- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Moralitas atheis vs agama baik mana?


TS
chyrow
Moralitas atheis vs agama baik mana?
Ini perbincangan saya dgn kawan yang telah lama pindah ke eropa sejak tahun 1998 dan telah memiliki keluarga disana, mereka memutuskan menjadi tdak memiliki agama.
Ini ringkasannya:
Ane sebagai orang yang memilik agama kaget juga denger nya.
ane ga bisa ngomong apa2 lagi, karena ane juga manusia yang ga sempurna yang juga masih banyak dosanya.
Ternyata diluar sana orang2 atheis malah memiliki moralitas yang lebih baik daripada orang beragama.
sudah saatnya kita semua introspeksi diri masing2, kita harus mencerminkan kebaikan yang diajarkan oleh agama kita kepada orang lain.
jangan2 orang melihat tingkah laku kita, malah memiliki kesan negatif terhadap kita dan juga agama yang kita anut.
jika hal ini terus berlanjut, bisa banyak orang pindah agama atau malah ga mau memiliki agama.
sudah saat nya fasilitas agama dan edukasi agama ditingkatkan, terutama di sekolah2 agama, seperti madrasah dan pondok pesantren serta sekolah2 agama lainnya.
ini ga hanya tanggung jawab kita, tapi tanggung jawab bersama agar lebih peduli terhadap pendidikan agama dan konten nya yang bermanfaat.
terutama pelanggaran sexual yg saat ini marak terjadi, seharusnya agama menjadi pelindung pertama agar generasi muda Indonesia tidak menjadi korban
postingan agan2 lainnya monggo dibaca:
Ini ringkasannya:
Quote:
di eropa sana untuk mencantumkan agama di ID card / KTP ada tambahan pajak. sebenarnya pajak itu sesuatu yang relevan karena pajak tersebut dipergunakan untuk pembangunan fasilitas tempat ibadah. di eropa tidak ada doktrin atau ajaran untuk melarang seseorang untuk tidak memiliki agama. tapi berjalan nya waktu, banyak generasi muda eropa yang mengabaikan agama. beberapa kelompok atau orang mempertanyakan mengenai efektifitas agama itu sendiri dalam kehidupan sosial.
Sebetulnya semua agama mengajarkan kebaikan seperti dilarang membunuh, mencuri, berbohong, zinah dan lain2...
Namun nilai2 itu seiring waktu akhirnya menjadi semu dan kabur dari tujuan awalnya agama itu sendiri.
Banyak hal yg terjadi saat ini namun tidak ada dalam kitab suci dan akhirnya menimbulkan kebingungan, misalnya, masalah sex, pornografi, narkoba, rokok, hedonisme, meningkatnya agresifitas anak dan lain2...
Mengenai sex sebelum pernikahan banyak org beragama menentangnya dan menjadi tabu saat dibicarakan. Apa definisi sex menurut agama?
Berhubungan intim dengan lawan jenis yg bukan pasangan sah dianggap dosa oleh agama.
Sex adalah kebutuhan dasar manusia. Semua manusia yang normal memiliki rasa ketertarikan terhadap lawan jenis secara sexual. Banyak anak2 remaja sudah mulai pacaran dan nasehat orangtua yang paling umum adalah: "kamu masih kecil belum waktu nya pacaran", akhirnya anak pacaran secara diam tanpa diketahui orangtua, dan mereka juga melakukan percobaan hubungan sexual tanpa pengetahuan dan edukasi yang cukup.
Anak2 atau remaja yg bertanya seputar sex dan organ sexual dianggap tabu.
Saat masyarakat dan pemerintah eropa melakukan edukasi sex dan organ2 sexual yg benar kepada para remaja ditentang habis2an oleh pemuka2 agama, hal ini dianggap menyimpag, sesat dan dosa.
Tujuan dari edukasi sex agar remaja laki2 dan remaja perempuan mengerti fungsi organ sexualnya, apa dampak hubungan sexual dan akibat2 dari hubungan sexual di masa remaja.
Remaja di eropa telah memahami akibat hubungan sexual di masa remaja dpt mengakibatkan kehamilan, penyakit menular sexual (HIV/AIDS) dan masalah sosial lainnya di masa depan. Pada masa kini remaja eropa lebih berhati2 dalam melakukan hubungan sex, bahkan banyak juga remaja putri yang dengan kesadaran nya menghindari hubungan sexual di masa remaja dan masa2 sekolahnya.
Para pria dewasa juga dilarang keras berhubungan sex dengan remaja, ada hukuman berat bagi yg melanggar, siapa pun tidak ada yang kebal.
Bagaimana kebutuhan sex diatur dlm agama? Bagi yg melanggar dianggap berdosa dan akan diberikan hukuman yg seberat2nya. Sejauh ini mana efektifitas nya?
pada kenyataannya justru ada pemimpin agama yang menggunakan wewenangnya untuk melakukan kekerasan sexual, pemaksaan hubungan sexual, bahkan korbannya pun ada yang masih remaja dan dibawah umur.
Hal yg paling umum lainnya adalah mengenai rokok, tidak ada kitab suci yg menyatakan larangan merokok.
Di eropa masyarakat sadar akan bahaya rokok utk diri sendiri dan dampaknya utk perokok pasif. Mereka merokok di tempat yg ditentukan. Utk mengerti dampak buruk rokok dapat dimengerti secara umum. Sulitkah utk mengerti dampak buruk rokok?
Tapi mengenai rokok tidak diatur dalam agama. Orang yang membicarakan agama, mengajarkan hidup suci, tapi tubuhnya dirusak dengan rokok dan merokok dekat anak kecil, ibu hamil dan sebagainya.
Apakah dengan memiliki agama, punya Tuhan lalu kita bisa hidup bebas melakukan apa saja dan Tuhan dapat memberikan kesehatan?
kenyataanya para pemimpin agama yang tidak menjaga makanannya tepat terkena kolestrol, serangan jantung, stroke dan bisa meninggal.
Saat ini ada negara2 tertentu memaksakan salah satu agama kepada seluruh penduduknya, jika ada yg melanggar akan ada hukuman berat.
Ada juga negara yg melarang dengan keras perpindahan agama.
Agama akhirnya dijadikan alat politik dan parahnya dijadikan alasan utk pembenaran melakukan perang.
Setiap kitab suci ditulis di tempat yg berbeda dgn budaya yg berbeda, tapi tujuannya utk mengajarkan kebaikan dengan cara yg berbeda2.
Tapi ada org2 tertentu yg menganggap ajarannya paling benar diantara yg lain dan memaksakan utk mengikuti ajarannya lengkap dgn tata cara ibadahnya.
Ada juga salah satu agama yg memiliki banyak aliran dimana masing2 aliran memiliki tata cara ibadah yg berbeda2. Bahkan cara penyebutan Tuhan pun berbeda2 dan mereka masing menganggap diri paling benar dgn sebutannya.
Untuk saling menghormati dan menghargai keaneka-ragaman budaya, bahasa, suku, ras dan agama sulitnya dimana?
Mengapa harus memaksakan?
Agama banyak berbicara mengenai kebaikan, kemanusiaan, keadilan, dan kesejahteraan. Tapi mengenai kebebasan, bagaimana agama memandangnya dan menerapkannya? Mengapa ada org membenci anggota keluarganya karena berganti agama? Mengapa ada orang beragama menyerang tempat ibadah agama lain? mengapa harus ada saling ejek antar umat beragama?
Perlukah melakukan perang dan tindak kekerasan untuk menambah jumlah pengikut agama?
Apa yg anda rasakan jika ada org memaksa utk memasukkan makanan ke dalam mulut anda yg tidak anda sukai?
Matahari terbit utk org beragama dan tidak beragama.
Perusahaan membayar gaji karyawan sesuai dgn performance nya, bukan dilihat seberapa tinggi tingkat spiritualnya. Adakah perusahaan yg membayar gaji karyawan sesuai tingkat spiritualnya? Tapi orang yang bermasalah di perusahaan adalah orang2 yang rajin beribadah, orang yang sering melakukan protes terhadap perusahaan juga adalah orang yang rajin beribadah.
Semua manusia bertanggung jawab atas apa yg dilakukannya. Seseorang yg mencuri, membunuh dan kejahatan lainnya akan diadili dalam hukum dengan adil. Seseorang berbuat baik, maka orang lain dan lingkungan sosial akan baik dengan orang tersebut. orang bekerja keras akan dibayar dengan upah yang lebih besar.
Banyak orang yang sering membicarakan Tuhan dan ajaran agama, namun dalam kehidupan sosal di masyarakat banyak melakukan tindakan2 yang merugikan orang lain, misalnya yang paling sering terjadi adalah pemimpin agama yang melakukan bisnis, banyak bisnis nya yang tidak jujur, kredit yang gagal bayar dan sebagainya. belum lagi tindakan2 kriminal lainnya yang dilakukan oleh pemimpin agama.
Apakah hukum suatu negara dianggap bertentangan dengan agama?
Apakah ada tumbang tindih antara ajaran agama dengan hukum suatu negara?
perbandingan moralitas orang beragama dengan orang yang tidak beragama justru lebih baik orang yang tidak beragama.
Sebetulnya semua agama mengajarkan kebaikan seperti dilarang membunuh, mencuri, berbohong, zinah dan lain2...
Namun nilai2 itu seiring waktu akhirnya menjadi semu dan kabur dari tujuan awalnya agama itu sendiri.
Banyak hal yg terjadi saat ini namun tidak ada dalam kitab suci dan akhirnya menimbulkan kebingungan, misalnya, masalah sex, pornografi, narkoba, rokok, hedonisme, meningkatnya agresifitas anak dan lain2...
Mengenai sex sebelum pernikahan banyak org beragama menentangnya dan menjadi tabu saat dibicarakan. Apa definisi sex menurut agama?
Berhubungan intim dengan lawan jenis yg bukan pasangan sah dianggap dosa oleh agama.
Sex adalah kebutuhan dasar manusia. Semua manusia yang normal memiliki rasa ketertarikan terhadap lawan jenis secara sexual. Banyak anak2 remaja sudah mulai pacaran dan nasehat orangtua yang paling umum adalah: "kamu masih kecil belum waktu nya pacaran", akhirnya anak pacaran secara diam tanpa diketahui orangtua, dan mereka juga melakukan percobaan hubungan sexual tanpa pengetahuan dan edukasi yang cukup.
Anak2 atau remaja yg bertanya seputar sex dan organ sexual dianggap tabu.
Saat masyarakat dan pemerintah eropa melakukan edukasi sex dan organ2 sexual yg benar kepada para remaja ditentang habis2an oleh pemuka2 agama, hal ini dianggap menyimpag, sesat dan dosa.
Tujuan dari edukasi sex agar remaja laki2 dan remaja perempuan mengerti fungsi organ sexualnya, apa dampak hubungan sexual dan akibat2 dari hubungan sexual di masa remaja.
Remaja di eropa telah memahami akibat hubungan sexual di masa remaja dpt mengakibatkan kehamilan, penyakit menular sexual (HIV/AIDS) dan masalah sosial lainnya di masa depan. Pada masa kini remaja eropa lebih berhati2 dalam melakukan hubungan sex, bahkan banyak juga remaja putri yang dengan kesadaran nya menghindari hubungan sexual di masa remaja dan masa2 sekolahnya.
Para pria dewasa juga dilarang keras berhubungan sex dengan remaja, ada hukuman berat bagi yg melanggar, siapa pun tidak ada yang kebal.
Bagaimana kebutuhan sex diatur dlm agama? Bagi yg melanggar dianggap berdosa dan akan diberikan hukuman yg seberat2nya. Sejauh ini mana efektifitas nya?
pada kenyataannya justru ada pemimpin agama yang menggunakan wewenangnya untuk melakukan kekerasan sexual, pemaksaan hubungan sexual, bahkan korbannya pun ada yang masih remaja dan dibawah umur.
Hal yg paling umum lainnya adalah mengenai rokok, tidak ada kitab suci yg menyatakan larangan merokok.
Di eropa masyarakat sadar akan bahaya rokok utk diri sendiri dan dampaknya utk perokok pasif. Mereka merokok di tempat yg ditentukan. Utk mengerti dampak buruk rokok dapat dimengerti secara umum. Sulitkah utk mengerti dampak buruk rokok?
Tapi mengenai rokok tidak diatur dalam agama. Orang yang membicarakan agama, mengajarkan hidup suci, tapi tubuhnya dirusak dengan rokok dan merokok dekat anak kecil, ibu hamil dan sebagainya.
Apakah dengan memiliki agama, punya Tuhan lalu kita bisa hidup bebas melakukan apa saja dan Tuhan dapat memberikan kesehatan?
kenyataanya para pemimpin agama yang tidak menjaga makanannya tepat terkena kolestrol, serangan jantung, stroke dan bisa meninggal.
Saat ini ada negara2 tertentu memaksakan salah satu agama kepada seluruh penduduknya, jika ada yg melanggar akan ada hukuman berat.
Ada juga negara yg melarang dengan keras perpindahan agama.
Agama akhirnya dijadikan alat politik dan parahnya dijadikan alasan utk pembenaran melakukan perang.
Setiap kitab suci ditulis di tempat yg berbeda dgn budaya yg berbeda, tapi tujuannya utk mengajarkan kebaikan dengan cara yg berbeda2.
Tapi ada org2 tertentu yg menganggap ajarannya paling benar diantara yg lain dan memaksakan utk mengikuti ajarannya lengkap dgn tata cara ibadahnya.
Ada juga salah satu agama yg memiliki banyak aliran dimana masing2 aliran memiliki tata cara ibadah yg berbeda2. Bahkan cara penyebutan Tuhan pun berbeda2 dan mereka masing menganggap diri paling benar dgn sebutannya.
Untuk saling menghormati dan menghargai keaneka-ragaman budaya, bahasa, suku, ras dan agama sulitnya dimana?
Mengapa harus memaksakan?
Agama banyak berbicara mengenai kebaikan, kemanusiaan, keadilan, dan kesejahteraan. Tapi mengenai kebebasan, bagaimana agama memandangnya dan menerapkannya? Mengapa ada org membenci anggota keluarganya karena berganti agama? Mengapa ada orang beragama menyerang tempat ibadah agama lain? mengapa harus ada saling ejek antar umat beragama?
Perlukah melakukan perang dan tindak kekerasan untuk menambah jumlah pengikut agama?
Apa yg anda rasakan jika ada org memaksa utk memasukkan makanan ke dalam mulut anda yg tidak anda sukai?
Matahari terbit utk org beragama dan tidak beragama.
Perusahaan membayar gaji karyawan sesuai dgn performance nya, bukan dilihat seberapa tinggi tingkat spiritualnya. Adakah perusahaan yg membayar gaji karyawan sesuai tingkat spiritualnya? Tapi orang yang bermasalah di perusahaan adalah orang2 yang rajin beribadah, orang yang sering melakukan protes terhadap perusahaan juga adalah orang yang rajin beribadah.
Semua manusia bertanggung jawab atas apa yg dilakukannya. Seseorang yg mencuri, membunuh dan kejahatan lainnya akan diadili dalam hukum dengan adil. Seseorang berbuat baik, maka orang lain dan lingkungan sosial akan baik dengan orang tersebut. orang bekerja keras akan dibayar dengan upah yang lebih besar.
Banyak orang yang sering membicarakan Tuhan dan ajaran agama, namun dalam kehidupan sosal di masyarakat banyak melakukan tindakan2 yang merugikan orang lain, misalnya yang paling sering terjadi adalah pemimpin agama yang melakukan bisnis, banyak bisnis nya yang tidak jujur, kredit yang gagal bayar dan sebagainya. belum lagi tindakan2 kriminal lainnya yang dilakukan oleh pemimpin agama.
Apakah hukum suatu negara dianggap bertentangan dengan agama?
Apakah ada tumbang tindih antara ajaran agama dengan hukum suatu negara?
perbandingan moralitas orang beragama dengan orang yang tidak beragama justru lebih baik orang yang tidak beragama.
Ane sebagai orang yang memilik agama kaget juga denger nya.
ane ga bisa ngomong apa2 lagi, karena ane juga manusia yang ga sempurna yang juga masih banyak dosanya.
Ternyata diluar sana orang2 atheis malah memiliki moralitas yang lebih baik daripada orang beragama.
sudah saatnya kita semua introspeksi diri masing2, kita harus mencerminkan kebaikan yang diajarkan oleh agama kita kepada orang lain.
jangan2 orang melihat tingkah laku kita, malah memiliki kesan negatif terhadap kita dan juga agama yang kita anut.
jika hal ini terus berlanjut, bisa banyak orang pindah agama atau malah ga mau memiliki agama.
sudah saat nya fasilitas agama dan edukasi agama ditingkatkan, terutama di sekolah2 agama, seperti madrasah dan pondok pesantren serta sekolah2 agama lainnya.
ini ga hanya tanggung jawab kita, tapi tanggung jawab bersama agar lebih peduli terhadap pendidikan agama dan konten nya yang bermanfaat.
terutama pelanggaran sexual yg saat ini marak terjadi, seharusnya agama menjadi pelindung pertama agar generasi muda Indonesia tidak menjadi korban
postingan agan2 lainnya monggo dibaca:
Quote:
Original Posted By namasusah►sudah jadi dasar dari manusia suka membeda-bedakan dan hidup terkotak-kotak, dalam hal ini agama dan atheis pun bisa juga seperti itu.
untuk mengukur moralitas tidak harus di ukur dari apakah dia beragama atau tidak, bahkan moralitas bisa dipastikan sudah ada jauh sebelum agama muncul. Golden Ways, " Jangan lakukan kepada orang lain, apa yang kamu tidak inginkan orang lain lakukan pada dirimu ".
Moralitas pasti di miliki oleh semua orang baik beragama atau tidak, namun menurut ane, moralitas para atheis setingkat lebih baik, karena mereka lebih mengerti kenapa harus melakukan perbuatan baik atau sebaliknya.
Mereka sangat sadar kenapa harus melakukan perbuatan baik, karena memang melakukan hal-hal baik itu menyenangkan dan melihat orang lain kesusahan itu sangat tidak menyenangkan.
Sementara dari moralitas beragama kebanyakan tergantung pada prinsip neraka dan surga. Anda melakukan yang terbaik ada pahalanya sementara melakukan yang jelek akan berakibat hukuman.
Jadi pilih sendiri mana yang terbaik menurut anda ....
untuk mengukur moralitas tidak harus di ukur dari apakah dia beragama atau tidak, bahkan moralitas bisa dipastikan sudah ada jauh sebelum agama muncul. Golden Ways, " Jangan lakukan kepada orang lain, apa yang kamu tidak inginkan orang lain lakukan pada dirimu ".
Moralitas pasti di miliki oleh semua orang baik beragama atau tidak, namun menurut ane, moralitas para atheis setingkat lebih baik, karena mereka lebih mengerti kenapa harus melakukan perbuatan baik atau sebaliknya.
Mereka sangat sadar kenapa harus melakukan perbuatan baik, karena memang melakukan hal-hal baik itu menyenangkan dan melihat orang lain kesusahan itu sangat tidak menyenangkan.
Sementara dari moralitas beragama kebanyakan tergantung pada prinsip neraka dan surga. Anda melakukan yang terbaik ada pahalanya sementara melakukan yang jelek akan berakibat hukuman.
Jadi pilih sendiri mana yang terbaik menurut anda ....
Quote:
Original Posted By enam.kehendak►beda lah.
aplikasi pemeluk agama dalam menginterpretasikan ajaran agama beda dengan ajaran/moralitas agama.
contoh:
1.tiap hari jumat, jam 12 siang, pasti ada aja yg kehilangan sandal ato kotak infaq. sekarang pelakunya pasti abis jumatan. jadi klo ngomong moralitas.coba aja tunjukin ayat mana yg membenarkan pencurian, tapi koq malah nyuri ya di rumah ibadah? itu karena ujung2nya sholat adalah ibadah dan mencuri adalah pekerjaan.
pernah gak ada atheist yg mencuri? pasti adalah.
jadi gak ada hubungan antara atheis ama theist dalam moralitas, adanya cuma interpretasi yg berbeda.
contoh lagi, waktu abis wudhu deket pintu mushola pasti banyak sendal/sepatu yg berantakan. nah seinget gw islam ngajarin kebersihan n keteraturan untuk umatnya, kan lucu aja mau ibadah tapi mengabaikan perintah yg lain. udah dikasih rak sepatu, udah dikasih tempat penitipan sepatu tapi masih aja berantakan sepatu.
mau contoh lain, banyak koq pendet*/sust*r yg punya affair. dan emang orang2 atheis gak pernah kayak gitu? wow klo iya.
makanya kembali lagi how u apply ur religion,
dan itu masuk ranah akhlak ato perilaku, mau dia theist mau dia agnotis, mau dia atheist selama akhlak/prilakunya baik orang akan respek.
waktu bunda theresa meninggal, yg notabene orang katolik sementara gw islam, gw sedih, dan gw ngeliat dia bukan karena dia seorang katolik ato apa tapi ngeliat sumbangsihnya untuk kaum papa di india.
ya klo gw gimana ya, bener kata guru agama ku dulu. orang memandang agama orang lain berdasarkan kelakuan umatnya.
conth gini,
teroris ira,make kalung simbol tuhan saat ngebom.owh lalu justifikasi agama A suka ngebom.
teroris isis, nyebut nama tuhan sebelum dia menggal sandera yg diculik.owh lalu justifikasi agama B itu savage barbar.
pertanyaannya apa kelakuan mereka sesuai ajaran agama yg mereka anut?
ya klo lu ngebandingin kelakuan good atheist with a jerk theis kamu akan ngejudge atheist itu punya moralitas yg lebih baik. not apple to apple. bandingin good atheist with good theist.itu baru apple to apple
kan kasian orang theist yg mau menjalankan tuntunan agama sesuai agama mereka kena cap jelek karena kesalahan segilintir orang yg salah beragama
aplikasi pemeluk agama dalam menginterpretasikan ajaran agama beda dengan ajaran/moralitas agama.
contoh:
1.tiap hari jumat, jam 12 siang, pasti ada aja yg kehilangan sandal ato kotak infaq. sekarang pelakunya pasti abis jumatan. jadi klo ngomong moralitas.coba aja tunjukin ayat mana yg membenarkan pencurian, tapi koq malah nyuri ya di rumah ibadah? itu karena ujung2nya sholat adalah ibadah dan mencuri adalah pekerjaan.
pernah gak ada atheist yg mencuri? pasti adalah.
jadi gak ada hubungan antara atheis ama theist dalam moralitas, adanya cuma interpretasi yg berbeda.
contoh lagi, waktu abis wudhu deket pintu mushola pasti banyak sendal/sepatu yg berantakan. nah seinget gw islam ngajarin kebersihan n keteraturan untuk umatnya, kan lucu aja mau ibadah tapi mengabaikan perintah yg lain. udah dikasih rak sepatu, udah dikasih tempat penitipan sepatu tapi masih aja berantakan sepatu.
mau contoh lain, banyak koq pendet*/sust*r yg punya affair. dan emang orang2 atheis gak pernah kayak gitu? wow klo iya.
makanya kembali lagi how u apply ur religion,
dan itu masuk ranah akhlak ato perilaku, mau dia theist mau dia agnotis, mau dia atheist selama akhlak/prilakunya baik orang akan respek.
waktu bunda theresa meninggal, yg notabene orang katolik sementara gw islam, gw sedih, dan gw ngeliat dia bukan karena dia seorang katolik ato apa tapi ngeliat sumbangsihnya untuk kaum papa di india.
ya klo gw gimana ya, bener kata guru agama ku dulu. orang memandang agama orang lain berdasarkan kelakuan umatnya.
conth gini,
teroris ira,make kalung simbol tuhan saat ngebom.owh lalu justifikasi agama A suka ngebom.
teroris isis, nyebut nama tuhan sebelum dia menggal sandera yg diculik.owh lalu justifikasi agama B itu savage barbar.
pertanyaannya apa kelakuan mereka sesuai ajaran agama yg mereka anut?
ya klo lu ngebandingin kelakuan good atheist with a jerk theis kamu akan ngejudge atheist itu punya moralitas yg lebih baik. not apple to apple. bandingin good atheist with good theist.itu baru apple to apple
kan kasian orang theist yg mau menjalankan tuntunan agama sesuai agama mereka kena cap jelek karena kesalahan segilintir orang yg salah beragama
Quote:
Original Posted By Hnhev►Sebenernya kembali ke pribadi masing masing,
Umumnya sih, atheis keliatan lebih baik ya,,
Tapi banyak kok dari mereka yang gak bermoral
Coba aja cek tokoh tokoh dunia
Orang beragama, yang notabene mayoritas, malah orang yang bermoralnya jadi minoritas
Kembali lagi ke definisi moral itu gimana
Bisa jadi skripsi kali ye wkwm
Umumnya sih, atheis keliatan lebih baik ya,,
Tapi banyak kok dari mereka yang gak bermoral
Coba aja cek tokoh tokoh dunia
Orang beragama, yang notabene mayoritas, malah orang yang bermoralnya jadi minoritas
Kembali lagi ke definisi moral itu gimana
Bisa jadi skripsi kali ye wkwm
Quote:
Original Posted By wiranatadotjr►Yg atheis dibahas secara ideal, yg beragama dibahas secara fakta, ga adil lah.
Moralitas dibahas secara kesulurah mana bisa.
Smua jg pgnnya ideal. Mao atheis ataupun agama, tapikan tetep aja ideal itu hanya mimpi,
Kalau pemeluk agama, contohnya islam dlm ajarannya melarang sex bebas. Apa akan ada yg kena hiv ? Mustahil. Psti zero, knp ? Islam nikah sm islam, sex bebas ga boleh, nular dr mana ?
TAPIKAN TETAP KEMBALI LAGI, itu idealnya, penerapannya kan masing2 individu.
Klo yg dibicarakan ajaran secara kontekstual, agama psti lbh baik dr pd atheis. Krna ada aturan yg jelas yg melarang, agama psti mengandung ajaran positif.
Sedangkan atheis berharap pada logika individu masing2,
Logika tiap org beda dlm hal menilai baik buruk.
Moralitas dibahas secara kesulurah mana bisa.
Smua jg pgnnya ideal. Mao atheis ataupun agama, tapikan tetep aja ideal itu hanya mimpi,
Kalau pemeluk agama, contohnya islam dlm ajarannya melarang sex bebas. Apa akan ada yg kena hiv ? Mustahil. Psti zero, knp ? Islam nikah sm islam, sex bebas ga boleh, nular dr mana ?
TAPIKAN TETAP KEMBALI LAGI, itu idealnya, penerapannya kan masing2 individu.
Klo yg dibicarakan ajaran secara kontekstual, agama psti lbh baik dr pd atheis. Krna ada aturan yg jelas yg melarang, agama psti mengandung ajaran positif.
Sedangkan atheis berharap pada logika individu masing2,
Logika tiap org beda dlm hal menilai baik buruk.
Quote:
Original Posted By bebekchan►pengalaman ane deket sm yg atheis, ga mau tau ga mau banyak tanya ga mau nyuruh soal beribadah. thats your problem, you need your own god.
ane pernah dikasih contoh, keluarga dia yg atheis selalu berterima kasih pada ibunya yg sudah cape2 masak buat keluarga sebelum makan malam (dinner selalu bareng keluarga). terus dia tanya kenapa orang2 harus "berakting" berdoa berterima kasih pada yg ga keliatan yg ga masak yg ga cape? kalo mau berdoa pada tuhanmu ya dalam hati aja, tapi mulutmu bisa kan berterimakasih pada yg jelas2 didepan matamu sudah cape masak?
sayang aja minusnya atheis yg ane kenal selalu mempertanyakan keberadaan tuhan ke ane, yaelah ane aja masih cetek agamanya
ane pernah dikasih contoh, keluarga dia yg atheis selalu berterima kasih pada ibunya yg sudah cape2 masak buat keluarga sebelum makan malam (dinner selalu bareng keluarga). terus dia tanya kenapa orang2 harus "berakting" berdoa berterima kasih pada yg ga keliatan yg ga masak yg ga cape? kalo mau berdoa pada tuhanmu ya dalam hati aja, tapi mulutmu bisa kan berterimakasih pada yg jelas2 didepan matamu sudah cape masak?
sayang aja minusnya atheis yg ane kenal selalu mempertanyakan keberadaan tuhan ke ane, yaelah ane aja masih cetek agamanya

Quote:
Original Posted By azzureadyth►Yaaa kalau ditanya pertanyaan moralitas atheis sama moralitas agama lebih baik yang mana yaa agak susah juga sih, soalnya pertanyaan kayak gini cakupannya luas.
Tapi kalau berdasarkan yang aku pelajari selama ini:
Moralitas kalau dipadanin ke bahasa Indonesia jadi "Budi Pekerti", "Adab", "Susila".
Kalau kita runut pakai pengertian dari KBBI ya, bukan pakai pengertian yang sering dipake di tulisan Inggris (walaupun banyak yang sama juga), moralitas, budi pekerti, adab, atau susila itu "(ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; akhlak; budi pekerti; susila" kata KBBI Edisi III.
Agama juga punya "tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya" kayak moralitas tapi kalau di agama itu ada "sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan".
Jadi, dari kedua penjabaran di atas bisa disimpulin moralitas/budi pekerti/adab/susila itu bisa berdiri sendiri, moralitas tidak berarti sama dengan agama, tapi agama itu sendiri juga punya moralitasnya masing-masing.
Atheis bisa punya moralitas, ya bisa belajar dari mana yang dia pikir yang terbaik, bisa budaya adat, bisa filosofi, bisa dari agama, atau bisa comot terus campur dari mana aja yang menurut dia baik. Misalnya kayak yang namanya utilitarianisme, humanisme, freethinking dll itu filosofi moralitas yang nggak perlu tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada tuhan.
Kalau agama, moralitasnya sudah ada aturannya sendiri, sesuai dengan agamanya masing-masing, bedanya kalau agama selalu ada kaitannya dengan keimanan dan peribadatan kepada Tuhan.
Kalau ditanya moralitas mana yang paling baik, atheis apa agama, ya karena ini cakupan pertanyaannya luas, jawabannya jadi tergantung orangnya (subjektif), kalau ditanya ke tiap orang yang berbeda ya pasti dia jawab moralitas pilihannya sendirilah yang terbaik.
Ada orang atheis anti sekali sama agama dan tuhan, tapi nggak hedon, peduli sesama, gemar menolong, baik hati, rajin menabung. Ada juga orang atheis yang kelakuannya penjahat, ngerampok, ngebunuh, dll.
Orang beragama ada yang soleh, beriman, taat pada perintah agama, akhlaknya pada tuhan dan manusia pun baik. Ada juga orang beragama yang rajin beribadah, membela agama, tapi menggal-menggal kepala, pelecehan seksual, dll.
Jadi kalau ditanya yang mana yang paling baik, secara keseluruhan, aku juga nggak tahu...
Tapi, mungkin yang berikut ini bisa jadi bahan pikiran....
Orang beragama yang bertakwa, selalu mengingat dan menaati perintah tuhan serta agama, akan dijanjikan ganjaran berupa pahala dan surga. Walau si manusianya itu tidak pernah mengharapkan surga atau neraka, di akhirat tuhan tetap akan membahagiakan orang baik dan menghukum orang jahat.
Orang atheis yang berbuat baik, tidak punya semacam tuhan yang akan mengawasi dan mengganjarnya pahala dan surga, tidak punya kepercayaan atau konsep kalau perbuatan baiknya akan dibalas atau berguna di akhirat. Tapi walaupun begitu, si orang atheis itu tetap saja melakukan perbuatan baik. Untuk apa? Kenapa dia begitu?
Mudah-mudahan ini bisa jadi tambahan wawasan.
Tapi kalau berdasarkan yang aku pelajari selama ini:
Moralitas kalau dipadanin ke bahasa Indonesia jadi "Budi Pekerti", "Adab", "Susila".
Kalau kita runut pakai pengertian dari KBBI ya, bukan pakai pengertian yang sering dipake di tulisan Inggris (walaupun banyak yang sama juga), moralitas, budi pekerti, adab, atau susila itu "(ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; akhlak; budi pekerti; susila" kata KBBI Edisi III.
Agama juga punya "tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya" kayak moralitas tapi kalau di agama itu ada "sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan".
Jadi, dari kedua penjabaran di atas bisa disimpulin moralitas/budi pekerti/adab/susila itu bisa berdiri sendiri, moralitas tidak berarti sama dengan agama, tapi agama itu sendiri juga punya moralitasnya masing-masing.
Atheis bisa punya moralitas, ya bisa belajar dari mana yang dia pikir yang terbaik, bisa budaya adat, bisa filosofi, bisa dari agama, atau bisa comot terus campur dari mana aja yang menurut dia baik. Misalnya kayak yang namanya utilitarianisme, humanisme, freethinking dll itu filosofi moralitas yang nggak perlu tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada tuhan.
Kalau agama, moralitasnya sudah ada aturannya sendiri, sesuai dengan agamanya masing-masing, bedanya kalau agama selalu ada kaitannya dengan keimanan dan peribadatan kepada Tuhan.
Kalau ditanya moralitas mana yang paling baik, atheis apa agama, ya karena ini cakupan pertanyaannya luas, jawabannya jadi tergantung orangnya (subjektif), kalau ditanya ke tiap orang yang berbeda ya pasti dia jawab moralitas pilihannya sendirilah yang terbaik.
Ada orang atheis anti sekali sama agama dan tuhan, tapi nggak hedon, peduli sesama, gemar menolong, baik hati, rajin menabung. Ada juga orang atheis yang kelakuannya penjahat, ngerampok, ngebunuh, dll.
Orang beragama ada yang soleh, beriman, taat pada perintah agama, akhlaknya pada tuhan dan manusia pun baik. Ada juga orang beragama yang rajin beribadah, membela agama, tapi menggal-menggal kepala, pelecehan seksual, dll.
Jadi kalau ditanya yang mana yang paling baik, secara keseluruhan, aku juga nggak tahu...
Tapi, mungkin yang berikut ini bisa jadi bahan pikiran....
Orang beragama yang bertakwa, selalu mengingat dan menaati perintah tuhan serta agama, akan dijanjikan ganjaran berupa pahala dan surga. Walau si manusianya itu tidak pernah mengharapkan surga atau neraka, di akhirat tuhan tetap akan membahagiakan orang baik dan menghukum orang jahat.
Orang atheis yang berbuat baik, tidak punya semacam tuhan yang akan mengawasi dan mengganjarnya pahala dan surga, tidak punya kepercayaan atau konsep kalau perbuatan baiknya akan dibalas atau berguna di akhirat. Tapi walaupun begitu, si orang atheis itu tetap saja melakukan perbuatan baik. Untuk apa? Kenapa dia begitu?
Mudah-mudahan ini bisa jadi tambahan wawasan.
Quote:
Original Posted By Scheed►Kalau agan mau membandingkan moralitas umat beragama dengan atheis jangan membandingkan atheis yang bermoral baik dengan penganut agama akhir zaman yang kebanyakan memiliki moral buruk sebab jauh dari Nabinya.
Sebab ini perbandingan yang cacat sebab tidak semua orang atheis itu baik dan tidak semua orang beragama itu buruk. Ada banyak orang atheis yang bermoral bejat dan banyak pula orang beragama yang bermoral baik. Cuma tidak terekspos saja, kenapa??? Karena media tidak mengeksposnya. Media hanya mengekspos berita2 yang "menjual" bagi mereka. Seorang alim yang berbuat baik itu tidak menjual, seorang umat beragama yang berbuat kerusakan itulah yg menjual. Kemudian seorang bejat tadi diblowup seolah2 agama itu salah. Dan hasilnya, kepercayaan terhadap agama berkurang.
Kalau agan mau melihat moralitas agama (saya mengambil contoh dari agama Islam) maka agan harus membaca kisah Nabi Muhammad dan para sahabat serta ulama yang hidup berdekatan dengan beliau. Perlu agan tahu, konsep penulisan sejarah dalam Islam adalah yg terbaik di dunia. Kitab Shahih Bukhari disebut sebagai kitab shahih ke dua setelah al quran dikarenakan begitu cermatnya Imam Bukhari memilih dan melacak hadits yang benar-benar bersumber dari Nabi. Dalam menyeleksi hadits imam bukhari benar2 meneliti orang2 yang meriwayatkan hadits sampai-sampai bila kedapatan periwayat itu berdusta sekali saja, maka haditsnya tertolak. Coba agan belajar ilmu mustholah hadits.
Selain itu kisah2 ulama salaf juga akan memberikan faidah dan gambaran moralitas yang tinggi. Sudahkah agan mendengar kisah imam hasan al bashri atau imam ahmad (saya lupa) yang rumahnya ketetesan kotoran dari tetangga yahudinya hingga bertahun-tahun namun ia diam sebab tidak enak dengan tetangganya? Pernahkah agan mendengar kisah seorang imam memperlakukan pencuri yang hendak mencuri di rumahnya? Sang imam tidak menghukum pencuri itu tapi malah diajak ibadah, diajak puasa, diajak sholat???
Pernahkah agan mendengar kisah uwais al qarni dan baktinya terhadap ibunya?
Pernahkah agan mendengar kisah Rasul yang mendoakan penduduk thaif meski beliau dilempari batu oleh mereka hingga berdarah2.
Pernahkah agan mendengar kisah seorang ulama yang menumpahkan madu jualannya satu gentong besar penuh sebab kemasukan bangkai tikus di dalamnya?
Pernahkah agan mendengar kisah nabi yang mendapati arab badui kencing di masjid nabawi?
Banyak sekali moralitas yang diajarkan dalam agama tidak didapatkan pada diri orang atheis. Mengapa? Karena mereka tidak punya panutan dan apa yang dilakukannya hanya sebatas prasangka.
Jika memang moralitas agama itu begitu baik mengapa orang2 beragama di zaman ini moralnya begitu rusak? Jawabannya kita tanyakan ke diri masing2. Seberapa jauh kita mengenal agama kita. Apakah kita beragama hanya karena orang tua kita beragama? Seberapa sering kita belajar agama? Seberapa tahu kita dengan agama kita? Subhanallah orang beragama rusak karena mereka memeluk agama namun mereka enggan mempelajarinya. Sedangkan zaman ini adalah akhir zaman dimana kebaikan itu sangat langka sebagaimana langkanya badak bercula di tanah jawa. Bahkan jauh lebih langka sampai-sampai kita kagum dengan orang yang memberi makan orang miskin. Saking langkanya kebaikan sehingga kejujuran menjadi barang muahal. Sampai-sampai kita pukul rata kalau orang atheis itu lebih baik dari mereka yang beragama. Naudzubillaahi min dzalik
Jasmerah... jangan melupakan sejarah... orang2 atheis juga bisa menjadi keji bahkan sangat keji karena tak ada Tuhan yang melarang mereka berbuat kekejian.
Sebab ini perbandingan yang cacat sebab tidak semua orang atheis itu baik dan tidak semua orang beragama itu buruk. Ada banyak orang atheis yang bermoral bejat dan banyak pula orang beragama yang bermoral baik. Cuma tidak terekspos saja, kenapa??? Karena media tidak mengeksposnya. Media hanya mengekspos berita2 yang "menjual" bagi mereka. Seorang alim yang berbuat baik itu tidak menjual, seorang umat beragama yang berbuat kerusakan itulah yg menjual. Kemudian seorang bejat tadi diblowup seolah2 agama itu salah. Dan hasilnya, kepercayaan terhadap agama berkurang.
Kalau agan mau melihat moralitas agama (saya mengambil contoh dari agama Islam) maka agan harus membaca kisah Nabi Muhammad dan para sahabat serta ulama yang hidup berdekatan dengan beliau. Perlu agan tahu, konsep penulisan sejarah dalam Islam adalah yg terbaik di dunia. Kitab Shahih Bukhari disebut sebagai kitab shahih ke dua setelah al quran dikarenakan begitu cermatnya Imam Bukhari memilih dan melacak hadits yang benar-benar bersumber dari Nabi. Dalam menyeleksi hadits imam bukhari benar2 meneliti orang2 yang meriwayatkan hadits sampai-sampai bila kedapatan periwayat itu berdusta sekali saja, maka haditsnya tertolak. Coba agan belajar ilmu mustholah hadits.
Selain itu kisah2 ulama salaf juga akan memberikan faidah dan gambaran moralitas yang tinggi. Sudahkah agan mendengar kisah imam hasan al bashri atau imam ahmad (saya lupa) yang rumahnya ketetesan kotoran dari tetangga yahudinya hingga bertahun-tahun namun ia diam sebab tidak enak dengan tetangganya? Pernahkah agan mendengar kisah seorang imam memperlakukan pencuri yang hendak mencuri di rumahnya? Sang imam tidak menghukum pencuri itu tapi malah diajak ibadah, diajak puasa, diajak sholat???
Pernahkah agan mendengar kisah uwais al qarni dan baktinya terhadap ibunya?
Pernahkah agan mendengar kisah Rasul yang mendoakan penduduk thaif meski beliau dilempari batu oleh mereka hingga berdarah2.
Pernahkah agan mendengar kisah seorang ulama yang menumpahkan madu jualannya satu gentong besar penuh sebab kemasukan bangkai tikus di dalamnya?
Pernahkah agan mendengar kisah nabi yang mendapati arab badui kencing di masjid nabawi?
Banyak sekali moralitas yang diajarkan dalam agama tidak didapatkan pada diri orang atheis. Mengapa? Karena mereka tidak punya panutan dan apa yang dilakukannya hanya sebatas prasangka.
Jika memang moralitas agama itu begitu baik mengapa orang2 beragama di zaman ini moralnya begitu rusak? Jawabannya kita tanyakan ke diri masing2. Seberapa jauh kita mengenal agama kita. Apakah kita beragama hanya karena orang tua kita beragama? Seberapa sering kita belajar agama? Seberapa tahu kita dengan agama kita? Subhanallah orang beragama rusak karena mereka memeluk agama namun mereka enggan mempelajarinya. Sedangkan zaman ini adalah akhir zaman dimana kebaikan itu sangat langka sebagaimana langkanya badak bercula di tanah jawa. Bahkan jauh lebih langka sampai-sampai kita kagum dengan orang yang memberi makan orang miskin. Saking langkanya kebaikan sehingga kejujuran menjadi barang muahal. Sampai-sampai kita pukul rata kalau orang atheis itu lebih baik dari mereka yang beragama. Naudzubillaahi min dzalik
Jasmerah... jangan melupakan sejarah... orang2 atheis juga bisa menjadi keji bahkan sangat keji karena tak ada Tuhan yang melarang mereka berbuat kekejian.
Diubah oleh chyrow 23-05-2016 12:27
0
10.1K
Kutip
68
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan