Winners never quit
They always fight
What ever happens
How hard the struggle might be
They keep going
Because they know
What is waiting when the journey ends…
Itulah salah satu penggalan puisi pada suatu novel―milik teman saya―yang baru saja saya khatamkan. Saya sangat terharu membacanya.
Keren banget nih puisi!gumamku. Waktu pertama kali membaca puisi tersebut, saya lebih-sangat-terharu lagi,
karena saya tidak tahu artinya.

Hiks. Ehm, harap maklum. Eh, waktu saya
translate di mbah Google, ternyata maknanya, beuhhh… ajib banget! Saya terharu lagi. Hiks.
Sedikit curhat (
cieee…),

sebenarnya, hidupku sekarang ini
buanyak buanget rintangannya, banyak masalahnya.

Saya kira, hidup saya ini akan berjalan mulus selamanya.

Ternyata saya salah. Saya punya
BANYAK masalah.

Karena saya sadar, bahwa bukan “manusia” namanya kalau tidak punya “masalah”. Dan saya juga yakin, bahwa para remaja dimanapun mereka berada
PASTI punya masalah, karena itu merupakan salah satu
proses pendewasaannya. Termasuk saya.

Firman Allah SWT. Dalam QS. Al-Balad (90):04 sebagai berikut.
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah”.
Tetapi, saya salah dalam menghadapi/menanggapi masalah tersebut. Saya menanggapinya dengan cara acuh tak acuh terhadap masalah tersebut dan juga menganggap sepele hal-hal penting seperti ini.

Saya tidak/belum bias belajar dari berbagai masalah yang saya hadapi waktu itu.

Sampai beberapa waktu, saya masih belum sadar terhadap hal ini. Hingga suatu saat, saya membaca ayat terakhir dari QS. Al-Baqarah ini…
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir””.
Oleh karena itu, tanamkan baik-baik dalam hati bahwa
“ALLAH TIDAK MEMBEBANI SESEORANG MELAINKAN SESUAI DENGAN KESANGGUPANNYA…”
Selain ayat diatas, ada juga dari salah satu surah Al-Qur’an favorit saya, yakni QS. Al-Insyirah…
“Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?(1) ; dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu(2) ; yang memberatkan punggungmu(3) ; Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu(4) ; Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan(5) ; sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan(6) ; Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain(7) ; dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.(8)”
Dari surah di atas, (kira-kira, kurang lebih) isinya menerangkan bahwa Nabi Muhammad SAW. pun mempunyai masalah. Tetapi Allah SWT. meyakinkan kepada beliau bahwa
bersama kesulitan itu PASTI ada kemudahan.
Al-Qur’an tidak perlu diragukan lagi kebenarannya. Siapa yang berani menentang Al-Qur’an???
Jadi tunggu apa lagi?
JADILAH PEMBELAJAR YANG BAIK.
...
...
Keep challenging yourself, never be satisfied, and make sure you always perform beyond expectation…
NEVER GIVE UP!