sinonggeAvatar border
TS
sinongge
Dropbox : Sebuah Kisah Tentang Startup Teknologi yang Paling Hot


Ini adalah salah satu cerita tentang Steve Jobs, sebuah cerita yang tidak pernah diceritakan, tentang sebuah perusahaan yang berhasil “pergi begitu saja” dari cengkeramannya. Jobs sudah mengikuti pergerakan seorang developer software bernama Drew Houston, yang berhasil mengutak-atik sistem file Apple sehingga logo startup miliknya, sebuah kotak yang sedang terbuka, muncul dengan elegan didalamnya. Sesuatu yang bahkan tidak bisa dilakukan oleh tim SWAT Apple.

Pada bulan Desember tahun 2009, Jobs mengajak Houston dan partnernya Arash Ferdowsi untuk bertemu di kantornya. “Bagaimana Anda melakukan hal seperti itu?” kata Houston. Saat Houston mengeluarkan laptopnya untuk melakukan demo, Jobs yang mengenakan celana jeans dan leher tingginya, berkata “Saya tahu apa yang Anda lakukan.”

Apa yang dilakukan Houston adalah Dropbox, sebuah jasa penyimpanan data digital yang memiliki 50 juta user, dan terus bertambah setiap detiknya. Jobs tentunya melihat hal ini sebagai aset strategis untuk Appel. Tapi, Houston memotong kata-kata Jobs dengan berkata bahwa dia sudah memutuskan untuk membuat sebuah perusahaan besar, dan tidak akan menjualnya, siapapun status penawarnya(Houston menganggap Jobs idolanya), atau seberapa besarnya penawarannya (waktu itu dia dan Ferdowsi datang ke pertemuan tersebut dengan mengendarai Zipcar Prius).

Dropbox adalah sebuah fitur, bukan sebuah produk – Steve Jobs

Lalu Jobs tersenyum hangat dan mengatakan bahwa dia akan menargetkan pasar yang sama dengan mereka. “Dia mengatakan bahwa kami merupakan sebuah fitur, bukan sebuah produk,” kata Houston. Dengan sopan, Jobs menghabiskan setengah jam selanjutnya untuk bercerita tentang kembalinya dia ke Apple, dan tentang alasan tidak boleh mempercayai investor, seiring keduanya, terutama Houston, menghujaninya dengan pertanyaan-pertanyaan.

Saat Jobs selanjutnya menawarkan untuk mengadakan pertemuan di kantor Dropbox di San Fransisco, Houston menawarkan agar mereka lebih baik bertemu di Silicon Valley. “Kenapa harus membiarkan musuh kita mencobanya?” kata Houston sambil mengangkat bahu. Malahan, Jobs tidak mengungkit masalah ini lagi, kemudian saat Jobs muncul di depan publik saat presentasi terakhirnya, saat dia meluncurkan iCloud, dan secara spesifik ‘menghajar’ Dropbox, dalam usahanya menyelesaikan dilemma terbesar Internet: Bagaimana cara Anda menempatkan semua file dari semua device Anda kedalam satu tempat?

Houston sangat terkejut melihat hal tersebut. Hari berikutnya di berkata pada staffnya: “Kita memiliki salah satu perusahaan yang berkembang paling cepat di dunia.” Lalu dia membuat daftar ‘meteor’ yang jatuh ke bumi (berarti perusahaan besar hebat yang tiba-tiba mengalami kejatuhan): MySpace, Netscape, Palm, dan Yahoo.

Perkembangan Dropbox juga hampir sama mengejutkannya. Jumlah user sebanyak 50 juta adalah hasil peningkatan sebanyak tiga kali lipat dari tahun lalu, dan sudah menyelesaikan masalah ‘freemium’, dengan penghasilan sebesar 240 juta dolar pada tahun 2011 walaupun 96% penggunanya tidak membayar apapun. Dengan hanya 70 orang staff, sebagian besarnya adalah developer, Dropbox memiliki penghasilan rata-rata per pekerja lebih banyak tiga kali lipat daripada bisnis serupa, Google. Houston mengatakan bahwa Dropbox sudah bisa menghasilkan keuntungan, tapi menolak menyebutkan range keuntungannya.

Hal ini tentunya makin membaik. Ke-96% pengguna yang tidak membayar memasukkan data mereka ke Dropbox dengan sangat cepat, terhitung ribuan orang menggunakan 2 gigabyte kapasitas penyimpanan dan mengupgrade kapasitasnya ke 50 giga (dengan harga $10 per bulan) atau 100 giga (dengan harga $20 per bulan). Walaupun Houston tidak memiliki pelanggan baru selama tahun 2012, penjualannya tetap akan meningkat dua kali lipat. Selagi kita menghitung ini, Houston berkata, “Tapi tentunya kami akan mendapat banyak sekali pelanggan baru.”

Dropbox sudah menjelma menjadi sebuah kata kerja dalam satu tahun terakhir (“Dropbox saja kepada saya” atau “Dropbox me”), dan Silicon Valley juga sudah memperhatikan hal ini. Saat mencapai tahun 2008, Houston sudah menghasilkan 7.2 juta dolar, jumlah dana yang cukup, bersama dengan bisnis model yang kuat, untuk membawanya menjadi seperti sekarang. Bulan Agustus kemarin, Houston memutuskan untuk mengundang tujuh firma usaha elit dari Silicon ke penginapan Dropbox di San Fransisco selama 4 hari, dan meminta penawaran mereka pada hari selasa selanjutnya.

Hanya satu yang kembali padanya dengan cepat. Satu malam sebelum penawaran tersebut berakhir, kepala pengembangan bisnis Dropbox, menyarankan pada Houston untuk menunda atau memperpanjang penawaran itu. Houston menjawabnya dengan “Kita bilang penawaran tersebut berakhir hari Selasa. Sekarang belum hari Selasa.”

Dengan keyakinan seperti itu, pada pagi hari berikutnya, semua firma tersebut kembali dengan antusias. Houston lalu membuat kesepakatan yang dilakukan pada akhir September, yang memasukkan Index Ventures sebagai lead, Sequoia, Greylock, Benchmark, Accel, Goldman Sachs dan RIT Capital Partners.

Tak lama kemudian, Dropbox yang baru berumur lima tahun berhasil raise fund dari investor sebesar 250 juta dolar dengan penaksiran/penilaian sebesar 4 milyar dolar. “Ini adalah perusahaan yang Hot,” kata salah satu investor yang tidak dapat bagian. “Semua orang ingin menjadi bagian dari perusahaan ini.” Houston memiliki 15% sahamnya, di atas kertas bernilai 600 juta dolar.

Ane Copas dari Sumur Ini gan
0
2.7K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan