat dan gak berubah menjadi makhluk tak kasat mata. Tapi tapi ada yang bilang ini gunung dikatain Kendang karena sering banget bunyi suara kendang dimari. Makhluk tak kasat mata dan suara kendang. Hiyyy gw merinding sendiri jadinya wkwk. Astagfirullah, mana gw nulisnya ini malam jumat sambil nunggu cucian lagi direndam


Kalau kata cabe terong tomat, MARKICAU KENDANG!
MARi KIta CAU ke KENDANG!
***
Jumat, 15 April 2017
Seperti biasa kalau mendaki sekitaran Jawa Barat gw dan team Jones ini kumpul jam 11 malam di Cililitan, menunggu dengan setia Bang Adi dan 'kotak besi merah marun'nya yang ternyata datang jam 12 malam. Tapi asemnya cuman gw yang bawa carrier 50L segede gaban, yang lainnya cuma dengan carrier dan daypack imut-imut. Firasat gw mulai gak enak nih -_-
Sabtu, 16 April 2017
Bertemu dengan 2 teman yang dari Bandung, yaitu Fahmi dan Uda Ilham di Masjid Ciparay. Sekalian sholat Subuh dan belanja sarapan, logistik di pasar ini. Pasar tradisional Ciparay ini seperti pasar pagi pada umummnya, ada beras, ayam potong, daging, sayuran, kecap, minyak goreng, dll. Dan untuk gas portable mending bawa yang cukup atau kalau masih kurang bisa beli di Alfam atau Indom yang ada setelah Pasar Ciparay tapi bukanya jam 7 pagi. Sekalian beli cemilan dan air mineral yang banyak! Karena di desa jarang ada warung yang menjual air mineral ukuran 1,5L sobs.
Spoiler for Menuju Desa Neglawangi:
Untuk menuju Gunung Kendang ini patokannya yaitu Kebun Teh Pengalengan yang indah, kemudian menuju Desa Neglawangi (Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung). Ada baiknya membawa transportasi pribadi karena transportasi umum ke lokasi ini sangat jarang. Sesampainya di Desa Neglawangi, di sebelah sisi kiri jalan terdapat kantor desa yang bersisian dengan bangunan SD dan SMP. Kantor desa ini memiliki halaman yang cukup luas dan kita bisa menitipkan mobil dan motor dengan biaya seikhlasnya.
Setelah perjuangan si kotak besi menghadapi jalanan berbatu dan indahnya Kebun Teh Pengalengan, akhirnya kami sampai juga di kantor desa. Ternyata oh ternyata, untuk mendaki Gunung Kendang ini kudu izin ke Bapak Kepala Desa Neglawangi yang rumahnya dekat banget selemparan upil dari kantor desa, yaitu di gang depan SD wkwk. Awalnya iseng bertanya soal trek ke para penghuni kantor desa ini, apakah jelas atau tidak. Eh malah gak ada yang tahu. Aaaak aku die ajaaaa

Spoiler for Menuju Pintu Masuk:
Gw gak bisa jelasin trek menuju pintu hutannya karena sesungguhnya lebih baik pakai guide daripada pusing sendiri sama treknya. Awal pendakian kita akan melewati kebun teh landai yang cantik. Setelah berjalan 1 jam kurang lebih sih, kita akan melipir ke arah hutan dan melewati semacam lorong rumput yang sempit dan gak meyakinkan kalau ini trek yang benar (sebut saja 'pintu masuk').Voila, akhirnya bisa juga istirahat sebentar. Di tempat istirahat pertama ini viewnya kece dan kiri kanan jalan itu kebun wortel. Menurut info si Bapak Guide, rendahnya harga kiloan wortel membuat petani tidak terlalu semangat panen. Akhirnya banyak wortel yang dibiarkan begitu saja



Panen wortel yeay! Aura jadi ganteng banget dengan teman barunya si wortels
Sebut saja Pintu Rimba 1
Nanti akan ada sebutan Pintu Masuk, Pintu Rimba 1, Pintu Rimba 2, Pos 1, Pos Persimpangan. Ini sebenarnya sebutan si Fahmi saking gak adanya petunjuk trek sama sekali. Biar memudahkan aja niatnya. Seru gak tuh, sesuke hati kite kasih nama



PS : untuk waktu dari pos ke pos ini hanya perkiraan gw aja ya. Gw lupa waktu yang sebenarnya berapa. Tapi tenang, ketika pendakian ini team berangkat agak siangan hampir jam 11 kalau gak salah dan sampai sabana jam 5 kok. Sudah termasuk foto-foto cantik di puncak. Ini pendakian santai banget tapi alangkah baiknya jangan sampai kemalaman di jalur yak

Spoiler for Menuju Pintu Rimba 2:
Dan petualangan sesungguhnya dimulai dari Pintu Rimba 2 euy.Pintu Rimba 2 menuju Pos 1 hanya mengikuti trek yang ada, tidak ada persimpangan dengan jarak tempuh kisaran 1-1,5 jam bro. Trek mulai rapat, menanjak, dan sepi benerrrr. Dan gak nyampe-nyampe jugaaa Pos 1 aaaaak, jauh banget




Spoiler for Flora dan Trek Menuju Pos 1:
Penampakan Pos 1, cukup luas untuk 4-5 tenda
Santai sore genks di Pos 1. Bapak Guide berbaju loreng
Santai-santai sore dulu gais di Pos 1 setelah cukup tau treknya udah membuat betis paha tegang


Si Bapak Guide yang jalannya kayak alien ini (cepet bet) mengantar kami hanya sampai Pos 1 ini. Infonya sih ada 1 jam kemana, 2 jam kemana. Dengernya aja udah wakwaw banget gw



Dan taraaaa, perjalanan ke Pos Persimpangan ternyata membuat gw makin anu-anuan. Treknya beragam coy. Beberapa pohon tumbang kudu dilewatin, trek semak-semak yang rapat, melipir punggungan, dan ada yang melipir ke samping dengan tanah gembur yang kalo salah pijak bisa joss ke bawah. Seru deh pokoknya. Saking serunya gw kudu nanjak dengan nafas senin-rabu sambil teleponan sama Ibu yang lagi masuk RS



Dan perjalanan 1-1,5 jam menuju Pos Persimpangan ini cukup terasa berat dan perawan. Kenapa gw bilang perawan? Karena treknya rapat, jarang sekali ada yang mampir dan menginap di gunung ini. Malah pas gw Googling blog orang tentang gunung ini di postingnya di tahun 2015. Waw bener. Aku gak tau kudu joget kayak apa saking senengnya nemu gunung sepi dengan trek yahuddd begini


Spoiler for Menuju Pos Persimpangan:
Maafkeun yak trek menuju Pos Persimpangan hanya ada muka gw, soalnya depan gw ada Apuy si tukang candid. Apa daya fotonya hanya ada di kamera doi

Tanda di Pos Persimpangan
Lo berada di Pos Persimpangan saat melihat the one and only yellow 'Bawa Turun Kembali Sampahmu' sign di sebelah kiri lo pas naik! Nah di simpang ini kalau ambil kanan lo akan ke puncak, ke kiri (treknya disamping tanda kuning) melipir turun ke bawah akan menuju sabana. Awalnya kita bingung ini pendakian mau dibawa kemana wkwk, kanan apa kiri. Kita mentok dimari, sambil menunggu Bang Adi ke kanan dan Apuy ke kiri. Akhirnya kita ke kanan sebentar, mampir ke puncak sebelum turun ke sabana. Dan yessss semua kerir ditinggalin gitu aja di pos ini, wong gak ada yang bakalan naik. Makhluk sana juga ogah pasti bawa kerir kerir kita yang berat karena air mineral

Spoiler for Puncak Gunung Kendang:
Alhamdulillah, akhirnya sampe puncak dengan selamat. Saatnya kembali ke Pos Persimpangan dan menuju sabana. Awalnya gak yakin sih sama treknya (perasaan dari awal gak percaya trek ini gunung wkwk). Tapi makin lama trek makin turun dan gak jauh kelihatan seperti tanah lapang. Yeaaaah. Tiba pukul 5an sore, hari mulai gelap dan kabut mulai turun. Agak kecewa sih karena dibayangan gw sabananya bakalan pecah banget kayak di blog-blog orang. Yah cuman begini doang. Yaaaah

Tiba di sabana dan mulai berkabut
Ditengah sabana yang berkabut dan gerimis, kami mulai membangun tenda. Disaat itu kami masih bisa melihat ada genangan air yang kami pikir bisa digunakan untuk minum dan masak. Bersyukur sih ternyata kami dilimpahi air yang banyak, yaitu air genangan dan air yang kami bawa sendiri. Ternyata oh ternyata air genangan itu air anuannya anu. Penasaran sama airnya?
Cek update dibawah yak

Diubah oleh rzkeamalia 19-06-2016 05:06
0
10.7K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan