- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Miris…. Para Siswa SMP di Bandung Ini Belajar di Kandang Ayam


TS
heavenisnomore
Miris…. Para Siswa SMP di Bandung Ini Belajar di Kandang Ayam
Quote:

POJOKJABAR.com, BANDUNG – Kondisi sejumlah siswa SMPN 3 Bandung yang berlokasi di Desa Situwangi RT 3/9, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kini masih harus rela belajar di bekas kandang ayam yang sudah dialami selama setahun terakhir ini.
Berdasarkan pantauan wartawan Selasa (17/05/2016), dengan berdindingkan triplek dan beratapkan asbes dua kotak kandang ayam berukuran 8X10 meter persegi yang dijadikan ruang belajar tersebut, kondisinya sangat memprihatinkan bahkan tidak layak untuk digunakan sebagai ruang belajar.
Selain itu dua kotak kandang ayam tersebut, disekat menjadi tiga bagian untuk dijadikan ruang kelas. Banyak bagian atapnya yang telah mengalami tambalan akibat bocor saat hujan. Selain itu, lantai ruangnya pun nyaris seperti tanah, karena pelester lantai hanya seadanya.
Selain kondisi ruang belajar, sejumlah fasilitas gedung penunjang lingkungan sekolah pun masih sangat minim. Seperti tidak adanya perpustakaan, ruang guru, WC, laboratorium IPA dan fasilitas gedung lainnya.
Menurut Raden Mochamad Toha, 54, Kepala Sekolah SMPN 3 menuturkan, kondisi seperti ini terpaksa dipilihnya, karena selain kebutuhan sarana pendidikan bagi warga di Desa Situwangi dan sekitarnya yang cukup mendesak, sulitnya mencari lahan untuk dijadikan sebagai gedung sekolah menjadi alasan lain kenapa lahan dan pemanfaatan bekas kandang ayam yang dijadikan gedung sekolah terlebih dulu dipilihnya.
“Terpaksa dipilih disini, karena kebutuhan sarana pendidikan di Desa Situwangi cukup mendesak, dan sulit juga mencari tanah untuk bangunan sekolah disini, karena lahan untuk gedung sekolah itu harus tanah kuning kalau lahan hijau tidak boleh (lahan untuk pertanian yang berkelanjutan dilarang ada bangunan, red),” katanya saat ditemui di SMPN 3, kemarin.
Dia menuturkan, tingkat warga untuk melanjutkan kejenjang sekolah setingkat SMP sangat sedikit sekali sebelum adanya sekolah “kandang ayam” ini, selain akses sekolah yang jaraknya cukup jauh menjadi alasan, ekonomi warga yang kebanyakan dari buruh tani menjadi alasan lainnya. “Alhamdulillah sekarang jadi banyak yang melanjutkan berkat adanya sekolah ini,” kata dia.
Lebih jauh, Dia menjelaskan, SMPN 3 yang berdiri sejak 2010 awalnya tidak memiliki lahan dan gedung sekolah. Bahkan, untuk kegiatan belajarnya pun harus numpang dan berpindah-pindah ke sekolah yang lain hingga tahun 2014. Akibat sekolah yang ditumpanginya sudah tidak mempu menampung siswa SMPN 3, maka atas desakan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) KBB untuk secapatnya mencari lahan sekolah, maka dipilihlah lahan bekas peternakan ayam miliknya ini dengan menggunakan anggaran tahun 2015.
“Akhirnya karena sulitnya mencari tanah dijadikan bangunan sekolah, akhirnya ide untuk merenovasi kandang ayam milik keluarga saya ini diajukan ke Pemda dan akhirnya sambil berjalan kami membangun tiga lokal,” ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, dari luas lahan 3426 meter persegi, baru tiga ruang kelas yang sedang dibangun dan masih kurang 13 ruang kelas untuk menampung 370 siswa yang ada saat ini. Selain itu, fasilitas lainnya yang belum ada diantaranya, Perpustakaan, WC, Laboratorium IPA dan fasilitas pendukunglainnya.
“Aset Pemda baru tiga kelas yang dibangun, sisanya masih aset saya dan kekuarga saya, karena baru tanahnya yang dibeli tidak dengan gedung dan kandang ayamnya,” ujarnya.
Saat ini, siswa SMPN 3 ada sebanyak 370 siswa dengan tenaga guru berstatus PNS 12 orang dan guru berstatus honorer 23 orang, tenaga tata usaha honorer 4 orang, penjaga sekolah honorer 1 orang dan Tata usaha berstatus PNS 1 orang.
SMPN 3 juga sejak berdiri telah meluluskan 17 siswa ditahun pertama berdiri, tahun kedua 72 siswa dan kemarin yang ikut Ujian Nasional (UN) atau angkatan ke-3 ada sebanyak 113 siswa.
Dirinya berharap, ada perhatian dari semua pihak untuk kelangsungan sekolah di SMPN 3 terutama menyangkut semua fasilitas yang ada yang masih sangat kekurangan.
“Kami sudah minta bantuan ke.kementerian pendidikan tapi belum ada jawaban hingga saat ini,” pungkasnya.
http://jabar.pojoksatu.id/bandung/20...andang-ayam/2/
0
5.4K
Kutip
29
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan