Apakah agan mengalami seperti ini :

Agan mendambakan sesuatu, memohonnya pada Tuhan. Disamping itu agan juga sudah cukup mengerahkan daya upaya untuk itu. Namun tidak kunjung mendapat/terwujud. Seringnya malah amsyong.
Di pihak lain ada yang justru mendapatkan dengan mudahnya sesuatu yang agan dambakan/upayakan. Namun sesuatu itu malah mereka sia-siakan dgn percuma, bahkan cenderung membuat kerugian/bencana bagi orang lain.

Contoh 1
Mungkin ada diantara agan yg mendamba seorang anak. Setelah bbrp tahun menikah blm juga dikaruniai anak. Adalah wajar setiap pasutri rindu punya anak yg lahir dari benih sendiri, bukan. Meski adopsi bisa mjd opsi.
Di sisi lain, agan melihat ada kasus aborsi. Ada anak yg ditelantarkan. Ada orok bayi dibuang di tempat sampah. Ada ortu yg krn tekanan ekonomi lalu menyiksa anaknya. Ada bapak yg hamili anak kandungnya.
Jadi....agan yg sangat mengharap punya seorang anak darah daging sendiri namun tak kunjung terwujud. Di sisi lain, pasangan (entah legal ato ilegal) yg dgn mudahnya mendptkan anak dari darah dagingnya malah berlaku demikian.


Contoh 2
Mungkin diantara agan ada yg korban PHK lalu banting setir jadi PKL di pinggir jalan. Tujuan agan mulia : bertahan hidup menafkahi keluarga. Agan sampe kucing-kucingan dg Pol PP yg mengejar-ngejar agan. Benar bahwa jualan di pinggir jalan itu gak boleh. Tapi apa agan nyolong-nodong-malak ? Enggak ! Agan wirausaha sebisa & semampu yg agan punya.
Tapi....nun di atas sana. Pejabat yg diserahi tanggung jawab utk upayakan kesejahteraan rakyat (macam ane & agan ini) malah kongkalikong menggangsir duit negara. Memang akhirnya diringkus. Tapi...coba simak saat di pengadilan. Vonis ringan ? Oh yes. Korting masa tahanan ? Ho oh. Fasilitas mewah di penjara ? Sudah tentu.
Kurang apa oknum itu ? Kurang mewah bagaimana ? Kurang fasilitas apa? Begitu masih merasa kurang.

Ini contoh saja. Harapan ane, dgn contoh tsb agan dpt memahami maksud ane.

Tentu agan dpt dijumpai orang2 yg diberi kelimpahan (bahkan mungkin cenderung mudah mendapatkannya). Namun bukannya dipakai untuk hal-hal positif tapi malah menimbulkan bencana buat orang lain.
Agan tentu pernah membaca berita di Surabaya, ada anak orang kaya pakai mobil mewah kebut-kebutan di jalan seolah jalan itu warisan kakek moyangnya. Dan akhirnya menubruk warung bikin celaka si pemilik warung. Kelimpahan yg ia dapat menjadikan bencana buat orang lain.
Lalu apakah orang itu kelimpahannya berkurang (atau berhenti). Entahlah. Namun jika melihat pose fotonya yg cengar cengir di kantor polisi....ane rasa kita bisa punya gambaran kek gimana.

Nah....bagaimana agan menanggapi ini ? Apa komentar/ reaksi agan ?