Masjid Tertua ini menjadi saksi bisu sejarah kelam bangsa Indonesia di Jawa Barat !
TS
derrioo
Masjid Tertua ini menjadi saksi bisu sejarah kelam bangsa Indonesia di Jawa Barat !
Masjid Salafiyah Safiyah
masjid tertua yang terletak di desa solokan jeruk kecamatan majalaya kabupaten Bandung
Spoiler for masjid salafiyah safiyah:
Sebelum Lebih Jauh Lagi jangan Lupa
Masjid Salafiyah adalah Masjid tertua yang ada di desa solokan jeruk kecamatan majalaya kabupaten bandung , masjid ini berdiri pada tahun 1960 yang menjadi saksi bisu pemberontakan DI/TII jawa barat yang di pimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo . Dulu pada tahun 1962 ketika pasukan Siliwangi dalam operasi “ Bratayudha “ berhasil menangkap Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo terjadi di masjid ini
Spoiler for ini sejarah DI/TII Jawa Barat:
Negara Islam Indonesia (disingkat NII; juga dikenal dengan nama Darul Islam atau DI) yang artinya adalah "Rumah Islam" adalah gerakan politik yang diproklamasikan pada 7 Agustus 1949 (ditulis sebagai 12 Syawal 1368 dalam kalender Hijriyah) oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo di Desa Cisampah, Kecamatan Ciawiligar, Kawedanan Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat. Diproklamirkan saat Negara Pasundan buatan belanda mengangkat Raden Aria Adipati Wiranatakoesoema sebagai presiden.
Gerakan ini bertujuan menjadikan Republik Indonesia yang saat itu baru saja diproklamasikan kemerdekaannya dan ada pada masa perang dengan tentara Kerajaan Belanda sebagai negara teokrasi dengan agama Islam sebagai dasar negara. Dalam proklamasinya bahwa "Hukum yang berlaku dalam Negara Islam Indonesia adalah Hukum Islam", lebih jelas lagi dalam undang-undangnya dinyatakan bahwa "Negara berdasarkan Islam" dan "Hukum yang tertinggi adalah Al Quran dan Hadits". Proklamasi Negara Islam Indonesia dengan tegas menyatakan kewajiban negara untuk membuat undang-undang yang berlandaskan syari'at Islam, dan penolakan yang keras terhadap ideologi selain Alqur'an dan Hadits Shahih, yang mereka sebut dengan "hukum kafir", sesuai dalam Qur'aan Surah 5. Al-Maidah, ayat 50.
Dalam perkembangannya, DI menyebar hingga di beberapa wilayah, terutama Jawa Barat (berikut dengan daerah yang berbatasan di Jawa Tengah), Sulawesi Selatan, Aceh dan Kalimantan. Setelah Kartosoewirjo ditangkap TNI dan dieksekusi pada 1962, gerakan ini menjadi terpecah, namun tetap eksis secara diam-diam meskipun dianggap sebagai organisasi ilegal oleh pemerintah Indonesia.
Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat ( Darul Islam/Tentara Islam Indonesia )
Bendera DI/TII.
Pada tanggal 7 Agustus 1949 di suatu desa di Kabupaten Tasikmalaya ( Jawa Barat ). Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia. Gerakannya di namakan Darul Islam (DI) sedang tentaranya dinamakan Tentara Islam Indonesia ( TII ). Gerakan ini dibentuk pada saat Jawa Barat di tinggal oleh Pasukan Siliwangi yang berhijrah ke Yogyakarta dan Jawa Tengah dalam Rangka melaksanakan ketentuan dalam Perundingan Renville.
Ketika pasukan Siliwangi berhijrah, gerombolan DI/TII ini dapat leluasa melakukan gerakannya dengan membakar Rumah – Rumah Rakyat, Membongkar Rel Kereta Api, menyiksa dan merampok harta benda penduduk. Akan tetapi setelah pasukan Siliwangi mengadakan Long March kembali ke Jawa Barat, gerombolan DI/TII ini harus berhadapan dengan pasukan Siliwangi.
Usaha Untuk menumpas pemberontakan DI/TII ini memerlukan waktu yang lama disebabkan oleh beberapa faktor, yakni :
- Medannya berupa daerah pegunungan – pegunungan sehingga sangat mendukung pasukan DI/TII untuk bergerilya,
- Pasukan Kartosuwirjo dapat bergerak dengan leluasa di Kalangan Rakyat,
- Pasukan DI/TII mendapat bantuan dari beberapa orang Belanda, antara lain pemilik – pemilik perkebunan dan para pendukung negara Pasundan,
- Suasana Politik yang tidak stabil dan sikap beberapa kalangan partai politik telah mempersulit usaha – usaha pemulihan keamanan.
Selanjutnya dalam menghadapi aksi DI/TII pemerintah mengerahkan pasukan TNI untuk menumpas gerombolanini. Pada tahun 1960 pasukan Siliwangi bersama rakyat melakukan operasi “ Pagar Betis “ dan operasi “ Bratayudha “ Pada tanggal 4 Juni 1962 Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo beserta para pengawalnya dapat ditangkap oleh pasukan Siliwangi dalam operasi “ Bratayudha “ di Gunung Geber, daerah Majalaya, Jawa Barat. Kemudian Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo oleh Mahkamah Angkatan Darat dijatuhi hukuman mati sehingga pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dapa di padamkan.
Menurut pemiliknya yang akrab disapa mang deded , dahulu ketika mendiang ayahnya yang membangun masjid ini sedang melakukan renovasi terhadap masjid ini pada tahun 1965 sering kali orang pribumi datang ke masjid ini untuk bersembunyi dari orang" PKI
bahkan kabarnya pasukan TNI pimpinan kolonel Soeharto sering bersembahyang di masjid itu ketika melakukan penumpasan terhadap antek" PKI di Jawa Barat .
bahkan hingga saat ini pun kadang masih ada orang" yang datang dari luar pulau jawa yang datang ke kediaman mang deded hanya untuk melihat masjid yang menjadi saksi sejarah kelam bangsa Indonesia
namun sayang seribu sayang, karena termakan oleh usia di beberapa bagian kusen banyak yang rapuh dan bolong di makan rayap
dan untuk sekarang ini masjid tertua yang ada di kecamatan majalaya ini butuh guyuran dana segar untuk merenovasi beberapa bagian masjid yang sudah rusak dimakan usia
berikut gambar yang berhasil TS amankan saat TS sedang berkunjung kesana
Spoiler for masjid salafiyah safiyah:
Spoiler for TS di masjid tertua di majalaya:
barangkali ada agan/sista yang ingin mendonasikan sebagian rezekinya untuk renovasi masjid ini, bisa hubungi ane. akan ane antar ke tempatnya supaya agan/sista bisa lihat langsung keadaan masjid yang menjadi saksi bisu sejarah kelam bangsa Indonesia ini
--------- sekian -----------
Kalo suka timpuk ane dengan dan gan
TS sangat menolak