Iklan yang gencar melalui serangan udara (televisi) membuat brand awarness Agung Podomoro Land (APL) kokoh di benak masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, di stasiun TV besar seperti Metro TV dan TV One, APL mengapling durasi hingga 30 menit tanpa jeda untuk menayangkan proyek-proyek prestisius mereka. Audiens menikmati visualisasi yang superior tentang inovasi, prestasi serta ekspektasi kawasan superblok yang dikembangkan oleh APL.
Agung Podomoro Group, perusahaan konsorsium atau induk APL merupakan salah satu pemegang bisnis properti terkemuka di Indonesia. Selama 40 tahun terakhir, APL tampil dan leading di kancah bisnis real estate utamanya hunian vertikal. Tahun 1973, APL menjadi pelopor konsep real estate.
Namun di balik sukses besarnya, APL dibangun dari bawah. Merangkak hingga mencapai apa yang ada di genggaman saat ini.
Nilai-Nilai di Balik Kisah APL
Quote:
1. Risk Taker
Ketika developer lain belum ada yang memulai, APL mengambil resiko, muncul sebagai pionir dengan mengusung konsep baru perumahan, yaitu real estate. APG membangun kompleks perumahan dengan fasilitas lengkap untuk para penghuninya, seperti sekolah, pusat rekreasi, tempat ibadah, rumah sakit, dan pasar.
Sang pendiri APL, Anton Haliman berhasil menyulap Simprung dan Sunter menjadi kawasan elit. Tanah yang tadinya berharga murah, melejit dengan nilai berkali-kali lipat setelah APL masuk dan mengembangkan Simprung di Jaksel dan Sunter Agung di Jakarta Utara.
Banyak yang bertanya-tanya mengapa APL masuk ke daerah-daerah baru yang dipandang tidak potensial seperti Karawang. APL melihat dari sisi berbeda. Bahwa di Karawang, Banyak petani kaya, tapi kotanya begitu-begitu saja. Ada proyek properti namun macet dan disita bank.Proyek itu sudah tak terurus. Dua bulan kemudian akhirnya dibeli oleh APL dengan harga murah. Proyek tersebut seluas 40 hektar. Setelah itu, langsung tancap bendera Agung Podomoro. Tak lama harga tanah di sana sudah naik tiga kali lipat dan dibangunlah perumahan (landed houses).
APL melihat prospek properti di Indonesia saat ini dan tahun mendatang menjanjikan potensi sangat besar. Hal ini didukung dengan populasi penduduk Indonesia sebesar 255 juta jiwa. The Greater Jakarta dan Bodetabek saja, sudah mencapai 50 juta penduduk. Ini potensi pasar luar biasa, tetapi sayang suplai masih terbatas. Kelas menengah saat ini tumbuh sangat cepat sehingga beliau sangat optimistis sektor properti juga tumbuh cepat.
Quote:
2. Ekspansif dan Trend Setter
Agung Podomoro Group menciptakan pasar baru yang populer diistilahkan dengan blue ocean strategy. Melakukan perluasan ke luar Jakarta, seperti Bandung, Makassar, Balikpapan, Samarinda serta masuk juga ke Karawang, Jawa Barat sebelum di daerah-daerah tersbut berkembang super blok.
Seperti halnya fashion yang selalu berganti-ganti, kesamaan tren properti juga demikian. Sekarang kebutuhan konsumen ialah properti hijau. Di Podomoro City, dibangun taman seluas 1,5 hektar buat outdoor sitting. Luas ruang terbuka hijau total 4 hektar. Ini sangat dibutuhkan agar penghuni dapat bersosialisasi, bermain, bersantai sehingga tak stres.
Trihatma Kusuma Haliman, generasi kedua yang memegang kendali APL mengatakan, "Kami seperti tukang reparasi, seperti juga proyek Senayan City dan Plaza Semanggi, sebelumnya proyek macet, tapi setelah kami masuk dan kami benahi, Senayan City dan Plaza Semanggi sudah bagus.”
Quote:
3. Berpegang Pada Motto dan Filosofi Dasar
Apa yang membuat APL berhasil mereparasi proyek-proyek macet? Ternyata karena berpijak pada nilai-nilai yang tertuang dalam motto “living in harmony and peaceful mind”. Menurutnya Trihatma, bahwa banyak kawan artinya sinergi menjadi kuat. Kalau kita hayati dalam harmoni, kita dapat memecahkan persoalan lebih mudah. Peaceful of mind. Ini kunci menjadi besar. Jika sering berbeda pendapat, energi malah cepat habis.
Quote:
4. Menyasar Semua Segmen
Segmen pasar high-rise Agung Podomoro Land beragam, mulai darimiddle low, middle, sampai middle up dengan harga maksimal Rp 9 miliar per unit. Masing-masing ada pangsa pasar tersendiri. Agung Podomoro kini sudah dan sedang membangun aneka proyek properti. Mulai dari properti buat masyarakat kalangan menengah bawah, kalangan menengah dan kalangan menengah atas. Semua segmen pasar dimasuki Agung Podomoro Group.
Quote:
5. Fokus dan Amanah
Trihatma Haliman pun mengatakan pada bawahannya agar fokus, konsentrasi buat menyelesaikan proyek ini, dengan manajemen solid mereka harus dapat mewujudkan mimpi menjadi kenyataan. Kini, mimpi itu pelan-pelan terwujud.
Mungkin kita pun bertanya-tanya dari mana dana buat membangun proyek-proyek tersebut. Trihatma Haliman pun mengatakan, kalau memang sudah punya niat buat berhasil, ia konfidens bisa terwujud. Kuncinya, bagaimana menjaga trust atau kepercayaan. Terbukti, dalam kondisi krisis global, Agung Podomoro Group tetap menyelesaikan proyek dan tak menghentikannya dengan adanya kepercayaan dari institusi keuangan.
MEGA PROYEK APL
Podomoro City
Spoiler for Podomoro City:
Superblok seluas 21 hektar di Jakarta Barat dengan 11 menara apartemen, 85 ruko, 216 ruang perkantoran, hotel bintang lima Pullman yang dikelola Accor dengan 370 kamar. Podomoro City mendapat penghargaan sebagai The Best Superblock and High Rise Residence dari Majalah Property and Bank tahun 2009 dan The Best Superblock Concept and Well Integrated Mixed Use Development dari media nan sama tahun 2010.
GreenBay Pluit
Spoiler for Green Bay Pluit:
Superblok seluas 12 hektar di tepi pantai utara Jakarta. Superblok ini meliputi 12 menara apartemen, satu shopping arcade, dan satu pusat perbelanjaan, dengan 3,5 hektar botanical garden. Pusat makanan yang buka selama 24 jam.
Senayan City
Spoiler for Senayan City:
Senayan City, salah satu pusat perbelanjaan modern dan hits di Jakarta. Di superblok Senayan City ini, selain mal, juga terdapat dua menara perkantoran modern dan satu menara apartemen mewah.
Parahyangan Residences
Spoiler for Parahyangan Residences:
Terletak di kota Bandung proyek ini termasuk masih baru. Parahyangan Residences berlokasi di Jalan Ciumbuleuit, berjarak 50 M dari Universitas Parahyangan. Ini adalah proyek ke 3 Agung Podomoro Land di Kota Bandung setelah Braga City Walk dan Festival Citylink (ex. Mall Lingkar Selatan).
Pullman Vimala Hills
Spoiler for Pullman Vimala Hills:
Terletak di kawasan Puncak Bogor. Yaitu satu kawasan hunian dengan konsep menyatu dengan alam.
Borneo Bay Residences
Spoiler for Borneo Bay Residences:
Terlekat di pusat kota Balikpapan yang berdekatan dengan bandara dan pelabuhan. Seperti kawasan superblock lain, Borneo Bay Residences juga dilengkapi dengan pusat perbelanjaan, hotel dan hunian.
Selain proyek-proyek tersebut, masih banyak lagi kawasan yang sedang dan akan dikembangkan oleh APL di berbagai daerah. Seperti Makassar dan Bandung. Dengan reputasi dan perjalanan panjanganya, perusahaan yang listing di bursa efek dengan kode APLN tersebut, kini bernilai kapitalisasi Rp 8,1 triliun. Tahun 2015, APL berhasil membukukan laba bersih Rp 808,955 miliar.
Kisah APL yang sukses menjadi pemain utama bisnis real estate, adalah inspirasi bagi para pelaku bisnis properti. Bahwa bisnis, harus dibangun di atas basis nilai yang kuat.
kalau thread ini menggetarkan inspirasi dan imajinasi agan, bolehlah berbagi cendol
Catatan inspiratif dari agan-agan, ane taruh di pekiwan dan ane bold
Quote:
Original Posted By savemineralidn►dari trit agan, ane mencatat bahwa untuk sukses harus ada pijakan NILAI DASAR yang konsisten diterapkan. Terima kasih kisah inspirstifnya gan
Quote:
Original Posted By foxcamp►bisnis yang menjanjikan emang, pasti dibutuhin
Quote:
Original Posted By smeljonathan►fokus ke core bisnis dan ekspansi ke beberapa segmen pasar