rizal99Avatar border
TS
rizal99
Kok Masih Ada Yaa Orang Yang Rasis di Indonesia?
Haloo!!

Gue heran, hari gini masih ada aja pribumi yang ngerasa hidupnya dijajah sama orang tionghoa. Padahal mereka juga banyak yang kerja sama orang tionghoa. What a paradox!!

Catatan: gue pribumi.

Dan juga gue heran banyak orang yang ngerasa orang tionghoa itu dimudahkan dalam segala hal oleh pemerintah. Padahal kenyataannya semua orang sama di mata pemerintah. Yaa kalo di Jakarta sih udah sama sama gratis urus administrasi di kantor pemerintah (walaupun ada beberapa hal yang harus bayar juga sih. Tapi tetap aja gak pribumi gak tionghoa disuruh bayar juga malah biasanya gedean tionghoa bayarnya), dan juga sama sama dilayani secara profesional. Di Jakarta loh ya, gak tau di daerah lain.

Nah masalahnya yang gue heran kenapa orang pribumi merasa dizalimi oleh mereka hanya karena mereka lebih kaya? Padahal untuk mendapatkan kekayaan tersebut mereka juga sama-sama susah seperti orang lain yang mau mendapatkan kekayaan seperti yang mereka impikan.

Soalnya dari beberapa cerita sukses orang Indonesia yang tionghoa yang gue dengar, yang bikin kerajaan bisnis mereka dari titik nol, mereka juga sama-sama susah, sama-sama capek, sama-sama ribet. Tapi mereka pasrah dan selalu persisten atau gak pernah putus asa untuk mendapatkan apa yang mereka mau. Baru dalam beberapa tahun kemudian, mereka mendapatkan apa yang mereka impikan. Supercar, rumah mewah, yacht mewah, jam tangan mewah, duit yang gak habis-habis, dll.

Yaa, gue gak bilang mereka semua mendapatkan itu dari hal yang legal menurut hukum Indonesia. Ada beberapa pengusaha bejat juga yang suka suap, dll. Tapi menurut gue itu karena emang orang pemerintahannya aja yang bikin susah. Bukan bikin susah karena prosedur yang ada, tapi emang dibuat susah aja. Kaya beberapa tahun yang lalu nenek gue dan ibu gue mau bikin sertifikat hak milik rumah. Habis belasan sampai dengan puluhan juta. Kalo gak bayar, gak bakalan selesai tuh sertifikat. Padahal sama-sama pribumi dan seagama juga. Kan brengsek.

Nah, karena orang-orang yang begitu jadi mau gak mau para pengusaha yaa pakai "cara cepat". Gak cuma tionghoa, pribumi juga. Gak cuma non muslim, pengusaha muslim beberapa juga pakai cara tersebut. Nah hal ini yang mau diberantas oleh Pak Jokowi dan timnya.

Terus ada yang bilang, dalam bidang kesehatan orang tionghoa di istimewakan? Mungkin emang ada beberapa tempat yang kaya gitu. Yang pasiennya mayoritas tionghoa. Tapi gue gak tau ya, karena selama ini servis yang gue dapatkan juga sama aja. Padahal gue berobat di tempat yang mayoritas tionghoa.

Terus ada yang bilang kalo mereka ngumpul cuma dengan yang se-ras aja. Gak nimbrung sama orang pribumi. Yes, dalam beberapa kasus emang seperti itu. Sama aja kaya orang pribumi yang cuma nimbrung sama orang pribumi. Mereka pun seperti itu. Tapi di kampus gue juga banyak tionghoa yang nimbrung bareng sama pribumi. Gak cuma di kampus gue doang, di Jakarta juga banyak yang kaya gitu.

By the way, mereka juga punya trauma masa lalu karena kerusuhan 98, diskriminasi orde lama, orde baru, dll. Wajar aja mereka eksklusif. Coba kalo dibalik mereka yang begitu sama kita. Pasti kita juga sama, sama-sama bersikap defensif.

Nah, dari penjelasan singkat gue udah tau kan sekarang udah gak ada alasan lagi kita para pribumi untuk diskriminasi mereka? Karena mereka sebenarnya juga sama kaya kita. Sama-sama manusia. Sama-sama ada yang baik dan juga ada yang brengsek. Jadi daripada rasis, diskriminasi, mending kita sama-sama menghormati aja deh. Sama-sama mutualisme. Indonesia gak akan maju kalo orang-orangnya pada ribut.

Sumber
0
7.1K
68
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan