- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[FanFict JKT48] Beautifull Aurora


TS
melodion
[FanFict JKT48] Beautifull Aurora
Assalammualaikum 

Permisi agan-agan, mau share fanfict JKT48 buatan ane dimari
Spoiler for Part 1: Stay Away:
“Dion, ayo bangun, sudah jam 5.15 ini”, suara seorang wanita dibalik luar pintu kamar.
“iya, sudah bangun daritadi ini bu”
“Yaudah, cepetan mandi, jangan telat di hari pertama sekolah kamu yang baru loh”
“iya iya”
Pemuda yang dipanggil dengan nama Dion ini pun menge-pause permainan yang dimainkannya di laptop, kemudian dia mengambil handuk dan sebatang rokok yang ditaruhnya diatas meja, dikarenakan ritual Dion sebelum mandi adalah Buang air besar terlebih dahulu sambil merokok.
Dion merupakan anak sulung dari keluarganya yang sederhana. Ayahnya merupakan kepala bagian disalah satu kantor swasta di Jakarta, sedangkan Ibunya menjalani bisnis katering yang dibantu sama Bi Nisa, asisten rumah tangga di kediamannya.
Setelah mandi, Dion pun berkemas melakukan keperluan yang diperlukan untuk sekolah, seperti memakai seragam putih abu-abu dan membawa buku tulis seperlunya kedalam tas. Sehabis itu ia keluar kamar menuju kedapur untuk sekedar mencari makanan ringan. Di dapur terlihat Ibunya dan Bi Nisa sedang sibuk memasak.
“Den Dion, rambutnya belum disisir tuh.”, Bi Nisa memberitahu sambil mengaduk bumbu
“iya nak, sisir dulu gih rambutmu biar rapi.”, sambung Ibunya.
“Disisir tangan saja deh, bu.”, jawab Dion cuek sambil mencari-cari makanan dikulkas
“Dasar”, Ibunya dan Bi Nisa cuma bisa tersenyum dengan tingkah cuek dion.
Tak lama kemudian Ayah Dion pun datang, dan langsung bergabung dengan Dion mencari makanan di kulkas.
“Haduh yah, ngantri dong”, ujar Dion sewot.
Ayah Dion Cuma nyengir dengan perkataan anaknya, dan disaat itu juga mereka mendapatkan makanan yang di-inginkan. Walau itu sebenarnya cuma roti srikaya yang mereka bagi ber-dua.
Setelah beres makan Ayah Dion pun segera bergegas menuju garasi
“Ayah, rambutnya belum disisir tuh”, ucap Ibunya Dion mengomentari penampilan suaminya.
Ayahnya Dion memegang rambutnya yang dimaksud, kemudian menoleh ke-arah istrinya, sambil tersenyum dia berkata
“Disisi rambut saja deh, ma” Ayahnya Dion pun menghampiri istrinya dan mencium lembut pipinya.
“Dasar Ayah dan Anak sama saja” ujar Ibu Dion sambil tersenyum memandang suaminya.
“Ayah pergi dulu ya, ma. dan Dion ayo cepat, Ayah yang ngantar kamu hari ini ke sekolah”
“Aku pergi sendiri saja deh yah”
“GAK BISA!”, kata Ibu dan Ayah Dion berbarengan.
Dion pun tertegun, kemudian Ayahnya melanjutkan omongannya
“Udah tau hobi banget tersesat, lagian kamu tidak tahu kan alamat sekolahmu yang baru? Cepat ya, ayah tunggu di mobil”, kata Ayahnya sambil berlalu menuju garasi.
Ibu Dion dan Bi Nisa mengangguk tanda setuju dengan perkataan Ayahnya Dion, apalagi di bagian TERSESAT. Sedangkan orang yang dimaksud cuma bisa nyengir, Dion pun salam tangan dengan Ibunya dan Bi Nina untuk berpamitan ke sekolah.
Sesampainya di garasi, Dion pun segera masuk ke mobil, tapi keadaan mobil dalam tidak keadaan menyala. Sedangkan Ayahnya malah asik merokok. Heran dengan itu Dion pun bertanya
“Kenapa gak dihidupin mobilnya, yah?”
Ayahnya kemudian menghisap rokok, dan membuang asapnya, menoleh kearah Dion, kemudian berkata
“Nak, kamu kan masih muda, sedangkan Ayah sudah tua”
“Terus?”, Dion kembali bertanya sambil mengangkat 1 alisnya.
Ayahnya kemudian kembali menghadap ke depan, menatap nanar seolah olah terlampau banyak masalah di pundaknya. Dia menghisap rokoknya kembali, dan berkata
“Tolong ambilin kunci mobil dan tas ayah di kamar Ayah dong, Ayah lupa”
Dion menepuk jidatnya, dia sudah merasa curiga dengan sikap sok dramatis Ayahnya pasti membuatnya kerepotan pada akhirnya. Ayahnya cuma terkekeh kemudian terbatuk-batuk karena asap rokoknya sendiri.
“Syukur !”, ucap Dion didalam hati.
- - -
SMA Jakarta 23, merupakan salah satu SMA favorit yang menjadi incaran para pelajar se-Jakarta. Ini dikarenakan sekolah ini tidak hanya unggul dalam kegiatan akademik, tetapi juga unggul dalam kegiatan ekstrakulikuler sekolahnya, terutama di bidang Musik, olah raga , dan juga Sastra.
Di salah satu kelas, tepatnya di kelas 11 B, sudah ramai para siswa-siswi dikelas tersebut, ada yang bergosip, ada yang menceritakan kegiatan liburan saat libur semester 1 kemarin, dan ada juga yang rajin belajar. Semua dilakukan hanya untuk sekedar membunuh waktu sebelum bel masuk berbunyi.
Di salah satu meja yang dekat pintu masuk kelas, terjadi percakapan antar 3 orang.
“Beneran ada anak baru di sekolah ini ?.” Tanya seorang siswa kepada siswi yang duduk tepat di baris depan mejanya.
“Katanya sih begitu, Melody yang bilang kemarin”
“Kok Melody bisa tau ?” siswa itu kembali bertanya.
“Cape deh, Melody kan anaknya Kepala Sekolah, ya jelas dia taulah”, sewot siswi tersebut.
“Oh iya, gue lupa Ve hahaha”
“Kalian lagi ngomongin apa nih ?” datang seorang siswi yang ikut nimbrung percakapan mereka.
“Ini si Arya, ngomongin tentang anak baru” jawab Ve
“Oh yang di-omongin sama Melody kemarin pas kita di café itu ya?” siswi itu memastikan, Ve cuma menganggukan kepalanya.
“Anak pindahannya cewek atau cowok, Naomi ?”, tanya Arya penasaran.
“Gak tau, tanya saja sama Melody nanti.” Ucap cewek yang bernama Naomi tersebut.
“Ngomong-ngomong soal Melody, dia kemana ya ? tumben belum datang jam segini” tanya teman sebangku Arya ke Ve.
Belum dijawab sama Ve, tiba-tiba datang seorang siswi memakai jaket hitam yang terlihat ngos-ngosan. Terlihat siswi itu seperti habis berlari-lari
“aduuh, hampir saja telat. Naomi, Ve ada PR gak ?” tanya cewek berjaket hitam itu ke Naomi dan Ve.
“Ya kali Mel, sejak kapan awal semester ada PR ?” ujar Naomi sewot, Ve pun menggeleng-geleng kepalanya dengan tingkah Melody.
“Oh.. hehe, kebiasaan” ucap Melody sambil duduk disamping Ve dan melepas tas di Punggungnya, tak lupa Ve menoyor pelan kepala Melody karena kelakuannya tadi, Melody Cuma menjulur lidahnya.
“Eh Mel, katanya ada anak baru ya di sekolah kita ?” Tanya Arya yang masih penasaran.
“Iya, aku dengar dari Ayahku sih dia pindahan dari SMA Jakarta 01, dan kata Ayahku juga dia bakalan masuk ke kelas kita” jawab Melody jelas.
“Cewek apa cowok Mel ?” tanya Arya melanjutkan.
Melody Cuma mengangkat kedua bahunya dan menggeleng, tanda kalau dia sendiri tidak tahu.
“Ntar dulu Mel, kok Ayah lu tau kalau anak pindahannya bakalan masuk ke kelas kita ?” Tanya teman sebangkunya Arya.
Mendengar pertanyaan tersebut, Ve, Arya, dan Naomi pun kompak menjawab
“Ayahnya kan Kepala sekolah, Edgar !” ujar mereka bertiga sewot.
“Oh iya lupa, hehe sory Mel”, Melody cuma manyun tak lama kemudian Bel tanda masuk pun berbunyi.
****
Sambungannya, di post #4
“iya, sudah bangun daritadi ini bu”
“Yaudah, cepetan mandi, jangan telat di hari pertama sekolah kamu yang baru loh”
“iya iya”
Pemuda yang dipanggil dengan nama Dion ini pun menge-pause permainan yang dimainkannya di laptop, kemudian dia mengambil handuk dan sebatang rokok yang ditaruhnya diatas meja, dikarenakan ritual Dion sebelum mandi adalah Buang air besar terlebih dahulu sambil merokok.
Dion merupakan anak sulung dari keluarganya yang sederhana. Ayahnya merupakan kepala bagian disalah satu kantor swasta di Jakarta, sedangkan Ibunya menjalani bisnis katering yang dibantu sama Bi Nisa, asisten rumah tangga di kediamannya.
Setelah mandi, Dion pun berkemas melakukan keperluan yang diperlukan untuk sekolah, seperti memakai seragam putih abu-abu dan membawa buku tulis seperlunya kedalam tas. Sehabis itu ia keluar kamar menuju kedapur untuk sekedar mencari makanan ringan. Di dapur terlihat Ibunya dan Bi Nisa sedang sibuk memasak.
“Den Dion, rambutnya belum disisir tuh.”, Bi Nisa memberitahu sambil mengaduk bumbu
“iya nak, sisir dulu gih rambutmu biar rapi.”, sambung Ibunya.
“Disisir tangan saja deh, bu.”, jawab Dion cuek sambil mencari-cari makanan dikulkas
“Dasar”, Ibunya dan Bi Nisa cuma bisa tersenyum dengan tingkah cuek dion.
Tak lama kemudian Ayah Dion pun datang, dan langsung bergabung dengan Dion mencari makanan di kulkas.
“Haduh yah, ngantri dong”, ujar Dion sewot.
Ayah Dion Cuma nyengir dengan perkataan anaknya, dan disaat itu juga mereka mendapatkan makanan yang di-inginkan. Walau itu sebenarnya cuma roti srikaya yang mereka bagi ber-dua.
Setelah beres makan Ayah Dion pun segera bergegas menuju garasi
“Ayah, rambutnya belum disisir tuh”, ucap Ibunya Dion mengomentari penampilan suaminya.
Ayahnya Dion memegang rambutnya yang dimaksud, kemudian menoleh ke-arah istrinya, sambil tersenyum dia berkata
“Disisi rambut saja deh, ma” Ayahnya Dion pun menghampiri istrinya dan mencium lembut pipinya.
“Dasar Ayah dan Anak sama saja” ujar Ibu Dion sambil tersenyum memandang suaminya.
“Ayah pergi dulu ya, ma. dan Dion ayo cepat, Ayah yang ngantar kamu hari ini ke sekolah”
“Aku pergi sendiri saja deh yah”
“GAK BISA!”, kata Ibu dan Ayah Dion berbarengan.
Dion pun tertegun, kemudian Ayahnya melanjutkan omongannya
“Udah tau hobi banget tersesat, lagian kamu tidak tahu kan alamat sekolahmu yang baru? Cepat ya, ayah tunggu di mobil”, kata Ayahnya sambil berlalu menuju garasi.
Ibu Dion dan Bi Nisa mengangguk tanda setuju dengan perkataan Ayahnya Dion, apalagi di bagian TERSESAT. Sedangkan orang yang dimaksud cuma bisa nyengir, Dion pun salam tangan dengan Ibunya dan Bi Nina untuk berpamitan ke sekolah.
Sesampainya di garasi, Dion pun segera masuk ke mobil, tapi keadaan mobil dalam tidak keadaan menyala. Sedangkan Ayahnya malah asik merokok. Heran dengan itu Dion pun bertanya
“Kenapa gak dihidupin mobilnya, yah?”
Ayahnya kemudian menghisap rokok, dan membuang asapnya, menoleh kearah Dion, kemudian berkata
“Nak, kamu kan masih muda, sedangkan Ayah sudah tua”
“Terus?”, Dion kembali bertanya sambil mengangkat 1 alisnya.
Ayahnya kemudian kembali menghadap ke depan, menatap nanar seolah olah terlampau banyak masalah di pundaknya. Dia menghisap rokoknya kembali, dan berkata
“Tolong ambilin kunci mobil dan tas ayah di kamar Ayah dong, Ayah lupa”
Dion menepuk jidatnya, dia sudah merasa curiga dengan sikap sok dramatis Ayahnya pasti membuatnya kerepotan pada akhirnya. Ayahnya cuma terkekeh kemudian terbatuk-batuk karena asap rokoknya sendiri.
“Syukur !”, ucap Dion didalam hati.
- - -
SMA Jakarta 23, merupakan salah satu SMA favorit yang menjadi incaran para pelajar se-Jakarta. Ini dikarenakan sekolah ini tidak hanya unggul dalam kegiatan akademik, tetapi juga unggul dalam kegiatan ekstrakulikuler sekolahnya, terutama di bidang Musik, olah raga , dan juga Sastra.
Di salah satu kelas, tepatnya di kelas 11 B, sudah ramai para siswa-siswi dikelas tersebut, ada yang bergosip, ada yang menceritakan kegiatan liburan saat libur semester 1 kemarin, dan ada juga yang rajin belajar. Semua dilakukan hanya untuk sekedar membunuh waktu sebelum bel masuk berbunyi.
Di salah satu meja yang dekat pintu masuk kelas, terjadi percakapan antar 3 orang.
“Beneran ada anak baru di sekolah ini ?.” Tanya seorang siswa kepada siswi yang duduk tepat di baris depan mejanya.
“Katanya sih begitu, Melody yang bilang kemarin”
“Kok Melody bisa tau ?” siswa itu kembali bertanya.
“Cape deh, Melody kan anaknya Kepala Sekolah, ya jelas dia taulah”, sewot siswi tersebut.
“Oh iya, gue lupa Ve hahaha”
“Kalian lagi ngomongin apa nih ?” datang seorang siswi yang ikut nimbrung percakapan mereka.
“Ini si Arya, ngomongin tentang anak baru” jawab Ve
“Oh yang di-omongin sama Melody kemarin pas kita di café itu ya?” siswi itu memastikan, Ve cuma menganggukan kepalanya.
“Anak pindahannya cewek atau cowok, Naomi ?”, tanya Arya penasaran.
“Gak tau, tanya saja sama Melody nanti.” Ucap cewek yang bernama Naomi tersebut.
“Ngomong-ngomong soal Melody, dia kemana ya ? tumben belum datang jam segini” tanya teman sebangku Arya ke Ve.
Belum dijawab sama Ve, tiba-tiba datang seorang siswi memakai jaket hitam yang terlihat ngos-ngosan. Terlihat siswi itu seperti habis berlari-lari
“aduuh, hampir saja telat. Naomi, Ve ada PR gak ?” tanya cewek berjaket hitam itu ke Naomi dan Ve.
“Ya kali Mel, sejak kapan awal semester ada PR ?” ujar Naomi sewot, Ve pun menggeleng-geleng kepalanya dengan tingkah Melody.
“Oh.. hehe, kebiasaan” ucap Melody sambil duduk disamping Ve dan melepas tas di Punggungnya, tak lupa Ve menoyor pelan kepala Melody karena kelakuannya tadi, Melody Cuma menjulur lidahnya.
“Eh Mel, katanya ada anak baru ya di sekolah kita ?” Tanya Arya yang masih penasaran.
“Iya, aku dengar dari Ayahku sih dia pindahan dari SMA Jakarta 01, dan kata Ayahku juga dia bakalan masuk ke kelas kita” jawab Melody jelas.
“Cewek apa cowok Mel ?” tanya Arya melanjutkan.
Melody Cuma mengangkat kedua bahunya dan menggeleng, tanda kalau dia sendiri tidak tahu.
“Ntar dulu Mel, kok Ayah lu tau kalau anak pindahannya bakalan masuk ke kelas kita ?” Tanya teman sebangkunya Arya.
Mendengar pertanyaan tersebut, Ve, Arya, dan Naomi pun kompak menjawab
“Ayahnya kan Kepala sekolah, Edgar !” ujar mereka bertiga sewot.
“Oh iya lupa, hehe sory Mel”, Melody cuma manyun tak lama kemudian Bel tanda masuk pun berbunyi.
****
Sambungannya, di post #4
Diubah oleh melodion 18-05-2016 23:17
0
2K
Kutip
18
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan