- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ini Kerusakan-kerusakan akibat Ulah Pendemo Anti-Ahok
TS
hadji.lulungan
Ini Kerusakan-kerusakan akibat Ulah Pendemo Anti-Ahok
Quote:
News
Megapolitan
Ini Kerusakan-kerusakan akibat Ulah Pendemo Anti-Ahok
Sabtu, 21 Mei 2016 | 09:25 WIB
TRIBUNNEWS / HERUDIN
Massa demonstran berlarian mengejar polisi saat terjadi bentrokan dengan polisi di depan kantor KPK, Jakarta, Jumat (20/5/2016). Bentrokan terjadi saat massa dari Aliansi Masyarakat Jakarta Utara mendesak masuk ke gedung KPK untuk mendesak pemeriksaan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
JAKARTA, KOMPAS.com - Massa yang mengaku gabungan dari warga penolak penggusuran kembali melakukan aksi unjuk rasa.
Beberapa kelompok yang mengaku ada dalam aksi tersebut adalah Forum Betawi Rempug (FBR), Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU), dan Laskar Luar Batang.
Ini merupakan aksi kedua yang mereka lakukan untuk mengkritik kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Aksi pertama mereka lakukan pada Selasa (3/5/2016) di Balai Kota DKI dan Komisi Pemberantas Korupsi. Kemarin, mereka kembali berunjuk rasa untuk kedua kalinya. Kali ini, mereka mendatangi Gedung DPRD DKI dan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
Dalam aksi tersebut, massa berbuat anarkistis. Mereka sempat menggedor-gedor gerbang DPRD DKI untuk meminta ada anggota DPRD yang menemui mereka.
Tak hanya itu, mereka juga melempar bambu dan botol air mineral ke dalam halaman gedung DPRD DKI Jakarta.
Setelah mereka pergi, gerbang tersebut pun terlanjur rusak. Gerbang yang selama ini menjadi akses masuk ke Gedung DPRD DKI menjadi sulit untuk digeser.
Ricuh di KPK
Tindak anarkistis di DPRD DKI ternyata belum seberapa dan belum cukup bagi mereka. Aksi tersebut kembali ricuh ketika mereka pindah ke KPK. Lalu lintas di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, sempat lumpuh total.
Hal ini karena massa mulai menyerang polisi yang melakukan pengamanan. Mereka menyerang petugas kepolisian dengan batu, kayu, dan botol bekas.
Keributan tidak dapat dihindari. Akibat dari aksi ini, akses di empat jalur di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, sempat ditutup. Tak ada kendaraan yang dapat melintas.
Setelah aksi tersebut usai, kerusakan-kerusakan pun mulai terlihat. Satu sepeda motor polisi tercebur ke kali yang berada di belakang gedung KPK. Motor berwarna putih dengan pelat nomor kendaraan dinas Polri tersebut dibuang ke kali saat para pengunjuk rasa di depan Gedung KPK bertindak anarkistis.
Menurut beberapa fotografer yang meliput terjadinya kericuhan, motor tersebut dengan sengaja dibuang ke kali oleh massa pengunjuk rasa.
Tidak hanya itu, kaca halte bus transjakarta Kuningan Madya di Jalan HR Rasuna Said, juga pecah akibat lemparan batu pengunjuk rasa. Massa yang mengamuk melempari polisi ke segala arah hingga mengenai kaca di halte itu.
Sejumlah penumpang bus transjakarta terlihat menjauh dari halte karena takut terkena lemparan batu.
Ingin turunkan Ahok
Mereka menuntut Basuki Tjahaja Purnama diturunkan dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Para pendemo mendesak DPRD DKI Jakarta segera melakukan hak menyatakan pendapat atau HMP kepada Ahok.
Alasannya, beberapa kebijakan Ahok dinilai melanggar undang-undang, seperti penggusuran permukiman warga di Kampung Pulo, Kalijodo, Pasar Ikan, dan Kampung Akuarium.
Kemudian juga mengenai rendahnya serapan APBD tahun 2014-2015 serta pembelian lahan RS Sumber Waras.
Megapolitan
Ini Kerusakan-kerusakan akibat Ulah Pendemo Anti-Ahok
Sabtu, 21 Mei 2016 | 09:25 WIB
TRIBUNNEWS / HERUDIN
Massa demonstran berlarian mengejar polisi saat terjadi bentrokan dengan polisi di depan kantor KPK, Jakarta, Jumat (20/5/2016). Bentrokan terjadi saat massa dari Aliansi Masyarakat Jakarta Utara mendesak masuk ke gedung KPK untuk mendesak pemeriksaan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
JAKARTA, KOMPAS.com - Massa yang mengaku gabungan dari warga penolak penggusuran kembali melakukan aksi unjuk rasa.
Beberapa kelompok yang mengaku ada dalam aksi tersebut adalah Forum Betawi Rempug (FBR), Aliansi Masyarakat Jakarta Utara (AMJU), dan Laskar Luar Batang.
Ini merupakan aksi kedua yang mereka lakukan untuk mengkritik kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Aksi pertama mereka lakukan pada Selasa (3/5/2016) di Balai Kota DKI dan Komisi Pemberantas Korupsi. Kemarin, mereka kembali berunjuk rasa untuk kedua kalinya. Kali ini, mereka mendatangi Gedung DPRD DKI dan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
Dalam aksi tersebut, massa berbuat anarkistis. Mereka sempat menggedor-gedor gerbang DPRD DKI untuk meminta ada anggota DPRD yang menemui mereka.
Tak hanya itu, mereka juga melempar bambu dan botol air mineral ke dalam halaman gedung DPRD DKI Jakarta.
Setelah mereka pergi, gerbang tersebut pun terlanjur rusak. Gerbang yang selama ini menjadi akses masuk ke Gedung DPRD DKI menjadi sulit untuk digeser.
Ricuh di KPK
Tindak anarkistis di DPRD DKI ternyata belum seberapa dan belum cukup bagi mereka. Aksi tersebut kembali ricuh ketika mereka pindah ke KPK. Lalu lintas di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, sempat lumpuh total.
Hal ini karena massa mulai menyerang polisi yang melakukan pengamanan. Mereka menyerang petugas kepolisian dengan batu, kayu, dan botol bekas.
Keributan tidak dapat dihindari. Akibat dari aksi ini, akses di empat jalur di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, sempat ditutup. Tak ada kendaraan yang dapat melintas.
Setelah aksi tersebut usai, kerusakan-kerusakan pun mulai terlihat. Satu sepeda motor polisi tercebur ke kali yang berada di belakang gedung KPK. Motor berwarna putih dengan pelat nomor kendaraan dinas Polri tersebut dibuang ke kali saat para pengunjuk rasa di depan Gedung KPK bertindak anarkistis.
Menurut beberapa fotografer yang meliput terjadinya kericuhan, motor tersebut dengan sengaja dibuang ke kali oleh massa pengunjuk rasa.
Tidak hanya itu, kaca halte bus transjakarta Kuningan Madya di Jalan HR Rasuna Said, juga pecah akibat lemparan batu pengunjuk rasa. Massa yang mengamuk melempari polisi ke segala arah hingga mengenai kaca di halte itu.
Sejumlah penumpang bus transjakarta terlihat menjauh dari halte karena takut terkena lemparan batu.
Ingin turunkan Ahok
Mereka menuntut Basuki Tjahaja Purnama diturunkan dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Para pendemo mendesak DPRD DKI Jakarta segera melakukan hak menyatakan pendapat atau HMP kepada Ahok.
Alasannya, beberapa kebijakan Ahok dinilai melanggar undang-undang, seperti penggusuran permukiman warga di Kampung Pulo, Kalijodo, Pasar Ikan, dan Kampung Akuarium.
Kemudian juga mengenai rendahnya serapan APBD tahun 2014-2015 serta pembelian lahan RS Sumber Waras.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...campaign=Kknwp
Panasbung hidupnya memang cuman buat nyusahin orang
0
56.9K
Kutip
548
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan