- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Yang Betul Ngerokok Itu Pake Tangan Kanan Atau Kiri Ya?


TS
risoles.kroket
Yang Betul Ngerokok Itu Pake Tangan Kanan Atau Kiri Ya?
Quote:
Hasil Poll sementara, 10.00 WIB 22-05-2016
Sebanyak 52% dari total 192 responden tidak merokok, dengan16% adalah mantan perokok yang tak lagi merokok, dan 36% tidak pernah merokok sama sekali.
Sebanyak 48% sisanya adalah perokok aktif, dengan 21% menggunakan tangan kanan dan mulutnya untuk merokok, 10% menggunakan tangan manis dan mulut untuk merokok, dan sisanya 33% bergantian menggunakan tangan kanan atau kiri dan tak lupa menggunakan mulut untuk merokok.
Sebanyak 52% dari total 192 responden tidak merokok, dengan16% adalah mantan perokok yang tak lagi merokok, dan 36% tidak pernah merokok sama sekali.
Sebanyak 48% sisanya adalah perokok aktif, dengan 21% menggunakan tangan kanan dan mulutnya untuk merokok, 10% menggunakan tangan manis dan mulut untuk merokok, dan sisanya 33% bergantian menggunakan tangan kanan atau kiri dan tak lupa menggunakan mulut untuk merokok.
Quote:
Alhamdulillah, thread ane mampir di Top Thread. Buat yang mau baca, ini thread bukan sekedar alay2an nanya kanan atau kiri ya, coba deh baca sampai habis.

LEFT VS RIGHT. CHOOSE YOUR SIDE
Quote:
Disini ane gak bakal ngebahas bahaya rokok, karena ane yakin Kaskuser2 disini udah pinter2 soal bahaya rokok. Tapi apa mau dikata, "Ngerokok mati, gak ngerokok juga mati. Loncat dari monas mati, gak loncat juga mati." Jadi lebih baik ngerokok dan loncat. Eh ..
Tulisan ini ane tulis dari sudut pandang pengamat, bukan pelaku atau subjek (yang memakai atau menghisap), apalagi objek yang dihisep (yang dipakai).
Tulisan ini berbekal dari pengamatan lapangan dan pengalaman ane dahulu kala ketika sempet bentar ngerokok, tapi karena ane ternyata bengek (asma), jadi ane beralih dari rokok ke obat hisep, sama-sama dihisep sih
Jadi karena ane cuman pengamat, buat suhu-suhu ahli rokok, tolong maafin dan koreksi kalo tulisan ane ada yang keliru yak
Tulisan ini ane tulis dari sudut pandang pengamat, bukan pelaku atau subjek (yang memakai atau menghisap), apalagi objek yang dihisep (yang dipakai).
Tulisan ini berbekal dari pengamatan lapangan dan pengalaman ane dahulu kala ketika sempet bentar ngerokok, tapi karena ane ternyata bengek (asma), jadi ane beralih dari rokok ke obat hisep, sama-sama dihisep sih

Jadi karena ane cuman pengamat, buat suhu-suhu ahli rokok, tolong maafin dan koreksi kalo tulisan ane ada yang keliru yak

Quote:
Motivasi ane menulis tulisan ini karena ane sering banget ditampol asep rokok ketika dilampu merah atau dijalanan yang padet. Karena ane punya riwayat bengek, jadi sensitip banget sama yang namanya asep ginian. Biasanya ane cuman kibas-kibas aja pake tangan biar asepnya lari, biasanya ada juga tuh om-om perokok yang baik dan peka terhadap keadaan lingkungan, jadi pas liat ane kibas-kibas, rokoknya beliau langsung diamankan agar asepnya gak ke arah ane. Kalau ane pribadi dulu waktu ngerokok gak pernah sambil naek motor Gan, soalnya waktu itu ane masih duduk dibangku SD, jadi belom bisa naek motor. Bisa sih sambil dibonceng dibelakang pas pergi atau balik sekolah, tapi yang ada entar ditabok sama bapak ane. Soalnya gak kayak anak SD zaman sekarang yang udah diizinin naek motor sendiri, ane bolak balik sekolahan dan kemana-mana dianter bapak ane, dan seringnya tanjal tiga sama kakak ane yang satu sekolahan juga. Gak mungkin kan ane bonceng ditengah sambil ngerokok.
Dari pengalaman itulah ane mikir, untung ya mayoritas perokok di Indonseia menggunakan tangan kiri, coba pake tangan kanan, kan bakal sulit nyetang motor sambil ngerokoknya. Jadi disini ane bakal bahas sebagai pengamat, kenapa sih mayoritas orang ngerokok pake tangan kiri? dan sesuai adab atau sopan gak sih ngerokok pake tangan kanan?
Dari pengalaman itulah ane mikir, untung ya mayoritas perokok di Indonseia menggunakan tangan kiri, coba pake tangan kanan, kan bakal sulit nyetang motor sambil ngerokoknya. Jadi disini ane bakal bahas sebagai pengamat, kenapa sih mayoritas orang ngerokok pake tangan kiri? dan sesuai adab atau sopan gak sih ngerokok pake tangan kanan?
Quote:
Posisi Gas atau Throttle Motor Berada di Sebelah Kanan
Spoiler for Stang Motor:

Nah seperti ane singgung diatas, untungnya posisi gas motor posisinya dikanan. Kalo dikiri kan susah ngerokok sambil naek motor. Soalnya kalo ngerokok pake tangan manis atau posisi gasnya dikiri kan jadinya susah ngegasnya. Pas lagi ngegas, engeeenggg.. kecepatan stabil .. ngisep rokok.. embemmm.. kecepatan turun.. ngegas lagi .. engeeeengg .. kecepatan naek.. ngisep lagi .. embemmm.. kecepatan turun lagi .. kan bisa ilang kerennya kalo begini.
Hem, mungkin inilah yang melatar belakangi produsen motor meleteakkan posisi throttle (gas motor) disebelah kanan. Untuk memudahkan teman-teman perokok terutama di Indonesia, dimana menempati posisi ke- 3 dengan perolehan poin, 65 juta perokok atau 28 % per penduduk , sekitar 225 miliar batang per tahun (data WHO 2008). Selain itu Indonesia juga menempati posisi ke - 3 negara dengan prestasi pengguna motor terbanyak (data WHO pada 2013). Dengan perpaduan peringkat tiga masing-masing di bidang perokok dan pengguna motor terbanyak, merupakan hal yang penting untuk produsen motor mendukung pengendara rokok, eh.. maksud ane, pengendara perokok untuk dapat beraktivitas dengan baik dan tetap berprestasi, dengan meletakkan posisi throttle disebelah kanan.


Quote:
Merokok Tidak Termasuk Makan dan Minum
Spoiler for Makan dan Minum:

Sebagai orang timur, sudah menjadi adab atau table manner, makan dan minum dengan tangan kanan. Terutama, maaf buat yang muslim, dilarang makan minum dengan tangan kiri. Walaupun makan steak pakai garpu dan pisau, makan KaEpCi dengan nasi gempalnya, atau yang sehari-harinya dominan tangan kiri. Ala bisa karena terbiasa.
Nah karena norma budaya timur dan agama yang berlaku seperti itu. Mungkin untuk membedakan rokok dengan golongan makanan dan minuman, maka dipilihlah tangan kiri, untuk menghisap rokok.. Dan jangan lupa baca bismillah dulu ya sebelum makan, minum, dan merokok.
Eh apa iya ada yang ngerokok baca bismillah?
Terakhir, bukan berarti karena rokok tidak termasuk golongan makanan dan minuman, Agan bisa ngerokok pas puasa yak, ya batal lah.. Dan inget, buka puasa dengan yang manis dulu..

----------
Edited
----------
Ane salah, ternyata dalam etimologi bahasa arab, merokok digolongkan ke dala minum "syurbun". (ahli bahasa) mengungkapkan “ mengisap rokok “syariba ad-dukhan” (meminum rokok)."
.
Quote:
Biar Bisa Multitasking dan Menghemat Waktu
Spoiler for Hemat Waktu:

Kita tau kan mayoritas orang Indonesia beraktifitas, pake tangan kanan, makan pake tangan kanan, nulis pake tangan kanan, ngopi pake tangan kanan, maen HP tangan kanan, megang raket tangan kanan, megang mouse tangan kanan, cebok tangan ka .. tangan kiri lah ..
Nah multitasking adalah melakukan dua aktivitas atau lebih dalam satu waktu untuk mengehmat atau mempersingkat waktu. Nah, bayangkan kalo kita ngerokok pake tangan kanan atau tangan manis. Kan bakal buang-buang waktu.. Lagi ngerjain ulangan matematika didalam kelas, coret sana-sini, eh pulpen diletakin, ambil rokok, hisep .. taroh lagi.. coret-coret lagi.. belum ketemu jawabnnya.. pulpen diletakin lagi .. hisep lagi.. Yang ada kan kagak bisa selesai ulangannya, soalnya Agan bakal langsung dibawa keruang BP

Nah coba ngerokok pake tangan kiri, tangan kanan goreng pisang, tangan kiri rokok, hap.. kerenyes.. kerenyess.. bull .. kan gak perlu pake ganti tangan. Coba hitung, tiap kita ngeletakin rokok dan ngambil kopi atau gorengan, berapa detik yang terbuang, kalikan berapa kali gigitan dan hisapan yang dibutuhkan, kalikan dengan frekuensi dalam setahun. Bayangkan Gan.. berapa waktu yang terbuang kalo kita ngerokok pake tangan manis.
Coba waktu itu bisa kita hemat dengan multitasking tangan kiri, kan ada waktu yang bisa dihemat, sehingga sisa waktu bisa dipake untuk ngerokok lagi.
Mari kita hitung bersama berapa waktu yang terbuang dalam setahun apabila Agan merokok dengan tangan kanan sambil beraktifitas dengan tangan kanan pula.
Asumsikan bahwa:
Setiap berganti dari satu aktivitas ditangan kanan ke memegang rokok dibutuhkan waktu 5 sekon.
Konsumsi rata-rata merokok sehari satu bungkus, 12 batang.
Satu batang habis dalam 12 kali hisap, yang berarti 12 kali aktifitas ganti ditangan kanan ke aktifitas lain.
Satu tahun 365 hari.
Jawaban: 5 sekon x 12 x 12 x 365 = 262800 detik = 4380 menit = 73 jam = sekitar tiga hari.
Hem, pan lumayan gan.. tiga hari waktu yang dihemat dengan multitasking rokok kan bisa dipakai buat ngerokok lagi

Quote:
Habeb, Pak Kyai, Guru, dan Bapak Ngajarin Gitu
Spoiler for Apa iya cuman makruh?:

Pernah lihat Gan foto heboh di internet yang berisi tiga gadis SMP berjilbab yang merokok? Sebenarnya "gak ada yang salah" dengan aktivitas mereka ngerokok Gan.. Mereka cuman mentauladani pak kyai dan guru-guru mereka (media).. "wong rokok cuman makruh toh". Walaupun sorry to say, ane memilih pendapat yang mengharamkan rokok, karena dasarnya lebih kuat, mau bukti? cek di mari. No offense ya

Btw, pokok permaslahan yang kita bahas kali ini bukan disitu, karena permasalahannya adalah keslahan tiga siswi itu merokok tidak dengan tangan kiri melainkan dengan tangan kanan. Menyimpang dari mayoritas perokok di Indonesia. Nah berdasarkan penjelasan tentang multitasking, hal ini kan akan menghambat mereka menulis PR dan merokok dalam satu waktu.
Lagian yang terpenting adalah, Pak Kyai, Guru, dan Bapak-bapak (mayoritas, secara umum) mengajarkan merokok dengan tangan kiri, bukan tangan kanan! Emang sih Pak Kyai, Guru, dan Bapak-bapak gak ada bilang kayak gini dalam ceramah, tapi yang perlu kita ketahui adalah, dalam proses pembelajaran, metode mengajar tidak hanya ceramah, tetapi juga ada praktek, nah rupanya pada mata pelajaran rokok, metode praktek lebih efektif ketimbang metode ceramah. "Guru Kencing berdiri, murid kencing berlari". "Pak Kyai ngeroko sambil ngaji, santriwan santriwati ngerokok sambil selfie"
Note: ada juga Pak Kyai yang tidak merokok dan melarang merokok. MUI telah mengeluarkan fatwa rokok haram. (not debate)
Quote:
Kalau di WC, Biar Bisa Sekalian Cuci Tangan
Spoiler for cebok:

Katanya sih peraturan dibuat untuk dilanggar. Apa benar ya?
Makan pakai tangan apa? Kanan .. Kalo ngerokok? Kiri.. Kalo cebok?
Nah mungkin ini salah satu alasan orang ngerokok di WC itu pakai tangan kiri. Pernah nyium tangan guru atau kyai yang perokok Gan? Rasanya sepet-sepet asem gimana gitu.. Nah, kalo ngerokok pakai tangan kiri kan, bisa mengurangi efek bau rokok pada tangan yang dipakai. Karena sekalian dibasuh waktu cebok. Jebull.. Jebull .. Eeee'eee.. Cemplung.. Ahhh.. Isep.. Jebull.. Jebull.. Sirem .. Biur.. Biur.. Cebok, Prok kecek-kecek, cuci tangan.. Dan bau rokok ditangan kiri pun berkurang.
Eh tunggu, emangnya misal ngerokok pake tangan kanan sambil hajatan di WC, tangan kanannya gak di cuci gitu? Eh, betul juga sih ya.. Pasti dua-duanya dicuci deng..

Ane juga pernah denger, katanya ada mitos yang beredar dikalangan perokok. Bahwa rokok itu kotor, sehingga kurang baik memakai tangan kanan. Entah ini betul atau tidak. CMIIW. Faktanya rokok itu kan gak kotor yak?
Quote:
Yang Kidal Gimana?
Nah yang ini ane gak tau Gan.. Mungkin ada yang bisa ngasi tau soal ini.. Yang kidal ngerokok pake tangan kiri atau kanan, terus ngegas motor pake tangan kiri atau kanan? Mohon infonya..
Quote:
Tuhan Sembilan Senti
Spoiler for Puisi oleh Taufik Ismail:

Oleh Taufik Ismail
Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,
Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara-perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,
sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,
Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya
apakah ada buku tuntunan cara merokok,
Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk
orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,
Negeri kita ini sungguh nirwana
kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat
bagi orang yang tak merokok,
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,
Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok,
Bercakap-cakap kita jarak setengah meter
tak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun
menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut
dan hidungnya mirip asbak rokok,
Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul
saling menularkan HIV-AIDS sesamanya,
tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya
mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus,
kita ketularan penyakitnya.
Nikotin lebih jahat penularannya
ketimbang HIV-AIDS,
Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,
dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,
Bisa ketularan kena,
Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok,
Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil,
pertandingan bulutangkis,
turnamen sepakbola
mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,
Di kamar kecil 12 meter kubik,
sambil ‘ek-’ek orang bodoh merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat
dengan tak acuh orang bodoh merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh,
dengan cueknya,
pakai dasi,
orang-orang bodoh merokok,
Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
sangat ramah bagi orang perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup
bagi orang yang tak merokok,
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,
Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
duduk sejumlah ulama terhormat merujuk
kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.
Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka
terselip berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya,
putih warnanya,
ke mana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,
Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
tampak kebanyakan mereka
memegang rokok dengan tangan kanan,
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda
yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?
Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz.
Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan,
Di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum.
Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr.
Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).
Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
Patutnya rokok diapakan?
Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol,
sudah ada babi,
tapi belum ada rokok.
Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan,
jangan,
Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu,
yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir.
Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap,
dan ada yang mulai terbatuk-batuk,
Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.
Korban penyakit rokok
lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,
lebih gawat ketimbang bencana banjir,
gempa bumi dan longsor,
cuma setingkat di bawah korban narkoba,
Pada saat sajak ini dibacakan,
berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya,
bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
diiklankan dengan indah dan cerdasnya,
Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,
karena orang akan khusyuk dan fana
dalam nikmat lewat upacara menyalakan api
dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,
Rabbana,
beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini
tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,
Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara-perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,
sangat ramah bagi perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,
Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya
apakah ada buku tuntunan cara merokok,
Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk
orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,
Negeri kita ini sungguh nirwana
kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
tapi tempat cobaan sangat berat
bagi orang yang tak merokok,
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,
Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok,
Bercakap-cakap kita jarak setengah meter
tak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun
menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut
dan hidungnya mirip asbak rokok,
Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul
saling menularkan HIV-AIDS sesamanya,
tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya
mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus,
kita ketularan penyakitnya.
Nikotin lebih jahat penularannya
ketimbang HIV-AIDS,
Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,
dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,
Bisa ketularan kena,
Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok,
Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil,
pertandingan bulutangkis,
turnamen sepakbola
mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,
Di kamar kecil 12 meter kubik,
sambil ‘ek-’ek orang bodoh merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat
dengan tak acuh orang bodoh merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh,
dengan cueknya,
pakai dasi,
orang-orang bodoh merokok,
Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
sangat ramah bagi orang perokok,
tapi tempat siksa kubur hidup-hidup
bagi orang yang tak merokok,
Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
diam-diam menguasai kita,
Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
duduk sejumlah ulama terhormat merujuk
kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.
Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka
terselip berhala-berhala kecil,
sembilan senti panjangnya,
putih warnanya,
ke mana-mana dibawa dengan setia,
satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,
Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
tampak kebanyakan mereka
memegang rokok dengan tangan kanan,
cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda
yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?
Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz.
Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan,
Di luar itu sajalah merokok.
Laa taqtuluu anfusakum.
Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr.
Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).
Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
Patutnya rokok diapakan?
Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
karena pada zaman Rasulullah dahulu,
sudah ada alkohol,
sudah ada babi,
tapi belum ada rokok.
Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan,
jangan,
Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu,
yaitu ujung rokok mereka.
Kini mereka berfikir.
Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap,
dan ada yang mulai terbatuk-batuk,
Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.
Korban penyakit rokok
lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,
lebih gawat ketimbang bencana banjir,
gempa bumi dan longsor,
cuma setingkat di bawah korban narkoba,
Pada saat sajak ini dibacakan,
berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya,
bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
diiklankan dengan indah dan cerdasnya,
Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,
karena orang akan khusyuk dan fana
dalam nikmat lewat upacara menyalakan api
dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,
Rabbana,
beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini
Quote:
Kesimpulan dari ane
- Rokok itu nikmat bagi penikmatnya, namun menyiksa bagi istri dan anank-anak, dan orang sekitar yang tidak merokok.
- Loncat dari monas mati, gak loncat dari monas juga bakal mati. Lebih baik gue ... (isi sendiri)
- Bagi Agan yang ngerokok dan setuju dan sadar akan bahaya rokok, ane doain supaya bisa cepat berhenti merokok. Bagi kebaikan Agan, anak istri, dan orang di sekitar Agan.
- Selama Habib, Pak Kyai, Guru, dan Para Bapak ngerokok. Gak ada yang salah dengan fenomena "Tiga siswi SMP yang merokok sambil groufie. "Kan katanya cuman makruh". Apa iya cuman makruh? Cek di mari. No offense ya
- Buat yang ngerokok di tempat umum atau dijalan, tolong dong hormati sesama pengguna udara lain yang gak ngerokok. Kalo bisa asepnya ya disimpen dulu, puntung dan abu buang ditempatnya. Kalau gak bisa ya ditahan dulu, sebagaimana kami terbiasa menanahan emosi kalo kenak asep rokok.
Quote:
Terimakasih buat Agan dan Sista yang udah meluangkan waktu untuk ngebaca thread ini 
Kalo bisa tolong tinggalin jejak, share dan dirate ya .. Biar banyak yang tau ..
Buat yang udah ninggalin jejak dengan komen atau share and rate disini, makasih banget Gan
Dan terimaksih banyak buat yang udah nimpukin cendol dan abu gosok, ane gak bisa nimpukin balik soalnya gak keliatan siapa yang nimpuk.dan juga belum ISO.

Kalo bisa tolong tinggalin jejak, share dan dirate ya .. Biar banyak yang tau ..
Buat yang udah ninggalin jejak dengan komen atau share and rate disini, makasih banget Gan

Dan terimaksih banyak buat yang udah nimpukin cendol dan abu gosok, ane gak bisa nimpukin balik soalnya gak keliatan siapa yang nimpuk.dan juga belum ISO.
Quote:
Sekali lagi, tolong di share, rate, dan atau komen ya Gan Sist ..
Biar Thread ini rame sepeertil thread lendir, dan dapat hidup lama layak, seperti Thread Horor "True Story" (tapi bohong story) yang tak pernah tenggelam di Lounge.
Biar Thread ini rame sepeertil thread lendir, dan dapat hidup lama layak, seperti Thread Horor "True Story" (tapi bohong story) yang tak pernah tenggelam di Lounge.


Quote:
Kalo ada waktu mampir ke thread ane yang laen Gan,
Tentang "Teroris Pertama di Benua Amerika" recomended,klik disini Gan
Perjalan Panjang Kembar Tiga Yang Terbuang, (HT) klik
Tentang LGBT, dimari
Empat Emansipasi Wanita Yang Sulit Terwujud
Dan Thread ane yang berjudul "Mengintip Lapak Indonesia di Festival Kebudayaan Dunia ", Klik di dini.
Tentang "Teroris Pertama di Benua Amerika" recomended,klik disini Gan
Perjalan Panjang Kembar Tiga Yang Terbuang, (HT) klik
Tentang LGBT, dimari
Empat Emansipasi Wanita Yang Sulit Terwujud
Dan Thread ane yang berjudul "Mengintip Lapak Indonesia di Festival Kebudayaan Dunia ", Klik di dini.
Polling
0 suara
Yang betul mana ya Gan, merokok pake tangan kiri atau anan?
Diubah oleh risoles.kroket 22-05-2016 10:30
0
27.6K
Kutip
295
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan