- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tertidur Saat Mengheningkan Cipta, Setya Novanto Dinilai Tak Penuhi Syarat Pemimpin


TS
jokohadiningrat
Tertidur Saat Mengheningkan Cipta, Setya Novanto Dinilai Tak Penuhi Syarat Pemimpin
Quote:
NUSA DUA, KOMPAS.com - Barisan Muda Kosgoro 1957 menyesalkan sikap salah satu bakal calon ketua umum Partai Golkar Setya Novanto, yang terlihat tertidur saat pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar, Sabtu (14/5/2016) lalu.
"Sikap salah satu kandidat yang tertidur di pembukaan itu merupakan adegan yang tidak pantas, dan tidak siap siaga sebagai seorang pemimpin," kata Ketua DPP Barisan Muda Kosgoro 1957, Almanzo Bonara di sela Munaslub Partai Golkar, Bali, Minggu (15/5/2016).
Setya Novanto tertangkap kamera sedang tertidur saat mengheningkan cipta dalam pembukaan Munaslub Partai Golkar.
Meski aksi Novanto itu dipahami di luar kesadarannya, namun Almanzo menilai itu tak memenuhi syarat mutlak pemimpin.
"Para calon pemimpin Golkar ini wajib memenuhi syarat mutlak PDLT (Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan tidak tercela). Ini mutlak. Lha kalau belum apa-apa sudah tidur, ini tentu tidak menjunjung tinggi syarat mutlak itu," ujarnya.
Video yang memperlihatkan Setya Novanto yang tertidur saat mengheningkan cipta menjadi viral di dunia maya, kemarin.
Dalam video, terlihat Novanto yang tengah berdiri di antara bakal calon ketua umum lainnya memejamkan mata saat lagu "Mengheningkan Cipta" berkumandang.
Kantuk yang dirasakan Novanto membuatnya sedikit mengayunkan kepala ke bawah. Hal itu membuat keseimbangan badan mantan Ketua DPR itu sedikit terganggu.
Setelah sedikit tersadar, Novanto kemudian mengembalikan posisinya seraya tersenyum.
Aksi Ketua Fraksi Golkar di DPR itu rupanya dilihat bakal calon ketua umum lainnya, Airlangga Hartarto. Airlangga yang melihatnya pun tertawa.
Ketika peristiwa itu terjadi, salah satu stasiun televisi swasta tengah melakukan siaran langsung. Siaran itu kemudian direkam ulang, lalu diunggah ke YouTube oleh beberapa pengguna akun.
Setya Novanto sudah meminta maaf atas kejadian tersebut. Dia mengaku cukup lelah selama mengikuti Munaslub Partai Golkar.
"Makanya, saya kemarin mohon maaf agak ngantuk-ngantuk juga," kata Novanto. (Baca: Setya Novanto: Mohon Maaf, Saya Kemarin Agak "Ngantuk")
Anggota tim sukses Setya Novanto, Roem Kono, menilai, tidak ada yang salah jika Novanto tertidur. Ia malah mempertanyakan mengapa sorotan dilakukan saat momen tersebut.
"Memang kenapa kalau orang tidur? Saya juga tidur. Kenapa pada momen itu yang disorot? Itu namanya penzaliman," kata Roem, di Bali, Minggu (15/5/2015).
"Novanto itu tidur, tetapi dia tetap mendengarkan pidato. Saya melihatnya ada settingan. Namun, Novanto ini orang cerdas. Dia terlihat tidur, tetapi tetap fokus," tambah dia.
Video yang memperlihatkan Novanto tertidur itu dapat dilihat di bawah ini:
"Sikap salah satu kandidat yang tertidur di pembukaan itu merupakan adegan yang tidak pantas, dan tidak siap siaga sebagai seorang pemimpin," kata Ketua DPP Barisan Muda Kosgoro 1957, Almanzo Bonara di sela Munaslub Partai Golkar, Bali, Minggu (15/5/2016).
Setya Novanto tertangkap kamera sedang tertidur saat mengheningkan cipta dalam pembukaan Munaslub Partai Golkar.
Meski aksi Novanto itu dipahami di luar kesadarannya, namun Almanzo menilai itu tak memenuhi syarat mutlak pemimpin.
"Para calon pemimpin Golkar ini wajib memenuhi syarat mutlak PDLT (Prestasi, Dedikasi, Loyalitas, dan tidak tercela). Ini mutlak. Lha kalau belum apa-apa sudah tidur, ini tentu tidak menjunjung tinggi syarat mutlak itu," ujarnya.
Video yang memperlihatkan Setya Novanto yang tertidur saat mengheningkan cipta menjadi viral di dunia maya, kemarin.
Dalam video, terlihat Novanto yang tengah berdiri di antara bakal calon ketua umum lainnya memejamkan mata saat lagu "Mengheningkan Cipta" berkumandang.
Kantuk yang dirasakan Novanto membuatnya sedikit mengayunkan kepala ke bawah. Hal itu membuat keseimbangan badan mantan Ketua DPR itu sedikit terganggu.
Setelah sedikit tersadar, Novanto kemudian mengembalikan posisinya seraya tersenyum.
Aksi Ketua Fraksi Golkar di DPR itu rupanya dilihat bakal calon ketua umum lainnya, Airlangga Hartarto. Airlangga yang melihatnya pun tertawa.
Ketika peristiwa itu terjadi, salah satu stasiun televisi swasta tengah melakukan siaran langsung. Siaran itu kemudian direkam ulang, lalu diunggah ke YouTube oleh beberapa pengguna akun.
Setya Novanto sudah meminta maaf atas kejadian tersebut. Dia mengaku cukup lelah selama mengikuti Munaslub Partai Golkar.
"Makanya, saya kemarin mohon maaf agak ngantuk-ngantuk juga," kata Novanto. (Baca: Setya Novanto: Mohon Maaf, Saya Kemarin Agak "Ngantuk")
Anggota tim sukses Setya Novanto, Roem Kono, menilai, tidak ada yang salah jika Novanto tertidur. Ia malah mempertanyakan mengapa sorotan dilakukan saat momen tersebut.
"Memang kenapa kalau orang tidur? Saya juga tidur. Kenapa pada momen itu yang disorot? Itu namanya penzaliman," kata Roem, di Bali, Minggu (15/5/2015).
"Novanto itu tidur, tetapi dia tetap mendengarkan pidato. Saya melihatnya ada settingan. Namun, Novanto ini orang cerdas. Dia terlihat tidur, tetapi tetap fokus," tambah dia.
Video yang memperlihatkan Novanto tertidur itu dapat dilihat di bawah ini:
Sumber
Quote:
Original Posted By bangbing►
Flashback...!
TERIMA KASIH SETNOV
Terimakasih Setya Novanto, kehadiranmu telah membuka pandangan kami ttg demokrasi yg sedang dimanipulasi.
Mandat Suci, Kini Dibeli
Sejak dini kami diajari di semua jenjang pendidikan, bahwa di negara ini yg berdaulat adalah rakyat. Kedaulatan rakyat itu bagi kami laksana kalimat suci. Rakyatlah yg punya kuasa, punya daulat. saking berdaulatnya rakyat, kami hampir percaya bahwa suara rakyat adalah suara tuhan.
Secara teknis prosedural kami didoktrin bahwa kedaulatan rakyat dapat diujud-nyatakan secara adil dalam pemilu rutin lima tahunan utk tentukan arah nasib kami dan bangsa kami. Dan dalam tahap inilah engkau wahai Setya Novanto telah membuka mata kami secara lebar.
Mandat, yg dulu dalam pandangan kami suci, ternyata bisa dibeli. Dalam pemilu, siapa gunakan uang besar dg metode yg tepat dialah akan mendapat mandat. Langkahmu jadi teladan banyak org dalam pemilu juga pilkada.
Terimakasih Setya Novanto, karena engkaulah gambaran paling sempurna bagaimana mandat suci kedaulatan rakyat secara teknis bisa jadi komoditas yg dapat diprediksi, dimanipulasi lalu dibeli. Tentu dengan cara yg lebih keren. Menggunakan pendekatan sains. Tidak seperti beli kacang goreng di pasar tradisional. Uang dalam setiap pemilu menjadi penentu. Dan sosok seperti Setya Novantolah yg bisa dipastikan bisa raih mandat suci secara lebih pasti. Tak penting visi tak perlu kompetensi. Uang berkuasa, rakyat harus terima.
Makin Kuasa Makin Kaya
Terimakasih Setya Novanto. Berkat perjalanan karier dan sepak terjangmu di panggung terdepan demokrasi tanah air, kami akhirnya belajar kenyataan tentang demokrasi.
Bahwa dalam demokrasi, kekuasaan adalah saudara kembar dari kekayaan. Perjalanan hidupmu adalah gambaran sempurna pertalian erat uang dan kekuasaan. Kekuasaan jadi jembatan bagi para penumpuk harta, sebaliknya semakin kaya makin berkuasa. Dengan ini juga kami mengerti kenapa makin banyak orang kaya di negeri ini rela habiskan uangnya untuk berdemokrasi.
Terimakasih Setya Novanto. Engkau telah membuka selubung manipulasi atas nama demokrasi.
Pelajaran normatif tentang demokrasi yg kami dapati dlm buku-buku sejarah, bahwa demokrasi adalah cara paling masuk akal utk mensejahterakan orang banyak ternyata hanya isapan jempol belaka. Kredo klasik "dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat", yg masih diajarkan di ruang kelas, ternyata di tanganmu kredo itu telah berganti : "uang beli kuasa, kuasa hasilkan uang".
Engkau mengambarkan secara sempurna bagaimana kematian teori klasik demokrasi. Bagaimana engkau menjadi Ketua DPR dan utk apa jabatan itu kau gunakan jelas adalah gambaran sempurna kematian demokrasi.
Bagaimana kuasai parpol dg uang dan bagaimana gunakan parpol utk uang, menjadi modus baru yg dilakukan banyak orang.
"Separation of Power", "capitalization of power"
Terimakasih Setya Novanto. Dengan track recordmu sebagai org yg dikenal lihai dalam lakukan loby dan mainkan upeti dalam jejaring kekuasaan, kami belajar kenyataan, ditanganmu semua pihak bisa "ditundukan", lawan ganas esok jadi sahabat, pejabat penyidik tak berkutik, eksekutif tertunduk lesu tunggu upetimu. Lawan bisa kau penjarakan, kawan bisa kau bebaskan dari hukuman. Kau lah kenyataan yg melipat teori besar demokrasi.
Pak Setnov, Sejak awal para pemikir demokrasi mendedikasikan agar sejumlah cabang kekuasan harus dipisahkan. Demi melindungi kepentingan banyak orang dari nafsu keserakahan.
Sejak zaman Jhon Locke hingga abad XXI ini, narasi besar demokrasi mengatakan bahwa setiap cabang kekuasaan didesain utk menjamin ragam kepentingan rakyat banyak dalam satu negara.
Eksekutif bekerja sejahterakan rakyat, yudikatif tegakan hukum demi kepastian hukum dan rasa keadilan, legislatif bersidang setiap waktu rumuskan regulasi yg berpihak pd rakyat, mass media jadi alat kontrol atas kemungkinan penyimpangan perilaku para pejabat.
Terimakasih Setya Novanto, dalam rekaman "papa minta saham" bapak secara sempurna demonstrasikan bahwa telah terjadi pergeseran teori rumit "separation of power" menjadi "capitalitation of power". Pemisahan cabang kekuasaan utk tujuan kepentingan rakyat, begitu rumit utk dilaksanakan. Ditanganmu hal rumit itu bergeser secara sederhana dan nyata menjadi penggunaan kekuasaan utk menumpuk harta kekayaan.
Akhirnya mata kami terbuka, memang semua cabang kekuasaan telah dijadikan lahan menambang kekayaan, Eksekutif, legislatif, yudikatif bahkan mass media. Itulah kenyataan.
Terimakasih Setya Novanto, engkaulah yg membuka mata kami tentang nasib demokrasi yg telah dimanipulasi. Kami berhutang pencerahan kepadamu, atas keberhasilanmu melipat demokrasi dalam saku jas mewah mu.
Flashback...!
TERIMA KASIH SETNOV
Terimakasih Setya Novanto, kehadiranmu telah membuka pandangan kami ttg demokrasi yg sedang dimanipulasi.
Mandat Suci, Kini Dibeli
Sejak dini kami diajari di semua jenjang pendidikan, bahwa di negara ini yg berdaulat adalah rakyat. Kedaulatan rakyat itu bagi kami laksana kalimat suci. Rakyatlah yg punya kuasa, punya daulat. saking berdaulatnya rakyat, kami hampir percaya bahwa suara rakyat adalah suara tuhan.
Secara teknis prosedural kami didoktrin bahwa kedaulatan rakyat dapat diujud-nyatakan secara adil dalam pemilu rutin lima tahunan utk tentukan arah nasib kami dan bangsa kami. Dan dalam tahap inilah engkau wahai Setya Novanto telah membuka mata kami secara lebar.
Mandat, yg dulu dalam pandangan kami suci, ternyata bisa dibeli. Dalam pemilu, siapa gunakan uang besar dg metode yg tepat dialah akan mendapat mandat. Langkahmu jadi teladan banyak org dalam pemilu juga pilkada.
Terimakasih Setya Novanto, karena engkaulah gambaran paling sempurna bagaimana mandat suci kedaulatan rakyat secara teknis bisa jadi komoditas yg dapat diprediksi, dimanipulasi lalu dibeli. Tentu dengan cara yg lebih keren. Menggunakan pendekatan sains. Tidak seperti beli kacang goreng di pasar tradisional. Uang dalam setiap pemilu menjadi penentu. Dan sosok seperti Setya Novantolah yg bisa dipastikan bisa raih mandat suci secara lebih pasti. Tak penting visi tak perlu kompetensi. Uang berkuasa, rakyat harus terima.
Makin Kuasa Makin Kaya
Terimakasih Setya Novanto. Berkat perjalanan karier dan sepak terjangmu di panggung terdepan demokrasi tanah air, kami akhirnya belajar kenyataan tentang demokrasi.
Bahwa dalam demokrasi, kekuasaan adalah saudara kembar dari kekayaan. Perjalanan hidupmu adalah gambaran sempurna pertalian erat uang dan kekuasaan. Kekuasaan jadi jembatan bagi para penumpuk harta, sebaliknya semakin kaya makin berkuasa. Dengan ini juga kami mengerti kenapa makin banyak orang kaya di negeri ini rela habiskan uangnya untuk berdemokrasi.
Terimakasih Setya Novanto. Engkau telah membuka selubung manipulasi atas nama demokrasi.
Pelajaran normatif tentang demokrasi yg kami dapati dlm buku-buku sejarah, bahwa demokrasi adalah cara paling masuk akal utk mensejahterakan orang banyak ternyata hanya isapan jempol belaka. Kredo klasik "dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat", yg masih diajarkan di ruang kelas, ternyata di tanganmu kredo itu telah berganti : "uang beli kuasa, kuasa hasilkan uang".
Engkau mengambarkan secara sempurna bagaimana kematian teori klasik demokrasi. Bagaimana engkau menjadi Ketua DPR dan utk apa jabatan itu kau gunakan jelas adalah gambaran sempurna kematian demokrasi.
Bagaimana kuasai parpol dg uang dan bagaimana gunakan parpol utk uang, menjadi modus baru yg dilakukan banyak orang.
"Separation of Power", "capitalization of power"
Terimakasih Setya Novanto. Dengan track recordmu sebagai org yg dikenal lihai dalam lakukan loby dan mainkan upeti dalam jejaring kekuasaan, kami belajar kenyataan, ditanganmu semua pihak bisa "ditundukan", lawan ganas esok jadi sahabat, pejabat penyidik tak berkutik, eksekutif tertunduk lesu tunggu upetimu. Lawan bisa kau penjarakan, kawan bisa kau bebaskan dari hukuman. Kau lah kenyataan yg melipat teori besar demokrasi.
Pak Setnov, Sejak awal para pemikir demokrasi mendedikasikan agar sejumlah cabang kekuasan harus dipisahkan. Demi melindungi kepentingan banyak orang dari nafsu keserakahan.
Sejak zaman Jhon Locke hingga abad XXI ini, narasi besar demokrasi mengatakan bahwa setiap cabang kekuasaan didesain utk menjamin ragam kepentingan rakyat banyak dalam satu negara.
Eksekutif bekerja sejahterakan rakyat, yudikatif tegakan hukum demi kepastian hukum dan rasa keadilan, legislatif bersidang setiap waktu rumuskan regulasi yg berpihak pd rakyat, mass media jadi alat kontrol atas kemungkinan penyimpangan perilaku para pejabat.
Terimakasih Setya Novanto, dalam rekaman "papa minta saham" bapak secara sempurna demonstrasikan bahwa telah terjadi pergeseran teori rumit "separation of power" menjadi "capitalitation of power". Pemisahan cabang kekuasaan utk tujuan kepentingan rakyat, begitu rumit utk dilaksanakan. Ditanganmu hal rumit itu bergeser secara sederhana dan nyata menjadi penggunaan kekuasaan utk menumpuk harta kekayaan.
Akhirnya mata kami terbuka, memang semua cabang kekuasaan telah dijadikan lahan menambang kekayaan, Eksekutif, legislatif, yudikatif bahkan mass media. Itulah kenyataan.
Terimakasih Setya Novanto, engkaulah yg membuka mata kami tentang nasib demokrasi yg telah dimanipulasi. Kami berhutang pencerahan kepadamu, atas keberhasilanmu melipat demokrasi dalam saku jas mewah mu.
Calon ketum yg luar biasa......
#PAPANGANTUKBANGET
Diubah oleh jokohadiningrat 18-05-2016 10:44
0
12.7K
Kutip
156
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan