Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar saat penganugerahan tanda kehormatan dan penghargaan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Gedung Sate, Bandung (13 Agustus 2014).
Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar mengkritik proyek reklamasi Teluk Jakarta.

Merujuk laporan Republika.co.id, Deddy menyampaikan kritiknya sambil berurai air mata, dalam diskusi yang digelar Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jawa Barat, Sabtu (21/5/2016).

Deddy menuding proyek reklamasi Teluk Jakarta telah memindahkan masalah ke daerah lain --termasuk Jawa Barat. Sorotan utama Deddy tertuju pada material pembangunan yang berasal dari wilayah Bogor, Jawa Barat.

"Janganlah membangun Jakarta dengan cara memindahkan bencana ke daerah lain, janganlah membangun Jakarta dengan cara memindahkan kemiskinan ke daerah lain," kata dia.

Tidak berhenti di sana. Senin (23/5), Deddy juga menyampaikan kritiknya melalui tujuh kicauan di akun Twitter @Deddy_Mizwar_ (190 ribu pengikut) --diyakini miliknya.

Ia mengatakan pengambilan material di wilayah Bogor, telah membuat jalan hancur. Pun turut disinggungnya soal pungutan liar (pungli) dalam proses pengambilan material itu. Besaran pungli, menurut taksiran Deddy, bisa mencapai Rp240 juta per hari.

"Di daerah tak bertuan ini seolah-olah tidak ada penegak hukum, dalam satu tahun Rp 80,4 miliar punglinya," lanjutnya.

@Deddy_Mizwar_ pun berikrar akan melawan perkara itu sampai mati. "Walaupun saya tahu tidak akan menang, walaupun saya tahu jauh dari menang, tapi saya akan melawan terus sampai saya mati!" tulisnya sebagai pamungkas dari tujuh kicauan.

Jumat (20/5), Deddy juga sempat mengeluhkan perkara yang sama dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, di gedung parlemen, Jakarta. Ia mengaku ada sekitar 100 pengusaha yang melakukan penambangan pasir di daerah Bogor Barat untuk memasok material reklamasi.

"Jalan-jalan umum kita kabupaten dan provinsi hancur. Masyarakat kita dirugikan. Belum (lagi) penyakit karena debu-debu luar biasa dan kalau hujan becek luar biasa," kata Deddy, dikutip detikcom, Jumat (20/5).

Adapun rapat kerja itu dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Pemprov DKI, Pemprov Banten, dan Pemprov Jawa Barat. Rapat itu membahas dampak lingkungan reklamasi Teluk Jakarta bagi kota-kota di sekitarnya.
Saat ini reklamasi Jakarta 80 persen eksploitasi batu, pasir, dan segala macam matrialnya dari Bogor Barat,
— Deddy Mizwar (@Deddy_Mizwar_) May 23, 2016 Kondisi jalanannya di Bogor Selatan hancur untuk masyarakat serta punglinya mencapai Rp 240 juta sehari untuk delapan pihak
— Deddy Mizwar (@Deddy_Mizwar_) May 23, 2016 Di daerah tak bertuan ini seolah-olah tidak ada penegak hukum, dalam satu tahun Rp 80,4 miliar punglinya,
— Deddy Mizwar (@Deddy_Mizwar_) May 23, 2016
Disambut sinis di linimasa

Sekadar catatan, izin pertambangan golongan C (sekarang disebut batuan) berada di bawah kewenangan pemerintah provinsi. Di Jawa Barat, hal itu juga ditegaskan lewat Perda No.2/1988. Pada pasal 7, disebut bahwa SIPD (Surat Izin Pertambangan Daerah) ditetapkan dalam bentuk Keputusan Gubernur.

Artinya, izin pertambangan di wilayah Bogor, berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Di sana, Deddy menempati posisi orang nomor 2 (wakil gubernur).

Merujuk aturan itu, sebagian pengguna Twitter merespons Deddy dengan sentimen negatif. Umumnya, mereka menganggap dengan kewenangannya, Deddy bisa saja menindak lanjuti perkara ini tanpa harus berkoar-koar di media sosial.

Sebagian tweeps juga mempertanyakan pernyataan Deddy soal "Daerah Tak Bertuan." Pasalnya wilayah yang oleh Deddy disebut rusak berada di Jawa Barat, teritori kewenangannya. Pun bila ada praktik pungli di wilayah itu, Deddy berwenang menanganinya.

"Bapak kan wagubnya, dan punya kuasa di sana ya dikerjakan pak! Malah curhat di media," tulis akun @nandaoirbef.

Beberapa akun lain juga membalik logika pernyataan Deddy, dengan mempertanyakan masalah banjir kiriman dari Bogor yang kerap menimpa Jakarta.

"Kalau jakarta dapat banjir kiriman dari bogor itu termasuk memindahkan bencana juga enggak pak?" sebut akun @unagi_inuu.

Ada juga yang menyebut tangisan Deddy sebagai bagian dari akting, dengan menyinggung kapasitasnya sebagai bintang film dan pemain sinetron.

Nada macam itu, terlihat juga dalam meme yang dibagikan @digembok. Akun perajin meme itu setidaknya mengirimkan dua buah meme soal pernyataan Deddy.

Adapun akun @JokoHQ, menyinggung soal masuknya nama Deddy dalam bursa kandidat calon gubernur DKI Jakarta di tubuh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Menimbang konteks itu, boleh jadi pernyataan Deddy sekadar manuver politik sehubungan bursa Pilgub DKI Jakarta 2017.

Berikut sejumlah kicauan tweeps merespons pernyataan Deddy.
Bang @Deddy_Mizwar_ kayaknya ente salah baca skenario deh. Ayo ulangi... NB: Nangis lg sambil tp garuk2 aspal [URL="https://S E N S O RE2QgBVMfZT"]pic.twitter.com/E2QgBVMfZT[/URL]
— el (@digembok) May 23, 2016Gue sih berfikir postif aja kenapa @Deddy_Mizwar_ sampe nangis... iya kan [URL="https://S E N S O RvfjhJ0ewRI"]pic.twitter.com/vfjhJ0ewRI[/URL]
— el (@digembok) May 22, 2016@Deddy_Mizwar_ bapak kan wagubnya,dan punya kuasa disana ya dikerjakan pak!!! Malah curhat di media,keliatan tak berkapasitas anda
— Adnan Febrio Munte (@nandaoirbef) May 23, 2016Klo jakarta dapat banjir kiriman dari bogor itu termasuk memindahkan bencana jg gak pak. @Deddy_Mizwar_
— Sean (@unagi_inuu) May 23, 2016Politisi Indonesia hobinya noel2 emosi tanpa ngomongin fakta sebenernya ada apa ya.*nontonin Deddy Mizwar*
— Bernadette Maria (@doggudoggu) May 23, 2016 Entah kebetulan atau tdk, berita 5 Mei kmrn, Ketua DPW PKS DKI blg mrk punya 5 kandidat utk Pilgub DKI. Salah satunya Dedy Mizwar.
— Joker (@JokoHQ) May 23, 2016@Deddy_Mizwar_ klo udah tau knp diem? kan situ pejabatnya. Makanya jgn sering2 jd bintang iklan biar gk lupa klo dirinya pejabat.
— Achmad Badrun (@badrun_erb) May 23, 2016

Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...disambut-sinis

---