- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Ini Dia Penyebab Maraknya Kasus Pemerkosaan


TS
alvient
Ini Dia Penyebab Maraknya Kasus Pemerkosaan
Entah harus bilang apa, kasus pemerkosaan berujung pembunuhan yang terjadi belakangan ini membuat saya muak, marah, sedih, kesal. Apalagi korbannya saat ini didominasi oleh anak dibawah umur.
Menurut analisa saya, hal ini terjadi karena bobroknya mental para remaja Indonesia (bukan berarti semua remaja) yang merupakan hasil akhir dari beberapa komponen yang sebenarnya saling keterkaitan antara masalah moral, pergaulan, ekonomi, teknologi, dan media massa.
Mari kita ulas satu per satu,
1. Moral
Para pelaku pemerkosaan sudah jelas moralnya hancur, ini bisa diakibatkan oleh latar belakang keluarga yang tidak kondusif. Para orang tua tidak mampu untuk mengontrol dan membaca perilaku anaknya sehari-hari. Di lingkungan sekolah pun tidak bisa mengontrol perilakunya, sehingga para manusia yang sedang dalam masa mencari jatidiri dan rasa ingin tahu yang begitu besar tidak bisa terkontrol dan kebablasan.
2. Pergaulan
Diakibatkan masalah moral di atas membuat pergaulan mereka sangat bebas dan liar. Dalam komunitas/kelompoknya mereka mencoba mengeksplorasi semua hal yang mereka belum pernah lihat, coba, dan rasakan. Mulai dari merokok, minum alkohol, menonton film porno, sampai berpacaran yang gaya nya sudah macam-macam.
3. Ekonomi
Faktor ini juga sangat mendukung atas terjadinya kasus pemerkosaan sekarang ini. Karena kondisi ekonomi yang mungkin terdesak mereka menyalurkannya ke minum-minum dan tindakan kriminal lainnya.
4. Teknologi
Kemudian ditambah dengan teknologi yang berkembang saat ini, dimana mereka sangat mudah mengakses konten-konten pornografi. Sehingga membuat mereka kecanduan dan menjadikan hal tersebut biasa dan lumrah, dan terus terekam di otak mereka. Karena di otaknya sudah terekam memory pornografi lantas dipicu dengan alkohol membuat mereka tidak bisa mengendalikan diri mereka sendiri dan melakukan apa yang sudah tersimpan dalam memory mereka.
5. Media Massa
Selain poin-poin di atas, pengaruh media massa juga turut berpengaruh atas maraknya kasus ini. Pemberitaan yang jor-joran seolah membuat hal ini biasa bagi masyarakat. Sehingga sudah tidak tabu lagi di mata masyarakat dan membuat mereka acuh tak acuh atas kondisi ini.
Saya mohonkan ke para pihak yang berwenang, khusunya pemerintah agar cepat mencarikan solusi atas kondisi yang menyedihkan ini. Perbaikan dibutuhkan tidak hanya dari sisi penegakan hukum saja tapi juga dari sisi pembinaan. Penyuluhan dan sosialisasi harus digencarkan, pendidikan moral harus diterapkan mulai dari tingkat keluarga.
Saya tidak ingin ada Yuyun yang lain mengalami hal ini, saya tidak ingin generasi kita menjadi generasi yang amburadul. Jika kita peduli terhadap hal ini mari kita berbuat sesuatu.
Jika agan-agan ingin memberikan saran atau masukan silakan gan.
#NoRape#SaveOurKids#SaveOurNation
Menurut analisa saya, hal ini terjadi karena bobroknya mental para remaja Indonesia (bukan berarti semua remaja) yang merupakan hasil akhir dari beberapa komponen yang sebenarnya saling keterkaitan antara masalah moral, pergaulan, ekonomi, teknologi, dan media massa.
Mari kita ulas satu per satu,
1. Moral
Para pelaku pemerkosaan sudah jelas moralnya hancur, ini bisa diakibatkan oleh latar belakang keluarga yang tidak kondusif. Para orang tua tidak mampu untuk mengontrol dan membaca perilaku anaknya sehari-hari. Di lingkungan sekolah pun tidak bisa mengontrol perilakunya, sehingga para manusia yang sedang dalam masa mencari jatidiri dan rasa ingin tahu yang begitu besar tidak bisa terkontrol dan kebablasan.
2. Pergaulan
Diakibatkan masalah moral di atas membuat pergaulan mereka sangat bebas dan liar. Dalam komunitas/kelompoknya mereka mencoba mengeksplorasi semua hal yang mereka belum pernah lihat, coba, dan rasakan. Mulai dari merokok, minum alkohol, menonton film porno, sampai berpacaran yang gaya nya sudah macam-macam.
3. Ekonomi
Faktor ini juga sangat mendukung atas terjadinya kasus pemerkosaan sekarang ini. Karena kondisi ekonomi yang mungkin terdesak mereka menyalurkannya ke minum-minum dan tindakan kriminal lainnya.
4. Teknologi
Kemudian ditambah dengan teknologi yang berkembang saat ini, dimana mereka sangat mudah mengakses konten-konten pornografi. Sehingga membuat mereka kecanduan dan menjadikan hal tersebut biasa dan lumrah, dan terus terekam di otak mereka. Karena di otaknya sudah terekam memory pornografi lantas dipicu dengan alkohol membuat mereka tidak bisa mengendalikan diri mereka sendiri dan melakukan apa yang sudah tersimpan dalam memory mereka.
5. Media Massa
Selain poin-poin di atas, pengaruh media massa juga turut berpengaruh atas maraknya kasus ini. Pemberitaan yang jor-joran seolah membuat hal ini biasa bagi masyarakat. Sehingga sudah tidak tabu lagi di mata masyarakat dan membuat mereka acuh tak acuh atas kondisi ini.
Saya mohonkan ke para pihak yang berwenang, khusunya pemerintah agar cepat mencarikan solusi atas kondisi yang menyedihkan ini. Perbaikan dibutuhkan tidak hanya dari sisi penegakan hukum saja tapi juga dari sisi pembinaan. Penyuluhan dan sosialisasi harus digencarkan, pendidikan moral harus diterapkan mulai dari tingkat keluarga.
Saya tidak ingin ada Yuyun yang lain mengalami hal ini, saya tidak ingin generasi kita menjadi generasi yang amburadul. Jika kita peduli terhadap hal ini mari kita berbuat sesuatu.
Jika agan-agan ingin memberikan saran atau masukan silakan gan.
#NoRape#SaveOurKids#SaveOurNation
0
3.5K
35


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan