KOMPOR LIMBAH

(Antara)-Berawal dari sering terjadinya kelangkaan dan mahalnya gas elpiji di pasaran, membuat seorang mahasiswa di kota Palembang, Sumatera Selatan, membuat kompor alternatif yang berbahan minyak jelantah dan oli bekas. Selain ramah lingkungan, kompor ini mampu menghemat pengeluaran seratus persen, dibandingkan pengunaan gas elpiji pada umumnya. Seperti apa kompornya, berikut liputannya.



Di tangan Agus Chandra inilah, oli bekas dan minyak jelantah yang selama ini mencemari lingkungan, disulap menjadi bahan bakar kompor alternatif, yang higenis, hemat, dan juga ramah lingkungan.

Sejak tahun 2013 lalu, mahasiswa Teknik Kimia Univeristas Sriwijaya, Sumatera Selatan ini terus melakukan berbagai observasi, sebelum akhirnya di pertengahan tahun 2015, Agus Chandra berhasil menyempurnakan penelitiannya yang ia beri nama Komjen atau Kompor Jelantah. Kompor ini berbahan baku alumunium dan baja, serta dilengkapi komponen listrik. Tak lupa bahan bakar utama kompor ini adalah minyal jelantah atau oli bekas, yang diletakkan di tabung minyak.

Selain memiliki keseimbangan karbondioksida netral di dalamtabung, kompor ini pun mampu menghasilkan dua kali lipat panas dibandingkan kompor elpiji pada umumnya. Karena itulah kompor ini mampu menghemat pengeluaran hingga 100 persen, jika dibandingkan dengan menggunakan gas elpiji biasa.
Pembuatan satu unit kompor memerlukan waktu satu hingga dua hari untuk dengan menghabiskan dana sekitar 1,6 juta rupiah per unitnya.

Kini, Agus berharap agar dinas terkait dapat membantu meminjamkan modal lunak, sehingga ia bersama rekan-rekannya mampu memproduksi Komjen lebih banyak lagi, sehingga nantinya dapat berguna warga, terutama kalangan usaha mirko kecil menengah.