Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

komunitasjalan2Avatar border
TS
komunitasjalan2
Pemandangan Eksotis di Puncak Kahyangan Gunung Huangshan Cina


Dalam cerita film Cina, kerap diperlihatkan mengenai betapa indahnya dunia kahyangan yang menjadi tempat tinggal para dewa. Namun siapa sangka kalau pemandangan ala kahyangan ternyata bisa juga dilihat secara langsung oleh para wisatawatan? Salah satu tempat yang mempunyai keindahan bak negeri kahyangan adalah pemandangan di Gunung Huangshan yang berada di negara Cina.

Gunung Huangshan ini juga dikenal dengan Yellow Mountain dan mempunyai peran yang sangat penting dalam dunia artistik Cina. Hal ini karena gunung tersebut merupakan objek yang kerap muncul dalam berbagai lukisan tradisional Cina. Tak heran karena pemandangan gunung ini memang sangat cantik.

Lukisan Cina kuno dengan objek Gunung Huangshan (kredit: Wikipedia)

Tak hanya itu, berbagai legenda pun diceritakan terkait keindahan tempat ini. Menurut mitos warga setempat, Kaisar Kuning yang merupakan tokoh dewa masyarakat Cina membuat pil keabadian di pegunungan ini. Dan sebagai salah satu bentuk penghormatan, maka nama pegunungan ini pun menggunakan nama Kaisar Kuning (Huang Di).

Gunung Huangshan (kredit: Wikipedia)

Tak hanya indah, gunung ini juga dikenal mempunyai banyak puncak, beberapa di antaranya punya ketinggian lebih dari 1000 meter. Total puncak yang dimilikinya adalah sebanyak 36 puncak. Dari sekian banyak puncak tersebut, tiga di antaranya yang sangat terkenal adalah Lotus Peak (1.864 meter) Bright Summit Peak (1.840 meter) dan Celestial Peak (1.829 meter).

Beberapa spot terkenal lainnya pun bisa dijumpai sepanjang jalur di Gunung Huangshan ini. Misalnya adalah Welcome Pine, yakni sebuah pohon pinus yang dikabarkan mempunyai usia lebih dari 1500 tahun. Selain itu, ada pula fenomena yang disebut dengan nama Cahaya Buddha yang terjadi pada saat matahari terbit. Namun fenomena menarik ini hanya terjadi beberapa kali setiap bulannya. Sebagai tambahan, di sini juga terdapat beberapa sumber air panas. Dan air panas di sini mempunyai suhu mencapai 42 derajat Celcius serta kabarnya bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

Fenomena Buddha's Light di Gunung Huangshan (kredit: absolutechinatours)

UNESCO pun mengakui keindahan alam di Gunung Huangshan ini. Terbukti mereka melabeli tempat ini sebagai salah satu situs warisan dunia pada tahun 1990. Ditambah lagi, tempat ini juga dikenal sebagai lokasi pengambilan gambar film Crouching Tiger Hidden Dragon. Bagi yang suka film, terutama film laga tentu tahu judul film ini yak.

Gunung Huangshan ini pun mempunyai struktur batuan yang sudah sangat tua. Diperkirakan, gunung ini terbentuk sejak 100 juta tahun lalu. Tak hanya itu, tempat ini juga dikenal memiliki variasi tumbuhan yang tinggi. Dan tentunya, di setiap ketinggian jenis tumbuhan yang dijumpai pun bakal berbeda.

Pemandangan di Gunung Huangshan (kredit: Pixgrove)

Pada saat berkunjung ke tempat ini, para wisatawan pun bakal berasa berada di kahyangan. Dari ketinggian, bisa dilihat awan yang menyelubungi puncak-puncak di gunung ini. Dan tentunya, seperti halnya di gunung-gunung lain, pemandangan terindah yang bisa didapatkan di sini tak lain adalah pemandangan matahari terbit.

Untuk bisa menikmati keindahan alam di gunung ini, yang harus dipersiapkan tentu adalah masalah fisik. Dengan kondisi fisik yang prima, wisatawan pun bisa menikmati keindahan pemandangan di Gunung Huangshan secara menyeluruh. Terlebih tempat ini terkenal karena keberadaan tangga batu yang jumlahnya mencapai 60 ribu. Tak ada informasi pasti sih mengenai awal mula keberadaan tangga-tangga tersebut. Namun konon tangga batu itu sudah ada sejak 1500 tahun lalu.

Meski begitu, bukan berarti mereka yang mempunyai kondisi fisik kurang begitu prima tak bisa menikmati pemandangan di tempat ini ya. Pemerintah Cina pun nampaknya memberikan fasilitas yang mendukung bagi wisatawan di Gunung Huangshan ini. Tak heran kalau mereka memberikan akses berupa cable car yang bisa membawa wisatawan menuju ke puncak.

Bahkan di gunung ini tak hanya tersedia cable car. Kalau ingin menginap di puncak gunung, di Huangshan ini juga terdapat hotel yang bisa digunakan lho. Bukan hotel yang ada di lereng gunung, tapi hotel yang secara literal berada di puncak gunung. Hotel ini pun menjadi akomodasi bagi mereka yang ingin menginap dan menikmati pemandangan matahari terbit pada pagi harinya.

Hotel di puncak Gunung Huangshan (kredit: Wikipedia)

Lalu bagaimana dengan persediaan makanan dan lainnya? Tenang saja. Tentu semuanya sudah dipersiapkan oleh pihak hotel. Mereka pun menggunakan jasa porter yang bertugas untuk membawa persediaan sehari-hari. Barang-barang kebutuhan tersebut dibawa oleh porter dengan cara berjalan kaki menggunakan tangga. Hmmm....

Bagi yang ingin melakukan aktivitas hiking dan enggan memakai layanan cable car, terdapat dua jalur yang bisa dilalui. Jalur tersebut adalah jalur barat dan timur. Jalur timur dikenal mempunyai rute yang lebih dekat, yakni 7,5 kilometer. Sementara itu jalur barat lebih panjang, mencapai 15 kilometer. Dan kedua jalur hiking ini sama-sama bermula dari Tangkou.

Sementara itu kalau ingin menggunakan cable car, terdapat tiga cable car yang bisa digunakan. Dua cable car lokasinya berada di Tangkou. Sementara satu cable car lainnya berada di Taiping. Atau kalau mau, bisa juga menggunakan jasa porter untuk mengangkat Anda naik ke puncak gunung. Jadi bakal berasa seperti para pejabat Cina masa lalu.

Berasa jadi pejabat kan? (kredit: Flickr/Tim Stelzer)

Desa Kuno yang Bertahan 900 Tahun, Hongcun dan Xidi

Selagi berkunjung menikmati keindahan alam Gunung Huangshan, ada pula tempat menarik lain di sekitar Huangshan yang bisa disinggahi. Tempat tersebut adalah desa kuno bernama Hongcun yang sanggup bertahan melawan terjangan zaman selama lebih dari 900 tahun.

jalan masuk ke Desa Hongcun (kredit: luminous-landscape)

Desa ini didirikan sekitar pada tahun 1100 Masehi dan bahkan telah dilabeli sebagai salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO. Dan popularitas desa kuno ini pun mengalami peningkatan drastis sejak pengambilan gambar film kungfu Crouching Tiger Hidden Dragon yang juga dilakukan di tempat ini.

Dan meski telah berusia lebih dari 900 tahun, kondisi bangunan di desa ini masih terjaga dengan baik. Bahkan sekitar 150 bangunan yang ada di desa ini masih mempunyai desain arsitektur bergaya Dinasti Ming dan Qing. Dan salah satu bangunan yakni Chenzhi Hall saat ini difungsikan sebagai sebuah museum.

Desa Hongcun (kredit: Devianart/DawnRoseCreation)

Desa ini terbilang mempunyai ukuran yang tak besar, hanya seluas 28 hektar. Penghuninya diperkirakan mencapai 1500 orang. Meskipun begitu, baik para wisatawan ataupun masyarakat lokal pun cukup nyaman berada di sini. Terlebih Desa Hongcun ini berada di lereng Gunung Huangshan dan mempunyai pemandangan cantik.

Tempat ini pun menjadi daerah yang sangat diminati oleh para fotografer. Tak mengherankan, karena tak semua tempat mempunyai suasana seperti di desa ini. Di mana suasananya tenang serta di mana-mana terdapat bangunan kuno bergaya Qing dan Ming.

Lalu kapan waktu untuk berkunjung ke tempat ini? Sebenarnya bebas saja sih waktu kunjungan yang bisa dilakukan ke desa kuno ini. Namun agar tidak menganggu aktivitas warga setempat, ada baiknya kalau kunjungan dilakukan dalam rentang waktu antara pukul 7:30 hingga 17:30.

Untuk menjelajahi desa ini, wisatawan diharuskan untuk membayar tiket masuk sebesar 104 RMB. Selain itu, kunjungan akan lebih bagus dilakukan pad bulan Maret dan April, di mana pemandangan bakal terlihat lebih berwarna karena pada saat itu bunga-bunga mulai bermekaran.

Waktu lainnya yang bisa dipilih untuk berkunjung ke desa ini adalah pada bulan November. Pada saat itu, desa ini akan memberikan aura tersendiri karena tengah dalam musim gugur.

Di sini, para wisatawan juga bisa menikmati berbagai makanan lokal yang disajikan di restoran milik warga sekitar. Namun jangan kaget kalau harganya cukup mahal ditambah lagi opsi makanannya juga bakal sangat terbatas. Dan kalau ingin menginap, di tempat ini juga tersedia hotel yang memang diperuntukkan bagi para wisatawan.

Desa Xidi

Tak hanya desa Hongcun yang dikenal sebagai desa kuno penuh sejarah yang ada di Huangshan. Di area yang sama juga bisa dijumpai desa kuno lainnya bernama Desa Xidi yang berdiri pada masa Dinasti Song pada saat dipimpin oleh Kaisar Renzong (tahun 1049 - 1053).

Desa Xidi (kredit: china.cn)

Seperti halnya Desa Hongcun, Desa Xidi ini pun merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO. Kedua desa ini sama-sama memperoleh gelar situs warisan dunia itu pada tahun 2000. Dan seperti halnya Desa Hongcun, di tempat ini pun banyak terdapat bangunan kuno yang masih bertahan meski berusia ratusan tahun.


Pada awal pendiriannya, Desa Xidi ini dikenal sebagai desa para pedagang. Namun pada abad ke 17, peran desa ini berubah tak lagi menjadi wilayah yang punya peran penting dalam perdagangan, melainkan juga dalam bidang politik. Dan abad ke 18 serta 19 merupakan puncak kejayaan desa ini, dengan jumlah bangunan mencapai 600 unit.

Namun kondisi desa ini tentu sudah tak seperti dulu lagi. Saat ini terdapat sebanyak 124 bangunan kayu bergaya Qing dan Ming yang bisa ditemukan di Desa Xidi. Meski begitu, rumah-rumah tersebut masih terjaga dengan cukup baik. Dan banyak rumah-rumah penduduk yang ada di desa ini pun bisa diakses oleh publik.

Suasana khas pedesaan pun bisa dirasakan pada saat berada di tempat ini. Hal ini karena di sini tidak akan dijumpai mobil yang berseliweran ataupun kondisi jalanan yang ramai. Menariknya lagi, restoran kecil yang ada di sini juga memperbolehkan pengunjungnya untuk melihat langsung ke dapur. Bahkan tak jarang pengujung juga bisa memilih bahan-bahan yang digunakan untuk pesanan makanannya. Sebagai jaga-jaga sih, sebaiknya tanya dulu masalah harga sebelum nanti kaget pada saat menerima tagihan.

Seperti halnya di Hongcun, di Desa Xidi ini juga terdapat hotel yang bisa digunakan. Meski tentu hotel di desa ini tidak semewah seperti hotel yang ada di pusat kota ya.

Akses transportasi antara Xidi dan Hongcun bisa dilakukan dengan menggunakan taksi. Sementara itu kalau dari Hongcun ingin menuju ke Tangkou yang merupakan starting point dari area pendakian menuju ke Gunung Huangshan, maka traveler perlu menyewa kendaraan.

SUMBER
4iinch
4iinch memberi reputasi
1
7.4K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan